Minggu, 19 Mei 2019

Berbagi Buku sambil Beramal Jariyah

Assalamu' alaikum

Alhamdulillah, masih semangat berbenah yah puasa-puasa meski melambat, wkwkwkwk..
Setelah berbenah pakaian, akhirnya sampai juga di bagian buku. Horeeee...
Eiya, buat yang senapsaran pengen baca soal berbenah pakaian di minggu lalu, bisa cekidot disini ya.

Kalau ngomongin soal buku, buat saya itu juga termasuk salah satu barang susah untuk dilepaskan, alias dibuang sayang. Namun, lama kelamaan akhirnya jadi numpuk, dan bergelimpangan di sudut-sudut rumah. Oleh karena itu, pada kali ini saya ingin berbagi proses berbenah sekaligus juga bisa jadi amal jariyah lho. Senapsaran? Eitzz sabar...

Nah, menurut Gemar Rapi, tahapan berbenah buku itu...
1. Ingat tujuan yang ingin dicapai, makanya buka kembali jurnal berbenahnya ya.
2. Siapkan beberapa kotak untuk kategori decluttering.
3. Jika diperlukan bisa juga dibuat kriteria khusus, misalnya tahun terbit, buku yang sudah dihapal isinya, dan lainnya.
4. Keluarkan semua buku dari tempat penyimpanannya.
5. Seleksi buku berdasarkan pertanyaan seleksi yang sudah dibuat. (Hayoo masih inget ga?) wkwkwk.
6. Pisahkan buku sesuai kategori yang sudah dibuat.
7. Segera donasikan buku yang layak, dan lainnya yang tak layak dapat disalurkan ke tempat daur ulang.

Menurut Gemar Rapi, tidak ada aturan baku dalam mengelompokka buku yang akan ditata dan disimpan. Oleh karenanya, GR membagi beberapa tips dalam mengelompokkan buku, yaitu berdasarkan

  • warna cover buku.
  • genre buku.
  • urutan alfabet judul buku
  • ukuran buku
  • urutan yang paling disuka
  • dan lainnya... bebas..
Nah, GR juga memberi tips terkait penataan buku, yaitu:
  1. Siapkan 1 tempat/kotak khusus untuk buku-buku yang belom dibaca.
  2. Gunakan sistem rotasi untuk buku anak.
  3. Manfaatkan katalog buku di aplikasi smartphone.

"Mulanya aku menjadi bookworm karena suka dan kebutuhan keilmuan yg dipelajari, untuk belajar menulis harus banyak membaca 😆
Lama kelamaan jadi bibliophile 😂 bahkan untuk buku anak2 pun 🙈
Alhamdulillah ga sampe jadi bibliomania karena dapet hidayah😆, lalu tobat, puasa beli buku, stop beli buku. Salah satu perbaikan ya ikut gemar rapi ☺

Parahnya lagi akhirnya jadi Tsundoku, akibat compulsive buying 😢"


Baiklah, sekarang kembali ke Rumah Daniesta, untuk berbenah bukunya akan diceritakan 2 tahapannya.

Proses Decluttering.
Masih penasaran gimana caranya berbagi yang bisa jadi amal jariyah, yap salah satunya dengan mendonasika buku layak pakai yang kita miliki dalam proses decluttering ini. Mengapa bisa demikian? karena jika buku yang kita donasikan itu membawa ilmu serta manfaat bagi orang lain, maka disitulah insyaAllah ladang amal jariyah kita. Aamiin Allahumma Aamiin... Oke deh, mari kita mulai aja cerita proses berbenah berikut ini...

Pertama, saat decluttering, saya membuat sub-kategori untuk masing-masing buku tersebut, yaitu:
Kategori Buku Saya dan Suami:
  • Buku agama
  • Buku pengasuhan anak
  • Buku hobi (fotografi, kerajinan tangan, resep)
  • Buku keilmuan (komunikasi, keuangan, pekerjaan)
  • Buku komik
  • Buku novel

Kategori Buku Anak:
  • Buku agama
  • Buku keilmuan (sekolah)
  • Buku aktivitas (buku latihan paud/tk)
  • Buku cerita
  • Buku komik
  • Board book
  • Buku bantal (soft book)
  • Majalah

Adapun alasan membuat kategori tersebut, yaitu:
  • Memudahkan mencari buku yang dibutuhkan dan dapat dengan mudah dikembalikan lagi.
  • Memudahkan mengelompokkan buku yang akan dibaca, disimpan dan dideclutter.
  • Mengetahui dengan pasti jumlah buku yang dimiliki individu masing-masing dirumah.
  • Mencegah memiliki buku yang sama.
  • Buku dapat disimpan sesuai dengan kategorinya.
  • Membuat lemari/penyimpanan buku menjadi lebih rapi dan teratur.

Kedua, untuk jumlah buku saya dan suami masih dapat digolongkan kategori normal, alias masih muat masuk lemari buku gitu. Demikian pun dengan buku digital yang jumlahnya sangat sedikit sekali. Bahkan untuk buku digital hanya digunakan saat keperluan kuliah. Usai kuliah, buku-buku tersebut sudah dideclutter. Namun, untuk buku anak-anak ini yang masih overwhelm, ya karena sempat jadi pelaku compulsive buyer huhuhu.. Buku anak-anak sudah punya lemari khusus ada yang di dalam kamar tidur (khusus buku sekolah), di ruang keluarga, di lantai 2, tapi tetap saja buku-bukunya selalu berceceran dimana2, huhuuhu... Bahkan ada yang masih terbungkus plastiknya dan di dalam kardus bahkan koper. Jadinya ya yang kasin anak-anak, jadi susah nyari bukunya, terutam untuk buku non sekolah.

Ketiga, mengingat dan menimbang kegaduhan yang ditimbulkan oleh buku-buku anak yang dibeli karena compulsive buying, maka harus diambil keputusan berat untuk meng-declutter-nya. Sesungguhnya, untuk buku anak sudah mulai dikurangi selama setahun terakhir ini. Tidak beli dan hanya didonasikan. Caranya yang selama ini sudah berjalan, yaitu:

1. Untuk buku baru dijadikan kado atau dijual di online shop.
2. Untuk buku preloved didonasikan pada saudara dan kerabat.

Jika berbenah buku ini  dikaitkan dengan prinsip metode RASA yang terdiri dari Rapi dan Teratur, Aman dan Nyaman, Sehat dan Bersih, serta Alami dan Berkelanjutan. maka kekira dapat dijabarkan seperti ini:
  • Rapi dan Teratur, dimana buku dibaca dan disimpan adalah buku yang disukai dan bermanfaat sesuai fungsinya. Sehingga saya (khususnya), serta suami dan anak-anak dapat mengetahui dengan pasti jumlah buku yang disimpan sesuai subkategorinya. Tidak ada lagi buku yang bertumpuk atau bahkan berceceran diluar lemari. Buku harus mudah dicari dan disimpan kembali.
  • Aman dan Nyaman yang dalam hal ini saya hanya akan memilih buku sesuai dengan kebutuhan dan manfaatnya. Untuk buku anak-anak, saya melibatkan mereka dalam proses meng-declutter-nya. Saya ingin anak-anak benar-benar mengetahui buku apa saja yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat bagi mereka. Tidak ada lagi buku yang disimpan karena sekedar gambarnya bagus tapi isinya nothing. Kami juga harus belajar melepaskan buku-buku yang sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki.
  • Sehat dan Bersih disini yaitu buku yang dipilih untuk dibaca dan disimpan dapat digunakan berkali-kali dan tidak rusak atau kotor. Demikian juga dengan lemari penyimpanannya harus bersih.
  • Alami dan Berkelanjutan dalam hal ini mendonasikan buku-buku (terutama fotokopian) yang sudah rusak supaya bisa didaur ulang. Sementara untuk buku preloved tapi masih layak didonasikan pada saudara dan kerabat. Demikian juga untuk buku yang masih baru bahkan terbungkus plastik, dapat dijadikan kado. Untuk lemari, sementara ini tidak akan nambah lagi. Harus muat dengan lemari yang ada, mengingat kembali tujuan mempunyai ruang baca di rumah.

Proses Organizing
Pertama, dalam menyimpan dan menata buku, sedari dahulu kami meyimpan berdasarkan genre buku (sub-kategori tadi). Untuk tatanannya, biasanya kami menyimpan buku yang memiliki tinggi sama secara berdekatan. Urutannya semakin kepinggir lemari, maka buku semakin tinggi, semakin ke tengah buku semakin pendek. Sebagian besar buku disimpan secara vertikal dengan catatan tinggi rak lemari masih muat. Namun, jika buku lebih tinggi dari dimensi rak dalam lemari, maka buku diletakkan secara horizontal. Secara umum, sebagian besar buku diletakkan di lemari buku yang terletak di ruang baca lantai 2. Hanya beberapa buku yang digunakan secara harian yang diletakkan di lantai 1 seperti di dalam kamar orangtua, anak dan ruang keluarga. Jika proses organizing ini dikaitkan dengan prinsip RASA, maka:
  • Rapi dan Teratur dimana setiap buku berada dalam situasi kondisi yang apik dan terorganisir. Baik saya, suami dan anak-anak mampu mengingat dan mengetahui letak buku pribadi dan buku lainnya yang digunakan bersama (secara umum). Dalam hal ini, di rumah ada pemisahan lemari buku orangtua dan anak-anak. Selain itu, lemari-lemari buku dirumah terbuat dari bahan kayu dengan pintu kaca untuk memudahkan pencarian buku tanpa sering membuka tutup pintunya. Untuk buku yang diletakkan di kamar anak hanya yang berkaitan dengan sekolah. Buku tersebut disimpan dalam lemari meja belajar. Sedangkan di kamar orangtua, lemari buku hanya berisi buku agama dan parenting yang masih dibaca. Buku-buku lainnya terletak di lemari buku di lantai 2.
  • Aman dan Nyaman dimana situasi dan kondisi ini memiliki standar  yang menyesuaikan dengan setiap individu di rumah, terutama dengan adanya dua anak di Rumah Daniesta. Standar tersebut dapat berupa bebas dari bahaya atau gangguan sehingga menimbulkan rasa tenteram dan tidak khawatir atau tidak takut. Dalam hal ini, peletakkan buku menyesuaikan individu yang menggunakannya. Untuk buku anak-anak diletakkan dirak lemari bagian bawah atau yang terjangkau tangan anak. Sementara untuk buku orangtua diletakkan dirak bagian atas dilemari berbeda.  
  • Sehat dan Bersih dimana prinsip ini tentunya harus dapat menjaga setiap individu di rumah dari sakit yang diakibatkan oleh kelalaian individu tersebut. Oleh karenanya, setiap individu di rumah harus selalu menjaga kebersihan baik dirinya serta buku-bukunya. Dalam hal ini, setiap penghuni rumah langsung mengembalikan buku ke lemarinya. Tidak meninggalkan buku tergeletak diatas meja, bangku dan lainnya. Untuk meminimalisir debu, sebagian besar penyimpanan buku, sebagian besar dirumah menggunakan lemari kayu dengan pintu kaca. Hanya ada 1 rak gantung khusus buku anak yang dirolling yang berada diruang tengah. Adapun peletakkan lemari buku tersebut tidak ditempat lembab atau panas. Sirkulasi udara terjaga di dalam rumah dengan cukupnya cahaya matahari yang masuk sehingga tidak merusak buku, meski disimpan di dalam lemari.
  • Alami dan Berkelanjutan yang dapat dimaknai bahwa prinsip ini mengusung untuk menggunakan bahan-bahan yang tersedia dari alam dan mengembalikannya ke alam secara aman dengan tujuan utama untuk meminimalkan sampah. Dalam hal ini, jika ada buku yang rusak tidak langsung dibuang, sebisa mungkin untuk diperbaiki sehingga dapat digunakan lebih lama lagi. Jikalau pun ada buku yang sudah tidak layak dapat didonasikan sesuai tempatnya, tidak asal buang ke tempat sampah yang hanya akan jadi menambah timbunan sampah. Baiknya lagi, jika buku tak layak tersebut dapat dialihfungsikan saja menjadi hal berguna lainnya, seperti pengganti kertas origami, membuat kerajinan dari kertas, dll. 
Kedua, demi menjaga kerapian dan keteraturan dirumah, maka harus dibentuk kebiasaan baik terhadap penataan dan penyimpanan buku-buku tersebut, yaitu:

Harian
  • Saat hendak membaca, hanya mengambil 1-3 buku seperlunya dari lemari.
  • Tidak membuat tumpukan buku yang sedang dibaca di luar lemari.
  • Langsung mengembalikan buku ke tempatnya semula di dalam lemari.
  • Jika belum selesai membaca, tandai buku dengan pembatas buku tanpa melipatnya atau merobeknya.
  • Simpan buku yang masih dibaca ke dalam lemari di kamar tidur.
  • Pastikan tidak ada buku yang tercecer di luar lemari, terutama buku anak.
Mingguan
  • Merotasi buku anak yang berada dirak gantung di ruang keluarga lantai 1.
  • Menyeleksi majalah yang sudah tidak dibaca atau sudah tidak layak untuk didonasikan.
  • Membersihkan lemari dan rak buku.
Bulanan
  • Mengecek kondisi buku dan lemari serta rak penyimpanan.
  • Menyeleksi buku yang dapat dideclutter dan didonasikan.
  • Membersihkan lemari serta rak buku secara keseluruhan.

Demikian kekira rangkuman proses berbenah buku di minggu ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Mohon doanya semoga segera bisa rapi selalu dan istiqomah. Serta buku yang didonasikan dapat menjadi amal jariyah kita, bukan menjadi dosa jariyah jika disimpah dirumah karena hanya ditimbun dan tak terpakai. Ingat Hisab gaessss...

Salam Ramadhan,
semoga kita menjadi alumni Ramadhan yang sukses....


#Task9GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaribuku
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar