Sabtu, 16 Mei 2020

Tetap Sehat dan Cantik Selama Ramadhan Di Rumah Aja

Assalamu'alaikum,
MasyaAllah tak terasa Ramadhan sudah memasuki hari-hari terakhir 🥺
Semoga ibadahnya semakin semangat ya mantemans.

Untuk dapat beribadah dengan semangat, tentunya harus didukung dengan jiwa raga yang fit nan sehat selama Ramadhan. Nah, selama Ramadhan #dirumahaja kali ini, kami sekeluarga menerapkan beberapa hal untuk mendukung hal tersebut. Sebenarnya hal tersebut tidak hanya dilakukan saat Ramadhan saja, tetapi semenjak beberapa tahun terakhir.




Konsumsi Makanan Halal dan Thayyib



يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ


Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

(Q.S. Al Baqarah: 168)

Dalam ayat tersebut, Allah tidak hanya memerintahkan manusia tidak hanya untuk mengonsumsi yang halal, tapi juga thayyib (baik) bagi tubuh. Ayat ini sungguh meresap sekali di hati, mengingat di masa dahulu pernah "sembarang makan" meski berada di jalur halal. Betapa banyak makanan yang tidak thayyib yang masuk ke tubuh, mulai dari makanan yang banyak prosesnya, makanan berpengawet hingga makanan "0" manfaat (hanya mengenyangkan sesaat). Seperti mie instan, minuman bersoda, makanan kaleng dan lainnya. 


Dampaknya tubuh yang merasakan langsung, mulai dari sembelit, kulit kusam, cepat lelah dan lainnya. Namun, Alhamdulillah kami sekeluarga, saya khususnya langsung tersadar jika ada yang tidak beres dengan pola makan. Oleh karena itu, sedikit demi sedikit mulailah diperbaiki jenis makanan yang dikonsumsi dan juga mengatur pola makan.



Atur Pola Hidup dan Konsumsi

Jika pola hidup tidak sesuai kebutuhan, makan akan banyak dampak negatif yang dirasakan tubuh. Oleh karena itu, diusahakan selama beberapa hari dalam seminggu kami juga berjemur dan juga berolahraga ringan. Untuk anak-anak biasanya main sepeda sambil berjemur. Meski berpuasa, kami tetap melakukan olahraga ringan. Anak-anak tetap bersepeda sambil berjemur, meski sesudahnya mereka keringetan, kelelahan lalu ketiduran😂

Sementara saya dan suami juga berolahraga sambil berjibaku mengerjakan urusan domestik, terutama berbenah rumah. Tidak perlu olahraga berat yang membuat badan basah berkeringat hingga "gobyos". Tidak semua orang cocok dengan olahraga berat, karena bahkan beberapa dapat mengganggu kinerja jantung menjadi lebih berat. Oleh karenanya, kami lebih memilih olahraga ringan melalui aktivitas harian yang dilakukan secara rutin.

Pernah mengukur berapa langkah yang dibutuhkan ketika memasak di dapur selama 3 jam? Membersihkan jendela dan mencuci gorden? Saya pernah mengukurnya, selama berada di dapur sekitar 3-4 jam, mulai dari persiapan, memasak hingga merapikan kembali menghabiskan sekitar 6000 langkah atau berjalan sekitar 4 kilometer 🤩Sementara saat saya membersihkan jendela dan gorden 2 lantai dengan total 15 daun jendela menghabiskan sekitar 7000an langkah dengan 1800an kalori. Tidak berasa memang, hilir mudik kesana kemari, naik turun, tau-tau pegel, hehehe...


Salad Sayur dengan Salmon Panggang

Sementara untuk mengatur pola konsumsi baru kami jalani beberapa bulan terakhir ini dengan mengatur makan sayur dan buah sebelum makan besar. Menurut dr. Herlin Ramadhanti pada kelas dalam jaringan (daring) Mengenal Enzim dan Usus sebagai Salah Satu Otak Manusia saat Februari lalu, tubuh manusia mempunyai irama biologis atau irama sirkadian. Irama ini mempunyai siklus kerja yang tetap dan sistematis dalam kurun waktu 24 jam sehari. Sistem tersebut terbagi menjadi tiga fase, yaitu



  • Fase pencernaan jam 12.00 - 20.00. Dalam fase ini proses yang paling dominan terjadi adalah mengonsumsi makanan padat karena fungsi mencerna yang lebih aktif. Bukan berarti juga tidak terjadi proses pembuangan di fase ini. Diluar fase ini, sebaiknya tidak makan berat, seperti nasi.
  • Fase penyerapan jam 20.00 - 04.00. Saat fase ini, tubuh mengalami istirahat total (tidur) karena tubuh mulai menyerap, mengedarkan zat makanan dan detoksifikasi. Rasulullah pun menganjurkan umatnya untuk tidur setelah isya. Dianjurkan konsumsi makanan yang mudah cerna, seperti buah.
  • Fase pembuangan jam 04.00 - 12.00. Pada fase ini, tubuh membuang sisa makanan dan sisa metabolisme. Dalam fase ini dibutuhkan banyak energi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berat karena bisa menurunkan intensitas proses pembuangan, memperlambat proses pencernaan dan boros energi. 

Jika pola konsumsi (makan) tidak sesuai waktunya, misalnya sarapan langsung dengan nasi, tidak dengan buah, maka hal tersebut dapat membuat fermentasi berlebihan. Bahkan, fermentasi sudah terjadi sejak di Usus Halus. Hal inilah yang menyebabkan perut kembung, perut perih, sendawa terus menerus.


Selain itu, Menurut dr. Zaidul Akbar dalam Jurus Sehat Rasulullah, makanlah buah dan sayur sebelum makan besar. Pasalnya, gula buah yang ada pada buah-buahan cepat terserap. Hal tersebut menyebabkan pencernaan lebih siap mencerna makanan. Jadi, makanlah buah sebelum makan yang lain. Lalu 15 menit kemudian konsumsi makanan berat. Adapun jus dapat dicerna selama 15-20 menit, sementara buah segar dicerna selama 30-40 menit.


Dalam keseharian, sebelum mengonsumsi makanan berat, biasanya kami mengonsumsi sayur atau buah terlebih dahulu. Saat sebelum sarapan, sebelum makan siang, dan saat di sore hari atau malam hari jika masih dirasa lapar. Namun, selama Ramadhan, sayur dan buah dikonsumi sebelum menyantap makanan sahur dan saat berbuka puasa. Biasanya saya dan suami hanya makan sayur, buah atau lauk saja saat sahur. Sementara anak-anak minum jus buah lalu dilanjut dengan makanan berat. Selain itu juga perbanyak minum air putih, mengonsumsi madu dan habbatussauda untuk menjaga stamina. Alhamdulillah usai sahur dan selama berpuasa seharian tidak ada rasa begah, badan pegal, nyeri atau hal negatif lainnya yang dirasakan.


Saat adzan maghrib berkumandang, kami berbuka puasa dengan terlebih dahulu mengonsumsi air putih dan kurma atau buah lainnya. Lalu setelah itu sholat maghrib, baru dilanjut dengan makanan berat. Untuk anak-anak masih selalu mengonsumsi nasi putih, tapi saya dan suami mengganti nasi putih dengan jenis karbohidrat lain, seperti nasi merah, kentang, singkong, jagung dan lainnya. Anak-anak memang masih berproses, jadi sedikit demi sedikit "hijrahnya" 😆Alhamdulillah dengan pola makan tersebut kami juga tidak merasakan begah atau perut kembung. Sehingga tidak perlu waswas atau khawatir selalu merasa begah, sendawa dan buang angin saat melaksanakan sholat taraweh dan witir 😆 Perut kenyang, pikiran senang, ibadah tenang ❤️



Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah Setiap Hari

Sayur dan buah-buahan memberikan manfaat yang baik bagi tubuh karena mengandung vitamin, mineral dan serat yang dibutuhkan setiap harinya. Diantaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, magnesium, seng, kalium, fosfor, dan asam folat. Selain bermanfaat bagi tubuh, hal ini juga dapat menangkal datangnya berbagai macam penyakit. 



Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization dalam artikel Kenapa Kita Harus Makan Sayur dan Buah Setiap Hari? menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 5 porsi per hari. WHO telah mengumpulkan banyak bukti yang menemukan bahwa makan sayur dan buah minimal 400 gram per hari (1 porsi = 80 gram) diperlukan untuk:
  • Memenuhi kebutuhan nutrisi
  • Menurunkan risiko penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus tipe 2, obesitas, dan beberapa jenis kanker
Oleh karena itu, di rumah biasanya selalu tersedia macam sayur dan buah. Untuk sayur biasanya dikonsumsi saat di jam makan. Sementara untuk buah, selain dikonsumsi saat jam makan, juga dijadikan cemilan, terutama untuk anak-anak. Kadang disantap langsung atau diolah terlebih dahulu, seperti jus, smoothies, pudding, dan lainnya. Memang perlu kreatif dan usaha keras serta tekun untuk mengajarkan makan sayur dan buah dengan baik pada anak-anak 😂 Terutama saat Ramadhan, dimana waktu konsumsi makanan/minuman dibatasi. Oleh karena itu, biasanya usai makan berat, jika anak-anak masih merasa lapar, saya menghidangkan buah-buahan sebagai cemilan mereka.

Konsumsi Probiotik dan Prebiotik

Infused Water Kurma, Jahe dan Kayu Manis
Selain itu, kami juga mengonsumsi probiotik dan prebiotik untuk menjaga stamina dalam keseharian. Saat Ramadhan, kami mengonsumsinya baik saat sahur dan juga saat berbuka. Tidak perlu banyak sekaligus saat mengonsumsi, tapi sedikit demi sedikit dan sering.

Namun, apa itu Probiotik?
Menurut dr. Zaidul Akbar dalam Jurus Sehat Rasulullah, probiotik merupakan organisme mikro yang hidup aktif di dalam makanan dan memberikan kebaikan untuk kesehatan usus dan kolon. Probiotik dapat bertahan di area asam pada organ lambung sehingga dapat bertahan hidup di dalam ususu dan kolon.

Probiotik menurut Food and Agriculture Organization, yaitu mikroorganisme hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah memadai dapat memberikan manfaat bagi kesehatan inangnya (baik hewan maupun manusia). Secara garis besar, ada dua jenis:

1. Golongan Lactobacillus, sp
2. Golongan Bifidobacterium, sp

Dalam makanan sehari-hari, probiotik dapat ditemukan dalam makanan/minuman yang telah melalui proses fermentasi. Contoh: tempe, asinan sayur dan buah, acar, kimchi (salad Korea), tauco, sirup probiotik, infused water, dan lainnya.


Manfaat Probiotik

1. Menekan populasi perkembangan bakteri jahat.
2. Membantu proses metabolisme.
3. Menguatkan daya tahan tubuh.
4. Menurunkan aktivitas enzim beracun di kolon.
5. Mengurangi resiko kanker.
6. Menurunkan lipid darah.
7. Menjadi sumber makanan bagi bakteri baik yang selama ini menjaga daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.

Ramadhan kali ini, saya mencoba membuat sirup probiotik yang terdiri dari madu (raw), jahe dan lemon. Proses pembuatannya sekitar 7 hari karena ini dibutuhkan untuk menumbuhkan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh. Setelah 7 hari, sirup disimpan di chiller kulkas untuk menghentikan proses fermentasi. Sirup ini tidak ada kadaluarsanya, selama penyimpanannya di kulkas ya. Namun, sirup ini tidak akan bertahan lama kalau penghuni rumah pada doyan dan ketagihan 😂


Untuk mengonsumsi sirup ini dapat diminum langsung 1-2 sendok makan perhari. Rasanya sangat spesial, seperti meminum manisan. Pasalnya tergantung lebih dominan bahan mana yang banyak digunakan, lemon atau jahe. Selain itu, sirup juga dapat ditambahkan dengan air hangat seperti minum teh atau wedang. Baiknya air hangat ya bukan air panas mendidih karena nanti bakteri baiknya malah mati 😂 Bisa juga ditambahkan madu lagi kalau mau lebih manis. Berikut resepnya ya.....

Sirup Probiotik


Bahan:

350 ml Madu (raw)
2 Lemon
4 Ruas jahe gajah

Alat:

Toples Kaca
Sendok Kayu/Keramik (Non Logam)

Cara Membuat:

1. Cuci bersih toples, keringkan lalu sterilisasi.
2. Cuci bersih lemon.
3. Cuci bersih jahe (bisa dikupas kulitnya).
4. Iris tipis lemon dan jahe.
5. Masukkan irisan lemon sampai memenuhi dasar toples.
6. Masukkan irisan jahe, taruh diatas irisan lemon.
7. Lakukan berulang kali dan berselang-seling hingga habis.
8. Tuang madu secara perlahan dalam toples hingga merendam lemon dan jahe.
9. Tutup rapat toples.
10. Simpan di suhu ruang selama tujuh hari.
11. Aduk sekali sehari dengan sendok kayu/keramik (non logam).
12. Pada hari ketujuh, sirup probiotik sudah siap dikonsumsi.

Lalu, Apa itu Prebiotik?
Prebiotik merupakan makanan bagi probiotik. Dengan mengonsumsi prebiotik maka sangat bermanfaat bagi kesehatan karena akan merangsang tumbuhnya bakteri baik. Sementara pertumbuhan bakteri jahat seperti Escherichiacoli dan Clostridium akan terhambat. Prebiotik juga dapat ditemukan dalam makanan keseharian kita, mulai dari buah, sayur hingga rempah-rempah.

Kurangi/Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Berikut Ini
Allah Subhanallahu Wata'ala menciptakan makanan yang baik untuk dikonsumsi manusia. Namun, manusialah yang membuatnya jadi kurang atau bahkan tidak layak dikonsumsi bagi tubuh. Pasalnya makanan/minuman tersebut sudah mengalami beberapa kali proses sehingga menghilangkan kandungan vitamin dan mineral didalamnya. Bahkan makanan/minuman tersebut ada yang mengalami proses rekayasa genetika seperti berbuah sebelum waktunya. Tentunya jika mengomsumsi yang demikian secara terus menerus akan berdampak negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kami sekeluarga berusaha mengurangi dan menghindari beberapa makanan berikut:
1. Tepung terigu (gluten)
2. Gula (yang diputihkan)
3. Minyak sawit.
4. Susu sapi kemasan.

Sebagai pegganti terigu, kami memakai tepung singkong, tepung jagung (pati jagung), tepung ganyong, tepung sagu dan banyak tepung lainnya. Sudah sekitar lima tahunan terakhir, jika saya mengonsumsi makanan yang mengandung terigu (gluten), maka akan membuat perut begah dan sembelit. Demikian juga suami dan anak-anak ketika mengonsumsi terigu dalam roti, mie dan lainnya. Sungguh sangat tidak enak rasanya. 🥺

Saat Ramadhan seperti ini rasanya ingin sekali menyantap semua makanan 😂 Salah satu yang diinginkan, terutama oleh anak-anak tentu saja Mie Ayam. Namun, mengingat masih mewabahnya Covid-19, alih-alih membelinya, saya bertekad membuatnya sendiri, termasuk mie-nya. Repot memang, tapi insyaAllah akan lebih aman untuk tubuh.

Sementara untuk gula, dirumah sudah membiasakan mengonsumsi madu baik itu diminum langsung, dicampur ke makanan dan minuman. Terkadang juga kami menggunakan gula aren saat membuat minuman, tapi sangat jarang sekali. Selain itu, proses pengolahan makanan dirumah pun lebih banyak direbus/kukus dan juga dipanggang. Jika pingin sekali makanan yang kriuk, terutama anak-anak, maka biasanya saya menggorengnya dengan minyak kelapa atau dipanggang dengan oven.

Namun, ada satu lagi yang masih proses dikurangi, yaitu susu sapi. Agak sulit, terutama untuk anak-anak. Namun, kami tetap berusaha menggantinya sedikit demi sedikit dengan susu kedelai dan susu almond. Ada perbedaan cukup besar yang dirasakan ketika mengomsumsi susu sapi kemasan dengan susu kacang. Ada rasa begah ketika mengonsumsi susu sapi kemasan. Itu sangat tidak nyaman.

Sehat Bonus Cantik
Tidak ada ritual khusus yang dilakukan untuk mempercantik tubuh, terutama saat Ramadhan. InsyaAllah dengan menjaga kesehatan jiwa dan raga dengan mengonsumsi yang halal dan thayyib, maka kecantikan akan mengikuti. Alhamdulillah hal ini saya rasakan dengan tidak adanya lagi masalah kulit dan lainnya.

Biasanya memang minimal sebulan atau dua bulan sekali kami ke salon. Saya dan anak-anak bermanja-manja mendapatkan perawatan di salon muslimah, mulai dari creambath sampai massage. Jika tidak sempat keluar, biasanya kami memanggil terapis langganan ke rumah. Sementara suami juga memotong rambut dan refleksi sebulan sekali.

Namun, mengingat masih mewabahnya Covid-19, tentu semua jadi berbeda. Alih-alih menyetop perawatan tersebut, saya berinisiatif memindahkannya ke rumah. Sebelum wabah ini pun sudah sering menyetok bahan-bahan untuk perawatan tubuh. Akan tetapi, sejak wabah, semakin banyak yang disediakan dirumah, mulai dari krim untuk rambut hingga garam relaksasi (garam spa).

Untuk perawatan wajah juga tidak ada perlakukan khusus yang saya lakukan. Hanya menggunakan kosmetik berlabel halal pada umumnya. Tidak juga menerapkan beberapa tahap dalam perawatan wajah, karena tidak ada waktu. Keburu digelendotin anak-anak 🤣

Semoga yang saya tulis ini membawa manfaat bagi yang membacanya ya 🥰


28 komentar:

  1. Maa syaa Allah mba.. keren banget tulisannya lengkap dan informatif.. rajin juga bebikinan trus foto².. lanjutkan mbaa.. jazakillah khair udah sharing

    BalasHapus
  2. Pengingat diri probiotik dan prebiotik, makasih ilmunya mb❤️

    BalasHapus
  3. Kutergoda jeruk dan mie nya 😀😀

    BalasHapus
  4. Syrup probiotik awet berapa lama mba ? Ntr mau nyoba bikin juga ah penasaran 😊 untuk penyimpanan baiknya di suhu ruang atau kulkas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owh iya kelupaan diketik di blog.. sirupnya tidak ada kadaluarsanya jika disimpan di chiller kulkas...

      Hapus
  5. Masya Allah tulisan nya sangat menginspirasi. Aku pengen bikin sirup probiotik nya 🤣. Makasih sharingnya Mba 😊

    BalasHapus
  6. mbaaak terimakasih info fase2 pencernaan nya 🤗💛

    BalasHapus
  7. Waahh lengkap kap kap tulisannyaaa.. makasih udah sharing mbakkkk💕💕💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah... Alhamdulillah...sippo mba semsem 💕

      Hapus
  8. masyaAllah...lengkap banget
    makasih sharingnya :)

    BalasHapus
  9. Masya Allah, smoga bisa nerapin pola makan seperti ini mba jujur masih sulit skali rasanya, klo anak balita apakah aman jga makan buah sebelum makan nasi mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... InsyaAllah aman mba, fase pencernaannya sama ☺️

      Hapus
  10. Masya Allah mba, pengen coba ini itu cuma kadang mager dan ribet bikinnya itu lho yang menghalangi 😭😭😭

    BalasHapus
  11. Masya Allah...lengkap. Btw, masih suka lupa untuk rutin konsumsi prebiotik. Karena saya lebih prioritaskan anak2. Malah ibunya suka lupa. Btw, nice tips

    BalasHapus
  12. MasyaAllah, jelas dan informatif sekali tulisannya Mba.. Jazakillahu khoir, saya dapat resep sirup probiotik. Jujur yang masih sulit saya kurangi saat ini tepung terigu dan susu sapi kemasan. Tapi pelan2 mulai diganti..

    BalasHapus
  13. Maasyaa Allah.... Inspiratif sekali tulisannya mbak.... Semoga segera tertular semangat hidup sehatnya & ngajak serta keluarga juga ❤

    BalasHapus
  14. Mba, bikin sirup probiotiknya pake lemon lokal atau impor?

    BalasHapus