Rabu, 19 Februari 2020

Mengenal Enzim dan Usus sebagai Salah Satu Otak Manusia

Rabu, 19 Februari 2020


Mengenal Enzim dan Usus sebagai Salah Satu Otak Manusia

dr. Herlin Ramadhanti

Tubuh manusia terdiri dari + 60 triliun sel. Bila tubuh sehat, sel-sel ini juga sehat dan giat. Tiap sel menyuplai enzim dan gizi, mengeluarkan zat sisa dan menghasilkan energi. Jadi, supaya selnya sehat, nutrisi dan enzim harus sampe tingkat sel, zat buangan dan karbondioksida (salah satu pengacau metabolisme dan membuat kondisi asam pada tubuh) harus dibuang dengan benar dan peredaran cairan (darah dan kelenjar getah bening) harus mengalir dengan lancar.



Enzim dihasilkan oleh dua hal: sel dan mikrobiota usus. Setiap sel itu menyuplai enzim dan juga gizi.

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik,
Jenisnya > 5000 enzim yang dibutuhkan manusia karena 1 jenis enzim hanya bisa melakukan 1 fungsi.

Pembentukan enzim
Ribuan enzim tadi tidak dibentuk sendiri-sendiri, tapi dibentuk dulu enzim prototipe (enzim awal) lalu diubah menjadi enzim spesifik dan difungsikan sesuai kebutuhan.

Cara pembuatan enzim:

  1. Pembentukan enzim oleh dan di dalam sel.
  2. Pembentukan enzim oleh bakteri di tubuh (mikrobiota usus).


Berdasarkan dua cara pembentukan enzim tersebut, maka:

  1. Mengonsumsi bahan pembuat enzim (makanan yang kaya enzim).
  2. Memperbanyak pembentukan enzim oleh bakteri asli di dalam tubuh (memperbaiki lingkungan usus). Lingkungan usus yang baik akan membuat mikrobiota usus bekerja secara optimal. Biasanya hal ini ditandai dengan "raut usus" (fili) yang baik dan usus yang lentur. Sehingga nutrisi dapat dihantarkan secara maksimal.

Hubungan Antara Gen-Enzim-Mikroorganisme Usus
Enterobakteria (bakteri dalam usus) yang tinggal dalam usus berhubungan langsung dengan materi (bahan makanan) di usus dan mengeluarkan enzim untuk pencernaan. Maka akan ada pertukaran informasi antara bakteri dan sel-sel somatik terkait dengan proses pencernaan, penyerapan dan juga seluruh sistem yang berkaitan dengan sistem pencernaan.


Mengapa Lambung dalam Kondisi Asam?
Kondisi tersebut dibutuhkan untuk mengubah enzim (pepsin) untuk mencerna protein. Untuk menghadirkan pepsin, makan dibutuhkan asam lambung.

Usus Halus ada 3, yaitu:
  1. duodenum (usus 12 jari): kondisi usus harus alkali (basa) dari Pankreas menghasilkan salah satu enzim pencernaan. 
  2. jejunum
  3. ilium.
Peran Gen (Data Kehidupan): untuk menyampaikan informasi pada organ tubuh. 

Bakteri enterik (bakteri di dalam usus) dan sel-sel somatik (sel-sel tubuh) membuat enzim dengan cara:
  1. Memancarkan informasi kepada satu sama lain.
  2. Memutuskan cara mengeluarkan enzim yang paling sesuai dengan kebutuhan.
  3. Mengirim informasi tersebut ke gen sel masing-masing.

Syarat mutlak agar komunikasi berlangsung lancar adalah aliran air didalam tubuh yang mengangkut informasi tadi harus baik. Aliran air (Media) ini adalah:
  1. Aliran darah (dipompa/diatur oleh jantung).
  2. Aliran getah bening (diatur oleh gerak regang dan kerut otot).
  3. Aliran pencernaan.
  4. Aliran urine (aliran untuk membuang hal yang tidak dibutuhkan tubuh). Asupannya sekitar 1,5-2 liter (non busui), atau 3-4 liter (busui).
  5. Aliran udara (pernafasan yang baik diperlukan untuk mendapatkan udara yang baik).
Oleh karena itu, pola hidup sehat tidak hanya didukung oleh makanan, tapi juga didukung oleh kualitas air dan udara yang baik. 

Kondisi Haus yang merupakan respon sinyal darurat karena kurangnya kadar air dalam tubuh. Sesungguhnya, minum saat haus itu salah karena itu sudah sinyal darurat karena jika berkurang saja kadar air dalam tubuh, sudah begitu banyak sistem dalam tubuh yang di-push. Saat dehidrasi, maka kadar insulin akan naik dalam tubuh. Maka dari itu, minumlah saat kondisi belum haus. 

Olahraga yang berlebihan bagi tubuh (memaksa tubuh) dapat menguras enzim. Akhrinya hal ini dapat berdampak pada sistem metabolisme. 


Tiga Hal yang harus diperhatikan saat memilih pola hidup dan makanan yang dikonsumsi:
  • Apakah itu bermanfaat untuk menyuplai enzim? (berkaitan dengan keberadaan dan kemanfaatan enzim).
  • Apakah itu menolong kinerja enzim? (berkaitan dengan pengaktifan enzim)
  • Apakah itu menguras enzim? (mencegah kekurangan enzim).

Pola Hidup Sehat
  • Menu makanan yang baik.
  • Air yang baik.
  • Pembuangan yang teratur.
  • Pernafasan yang baik.
  • Olahraga secukupnya.
  • Istirahat dan tidur yang cukup.
  • Bahagia (No Stress).

Proses Pencernaan Makanan
Di dalam usus tidak terdapat gigi untuk menghancurkan/menghaluskan makanan. Oleh karena itu, menurut penelitian dianjurkan untuk mengunyah makanan sebanyak 30-35 kali. 
Rasulullah pun mencontohkan untuk mengunyah sebanyak 33 kali.

Makanan yang digerus di usus akan masuk ke lambung yang didalamnya terdapat asam lambung. Fungsi asam lambung, yaitu
  • Mengubah pepsinogen menjadi pepsin (enzim untuk mencerna protein).
  • Mematikan bakteri yang dibawa makanan dari mulut.
Lalu makanan yang sudah menjadi bubur tadi akan dibawa ke Usus Halus dengan gerakan peristaltik. 
Penyerapan makanan sebagian besar terjadi di usus halus. Sementara usus besar untuk pembuangan zat sisa. Makanan yang terserap tadi akan dibawa ke Hati, lalu akan dilakukan proses detoksifikasi terhadap zat-zat makanan yang kurang baik (toksin) terhadap tubuh. Lalu hasilnya akan diedarkan melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Sedangkan sisa makanan akan masuk ke Colon (usus besar) dan mengalami pembusukan (fermentasi) oleh bakteri yang ada di usus tersebut.

Jika pola konsumsi (makan) tidak sesuai waktunya, misalnya sarapan langsung dengan nasi, tidak dengan buah, maka hal tersebut dapat membuat fermentasi berlebihan. Bahkan, fermentasi sudah terjadi sejak di Usus Halus. Hal inilah yang menyebabkan perut kembung, perut perih, sendawa terus menerus.
Oleh karena itu, terapi untuk penyakit maagh tidak hanya berfokus pada pelapisan lambung, tapi dicari akar permasalahannya, mulai dari pola makan dan pola hidup.

Jumlah bakteri baik di dalam usus dipengaruhi oleh keseimbangan flora usus. Jika terjadi gangguan dalam keseimbangan tersebut, maka jumlah bakteri akan berkurang. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh pola makan yang salah atau penggunaan dari obat-obatan (antibiotik yang tidak seharusnya). Antibiotik termasuk obat keras, tidak dijual bebas.


Siklus Sistem Pencernaan
Tubuh manusia mempunyai irama biologis atau irama sirkadian. Irama ini mempunyai siklus kerja yang tetap dan sistematis dalam kurun waktu 24 jam sehari. Sistem tersebut terbagi menjadi tiga fase, yaitu
  • Fase pencernaan jam 12.00 - 20.00. Dalam fase ini proses yang paling dominan terjadi adalah mengonsumsi makanan padat karena fungsi mencerna yang lebih aktif. Bukan berarti juga tidak terjadi proses pembuangan di fase ini. Diluar fase ini, sebaiknya tidak makan berat, seperti nasi.
  • Fase penyerapan jam 20.00 - 04.00. Saat fase ini, tubuh mengalami istirahat total (tidur) karena tubuh mulai menyerap, mengedarkan zat makanan dan detoksifikasi. Mengomsumsi makanan tengah malam atau kurang tidur akan menghambat fase penyerapan ini karena energi akan terbagi-bagi. Rasulullah pun menganjurkan umatnya untuk tidur setelah isya. Dianjurkan konsumsi makanan yang mudah cerna, seperti buah.
  • Fase pembuangan jam 04.00 - 12.00. Pada fase ini, tubuh membuang sisa makanan dan sisa metabolisme. Dalam fase ini dibutuhkan banyak energi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berat karena bisa menurunkan intensitas proses pembuangan, memperlambat proses pencernaan dan boros energi. Proses cerna nasi sekitar 4 jam, ayam/ikan sekitar 4-5 jam, sementara daging sapi 5-6 jam. Dianjurkan pada fase ini sebaiknya konsumsi sayur, buah atau smoothies. Meski tidak mengenyangkan, tapi untuk membantu proses pembuangan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar