Sabtu, 23 Mei 2020

Silaturahim Idul Fitri Di Rumah Aja Saat Wabah Covid-19 Melanda

Assalamu'alaikum,
Selamat Idul Fitri 1441 H

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian
(H. R. Ahmad)




Selamat Idul Fitri 1441 H

Manfaat Silaturahim
oleh Ust. Khalid Basalamah

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, bawa silaturahim berasal dari dua kata, yaitu:
Sila: hubungan
Rahim: hubungan darah

Oleh karena itu, silaturahim dalam Islam hanya khusus untuk orang yang punya hubungan darah saja. Bukan untuk semua (sesama) muslim. Untuk seluruh (sesama) muslim disebut dengan ukhuwah (persaudaraan).
Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya untuk menelusuri jalur nasabnya, sehingga mengetahui siapa saja keluarganya. Menelusuri jalur nasab juga akan mempermudah silaturahim. Jangan sampai tidak mengenal saudara sedarah ketika bertemu.


تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

“Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).”
(H.R. Bukhari)


Adapun beberapa manfaat silaturahim, yaitu:

Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim.”
(H.R. Bukhari - Muslim)

1. Semakin mendekatkan diri pada Allah Subhanallahu Wata'ala.
Bersilaturahim termasuk salah satu bentuk kecintaan dan ketakwaan seorang hamba. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah:
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga hak-Nya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus darinya.”
(H.R. Ahmad).


2. Penyebab datang dan banyaknya rezeki.
Silaturahim bisa digunakan untuk menolong keluarga/kerabat yang mungkin sedang membutuhkan uluran tangan kita. Allah Subhanallahu Wata'ala pun menjanjikan pahala yang besar. Ada keberkahan harta bagi mereka yang bersilaturahim dan membantu saudaranya.

“Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala, sedekah dan silaturahim,”

(H.R. Tirmidzi)

3. Memperpanjang umur (keberkahan umur). 
Menurut Ust. Khalid, maksudnya disini adalah bukan memperpanjang umur, karena umur sudah ditentukan oleh Allah Subhanallahu Wata'ala. Akan tetapi, barangsiapa yang bersilaturahim maka umurnya akan berkah.

4. Kunci masuk surga.
Puncak silaturahim adalah kedua orangtua kita. Oleh karena itu, jangan menyia-nyiakan orangtua, karena ridho Allah ada pada ridho orangtua. Saat bersilaturahim, keluarga dan kerabat yang dikunjungi akan merasa bahagia karena masih ada keluarganya yang peduli.

Silaturahim Idul Fitri Di Rumah Aja Idul Fitri
Setiap Idul Fitri datang, kami sekeluarga pun turut menyambut dengan suka cita. Kami sekeluarga memang tidak pernah mudik kemana pun. Alhamdulillah kami dilahirkan dan menetap di kota yang sama dimana semua keluarga dan kerabat juga tinggal disini, Jakarta. Meski tidak mudik, kami biasanya tetap melalukan rutinitas silaturhim dengan berkeliling saat Idul Fitri tiba. Usai sholat Idul Fitri, saya bersama suami dan anak-anak biasanya bersilaturahim ke tetangga sekitar. Lalu, pergi ke rumah orangtua yang hanya berbeda RT. Selama disana, saya bersama suami dan adik serta adik ipar, membantu dan menemani orangtua yang selalu kedatangan tamu dari warga sekitar. Jika tamu mulai berkurang dan tidak ada lagi yang datang, kami berfoto bersama sebagai kenang-kenangan Idul Fitri dari tahun ke tahun. Selanjutnya, kami bersilaturahim ke rumah mertua saya yang berada di kelurahan sebelah. Sedari sana, kami lanjut silaturahim ke rumah besan (orangtua adik ipar) yang berada di kecamatan sebelah. Lalu, rute terakhir adalah mengunjungi keluarga besar Bapak (orangtua saya) yang hanya berbeda kelurahan. Lanjut, di hari kedua, kami berkumpul kembali di rumah orangtua untuk menyambut adik-adik dari Ibu yang datang berkunjung silaturahim dari Depok. Alhamdulillah senangnya....


Sehat-sehat selalu ya ❤️

Namun, momen Idul Fitri kali ini tentu dirasa berbeda bagi kami khususnya, dan juga setiap orang. Pasalnya kita harus bersilaturahim dengan "kenormalan yang baru" yang mana sudah kita jalankan selama hampir 3 bulan belakangan sebagai akibat dari mewabahnya Covid-19. Jika biasanya, silaturahim erat dengan suasana kebersamaan melalui saling berkunjung, saling bersalaman, dan bercengkrama, maka kali ini tidak demikian. Demi menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan semuanya, silaturahim dilakukan dengan menjaga jarak.



"Potoin dong gini, sebelom PSBB", kata Bapak 😂
"Trus kaya gini, pas PSBB," kata Bapak lagi 😂























Pagi hari, saya bersama suami dan anak-anak pergi ke rumah orangtua untuk sholat Idul Fitri berjamaah disana. Usai sholat Id, kami saling mengucapkan Selamat Idul Fitri, bermaaf-maafan dan tidak lupa saling mendoakan. Kemudian, kami menyantap ketupat bersama lauk pauk yang menemani. Selanjutnya, kami mulai menelpon dengan video call keluarga yang biasanya kami kunjungi. Telepon bergantian dengan keluarga yang berada di rumah dan juga rumah sakit. Qodarullah, salah satu tante saya (adik ipar dari Ibu) sedang masih dirawat di rumah sakit karena mengalami pecah pembuluh darah sejak Ramadhan. Benar-benar terasa sekali perbedaan Idul Fitri kali ini. Tidak ada yang datang berkunjung, dan tidak ada tempat yang kami kunjungi juga. Kami semua hanya beraktivitas di rumah, tidak mengunjungi keluarga/kerabat, meski hanya berada di keluarahan atau kecamatan sebelah. Mengingat sebagian besar keluarga berada di usia lanjut dengan penyakit bawaannya. Sedangkan keluarga kami pun ada yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan juga di bagian operasional yang mana cenderung bertemu banyak orang. Kita saling menjaga.

Di jalanan depan rumah pun, tidak banyak tetangga atau warga yang bersilaturahim. Sebagian besar berada di rumah masing-masing. Saat sudah mulai siang, kami berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Meski pun hanya bersilaturahim melalui online dengan video call dan tak bertatap langsung, tetap harus memperhatikan beberapa etika ya, yaitu:

- Mengucapkan salam disertai senyum.
- Mengucapkan Idul Fitri.
- Saling mendoakan.
- Menggunakan bahasa yang baik  dan jelas.
- Gunakan bahasa yang bernada postif (tidak berbicara soal pribadi, penampilan/fisik dan lainnya yang dapat membuat tersinggung/tidak nyaman).
- Tanyakan kabar.
- Sabar saat berkomunikasi (berbicara bergantian).
- Sebaiknya menggunakan telepon (suara) untuk silaturahim dengan keluarga yang berusia lanjut.
- Saling bercerita yang baik (kenangan masa lalu atau rencana masa depan).
- Berbagi momen di media sosial dengan bijak (tidak membuat sindiran dan lainnya).
- Menjadi pendengar yang baik.

Selain silaturahim secara digital, kami juga saling bertukar kirim hampers lebaran. MasyaAllah, banyak sekali teman-teman yang baik ❤️Untuk mengirim hampers ini, tidak perlu memberikan barang mahal ya mantemans. Lebih baik memberikan barang yang bermanfaat meskipun kecil nilai dan besarnya. Barang-barang tersebut dapat berupa makanan berat, makanan kudapan, pernak-pernik dapur, buku, tanaman dan lainnya. Di dalam hampers juga baiknya diselipkan kartu ucapan, sehingga lebih terasa personal 💕. Nah, jika ada keluarga atau teman yang memiliki usaha jual beli barang-barang tersebut, bisa saja memanfaatkan jasa mereka. Hitung-hitung membantu mereka. Kita bisa pesan barang ke mereka untuk dijadikan hampers bagi keluarga/kerabat. 

Demikian cerita tentang Idul Fitri kali ini.
Semoga ada hikmah yang bisa diambil.
Tetap semangat dan sehat❤️

17 komentar:

  1. Baru kali ini baca tentang etika dalam silaturahim online..terim kasih sharingnya mba :)

    BalasHapus
  2. Kadang udah videocall atau ngezoom bareng sepupu2 itu lupa tema idul fitri,😁😁

    BalasHapus
  3. Wah senang yaa semuaa ngumpul dalam satu Kota... Ga ribet mikir aturan flight skrg

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah masih bisa berkumpul dgn orangtua ya Mba. Lucu itu foto sebelum dan sesudah PSBB hihi kepikiran aja 😁

    BalasHapus
  5. Terimakasih sharingnya Mba 😊

    BalasHapus
  6. Video call juga ada etikanya ya mba. Kadang ini lupa kalau udah telponan.

    BalasHapus
  7. Waah...senangnya smua keluarga kumpul jdi satu di jakarta, ga perlu mudik dan slalu kumpul terus jdinya ya mba

    BalasHapus
  8. masyaa Allah, kocak foto before & after PSBB nya hihi 😍

    BalasHapus
  9. Met lebaran mba...semoga sehat2 selalu😊

    BalasHapus
  10. Tapi alhamdulillah ya mba Kita Masi bisa silahturahmi virtual.. Hal kebayang kalau ini terjadi pas blm Ada internet

    BalasHapus
  11. Nah, apakah pertanyaan, seperti kapan nikah? Kapan lulus? Kapan punya anak? Kapan nambah anak? Masih banyak terjadi di lebaran virtual ini? Menarik diteliti, hehe.

    BalasHapus
  12. Banyak sekali yang berbeda ya Mba di Lebaran kali ini, saling berkirim hampers pun jadi salah satunya, sebagai penanda saling mengingat Antara keluarga dan sahabat.. Btw, izin ikut tersenyum liat caption fotonya Ayah dan Ibunya ya Mba hehe..

    BalasHapus
  13. Lucu deh bapaknya mbak... Selamat lebaran., sehat selalu mbak dan keluarga

    BalasHapus
  14. Tetep ngga bisa ketemu ya mba, walaupun satu kota. Semoga niat saling menjaganya bernilai pahala, sehat semua, dan bisa kembali bersilaturahmi langsung..

    BalasHapus