Senin, 18 Maret 2013

Tak Kenal Produksi ASI, Maka Tak Lancar Menyusui

Uwooooo, sudah hampir dua minggu belum upload apa pun :(
hehe
Salah satu penyebabnya, saya lagi kejar target stock ASIP untuk Tsaqifta Daniesta Rifda (23m,2w), jadi ya ga sempet mikirin hal yang lain *alesaaan ajah, weeee :P
(Justru ini alasan terkuat saya mem-posting kali ini.)


Nah, tapi saya tetap pengen berbagi sama semuanya, sekecil apapun, sedikit apapun :)
Tapiiii, berhubung saya lagi malas nulis, jadi hanya post sedikit info saja ya... *kebanyakan preambule-nyah...




Proses menyusui itu tidak mudah, tapi tidak sulit juga, hmmmm ngerti ga maksudnya? hehe
Menurut saya, menyusui Tsaqi sudah sejauh ini, tidaklah selalu berjalan mulus seperti pipi tsaqi (lho). Ada aja asin, pait manis-nya. Tentu saja, semua itu ga lepas dari dukungan orang-orang dan lingkungan sekitar.
Hal yang paling parah itu ya kaya saat ini, stock ASIP (buat Ibu bekerja nih ya), naek turun, bahkan minus :(
Tapi, tenaaaang, semua itu pasti ada solusinya, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan *cieeeh sok bijak.

Sebelum mencari tau "Bagaimana Memperlancar (atau Memperbanyak) Produksi ASI?", maka bisa "dimulai dengan definisi". Ibarat kata, tak kenal, maka tak sayang. Oleh karena itu, supaya bisa tau bagaimana memperlancar atau memperbanyak produksi ASI, maka harus diketahui dulu, "Definisi ASI", hehe.


Apa Itu ASI?

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI No. 3 Tahun 2010 tentang Penerapan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui menuliskan, bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobulin, enzim dan hormon, serta protein spesifik, dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut Badriul Hegar, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik dan paling lengkap. Nilai nutrisinya lebih lengkap dibanding susu formula, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi. Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula apapun. Jenis asam lemak yang terdapat di ASI memberikan pengaruh terhadap perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih awal.

(Sebenarnya saya pribadi penasaran dengan penulisan kata "ASI". Mengapa tidak ditulis "Susu Ibu" ya? Ada yang tau?)


Jika sudah mengetahui Apa Itu ASI?, maka lanjut dengan Proses Menyusui. Seperti dituliskan oleh Utami Roesli dan Elizabeth Yohmi (nama yg kedua itu dsa-nya Tsaqi, hehe penting ya :P) disini:

"Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dengan mengetahui anatomi payudara dan bagaimana payudara menghasilkan ASI akan sangat membantu para ibu mengerti proses kerja menyusui yang pada akhirnya dapat menyusui secara eksklusif."
Perempuan dapat menyusui sepanjang memiliki kelenjar susu dan saluran ASI yang normal (Republika, 19 Maret 2013). Tanda-tanda tersebut dapat dilihat ketika menjelang menstruasi (haid). Pasalnya, pada masa tersebut perempuan akan mengalami pembengkakan payudara yang akan mereda seusai masa menstruasi selesai. Nah, peristiwa itu menunjukkan bahwa reaksi kelenjar-kelenjar payudara untuk persiapan memproduksi ASI.

Mau tau lebih lanjut? Mariii kalau begitu kenali dulu anatomi payudara, seperti saya kutip masih dari WEB IDAI, yaitu:

  1. Areola, daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada areola terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola.
  2. Alveoli, kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.
  3. Duktus laktiferus, saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus (dari pabrik ASI ke gudang ASI).
  4. Sinus laktiferus / ampula, saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI.
  5. Jaringan lemak dan penyangga, jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi.

Naaaah kalau sudah dipahami, lanjut ke duo kembar ini.

Dalam dunia perbumbuan (apa ya istilah yang enak) lagi gempar saat ini, Bawang Merah dan Bawang Putih yang SOK JUAL MAHAL, maka di dunia perlaktasian, ada juga si duo kembar, yaitu Hormon Prolaktin dan Hormon Oksitosin.


"Yang paling berperan adalah Prolaktin dan Oksitosin", ujar dr. Edi Setiawan S., SpA. MHA, IBCLC, dokter spesialis anak dan konsultan laktasi, Republika (19/3).
Saya cantelin dikit ya tulisan di Harian Umum Republika, Selasa (19/3), yang saya jadiin referensi dari tadi itu :)

Republika, Selasa (19/3/2013)
Balik lagi ke duo kembar si prolaktin dan oksitosin.
Prolaktin diproduksi oleh kelenjar hipofisis bagian depan yang terjadi ketika setiap kali bayi menghisap payudara akan merangsang ujung saraf sensoris disekitar payudara sehingga merangsang kelenjar tersebut. Prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara menyebabkan sel sekretori di alveolus (pabrik ASI) menghasilkan ASI. Hormon ini akan berada di peredaran darah selama 30 menit setelah dihisap, sehingga prolaktin dapat merangsang payudara menghasilkan ASI untuk minum berikutnya. Prinsipnya, makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus),  maka makin banyak produksi ASI. Makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Umumnya Proklatin dihasilkan malam hari, sehingga menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan produksi ASI. Hormon prolaktin juga akan menekan ovulasi (fungsi indung telur untuk menghasilkan sel telur), sehingga menyusui secara eksklusif akan memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Namun, tingkat kesuburan pada tiap manusia berbeda-beda ya, hehe.

Oksitosin diproduksi oleh kelenjar hipofisis bagian belakang yang juga dirangsang oleh isapan. Hormon ini akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang  kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau ibunya. Oksitosin dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini menyebabkan ASI di payudara akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui (sebelum bayi menghisap). Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir keluar. Nah ini dia namanya Love reflex, Let Down Reflex. Efek penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri.

Begitulah duo kembar itu bekerja saling melengkapi satu sama lain. Selama perjalanan saya menyusui Tsaqi sampai detik ini, kedua duet maut (istilah ngasal.com) itu sangat memengaruhi produksi ASI saya. Kadang naik kadang turun, tergantung situasi dan kondisi tubuh dan mental. Kalau lagi happy tapi ga fit bisa jadi sedikit ASI-nya, kalau lagi banyaaak makannya, tapi bete, tetep ga bisa dikeluarin, Tsaqi juga nyusunya jadi ogah-ogahan. Dan banyaaak lagi kisah-kisah menyusui lainnya, etcetera....

Soooo bagaimana para pembaca sekalian, masih bingung? kalau iya jangan tanya sama saya ya, wekekeke, saya juga masih belajar, hehe
kalau sudah lebih terang benderang, InsyaAllah makin mantap menyusuinya ya. Pastinya dengan banyak tau maka makin banyak informasi yang di dapat, iya ga siy, hehe atau kaya saya makin bingung, hahaha...

Semoga tulisan saya yang secuil ini (dalam dunia perlaktasian) dapat memperdalam ilmu mengenai ASI dan menyusui. Jika sudah mengetahui dan mengerti mengenai ASI dan Proses menyusui, maka "jika terjadi hal buruk" dapat dicari penyebab dan solusinya :)

Tak Kenal Produksi ASI, MakaTak Lancar Menyusui.
Semoga bermanfaat, dan Semangaaaaat Menyusui!
Pro ASI!

Noted: tulisan masih dalam pengembangan (red: penulis masih menggali berbagai info)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar