Selasa, 30 April 2019

30 Resep Sehat Selama Ramadhan oleh dr. Zaidul Akbar

Assalamu'alaikum,

sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan.

Tapi,,, inget jangan kalap gaesss... jangan malah nyetok makanan seabreg-abreg laper mata pengen makan ini itu. Inget gaessss... jangan sampe mendzolimi diri sendiri.



Instagram dr. Zaidul Akbar


Nah, sebagai persiapan selama Ramadhan, dokter Zaidul Akbar yang berbaik hati membagi resepnya untuk kita semua.
Silahkan dicekidot ya gaesss....

Subuh

* shalat sunnah setelah wudhu
* shalat sunnah subuh 2 rakaat
* shalat subuh 2 rakaat
* zikir pagi
* tilawah alquran 1 juz
* sedekah * shalat sunnah syuruq
— KEEP ZIKRULLAH

Dhuha
* shalat dhuha 12 Rakaat
* Tilawah Alquran 1 juz
* sedekah
—KEEP ZIKRULLAH
Terus lanjut Tilawah 
Tidur siang 11.30-12.00
Zuhur 
Shalat sunnah bada wudhu
Shalat sunnah qobliyah zuhur 4 rakaat
Shalat Zuhur
Shalat sunnah badiyah zuhur 4 rakaat
Tilawah Alquran 1 juz dan lanjut trus sampai ashar
* sedekah

Ashar
Shalat sunnah bada wudhu 2 rakaat
Shalat qobliyah ashar 4 rakaat
Shalat ashar 4 rakaat
Zikir sore * sedekah
Tilawah Alquran 1 juz dan lanjut trus sampe magrib

Magrib 
Buka puasa 1 gelas air hangat, 3 butir kurma, 7 butir kacang almond atau pistachio
Shalat qobliyah magrib 2 rakaat
Shalat magrib 3 rakaat
Shalat badiyah magrib 2 rakaat
* sedekah ifthor (JANGAN LEWAT INI)
Lanjut tilawah 1 juz dan lanjut sampe isya.

Isya
Shalat badiyah wudhu 2 rakaat
Shalat isya 4 rakaat
Shalat sunnah badiyah isya 2 rakat
Tarawih 8/23 rakaat lanjut witir 3 rakaat.
* sedekah

Abis tarawih makan buah dan sayur seporsi sedang
Minum minyak zaitun 1 sdm
Minum madu 1 sdm
Minum beepollen 1 sdt
Minum propolis 5 tetes campur air hangat.

Tilawah Alquran 1 juz dan lanjut sampai ngantuk .
Bangun malam
Shalat sunnah ba’diah wudhu 2 rakaat
Shalat tahajud 8 rakaat
Tilawah 1 juz dan lanjut sampe subuh.

Sahur
Makan kurma 3-7 butir
Madu 1 sdm
Kacang almond atao pistachio 7 butir
Minyak zaitun 1 sdm
Seporsi kecil aneka buah yang di baluri madu dan himsalt sedikit, kunyah yang baik dan perlahan ..

*Berdoa dan istigfar yang banyak agar Allah ﷻ memberikan kekuatan untuk bisa.beribadah optimal seharian.
* sedekah via mbanking atau celengan dirumah.
.Lanjut subuh lagi keatas

Noted:
Tidak berlaku untuk busui dan bumil( kan dapat rukshoh ga puasa)

BMI dibawah normal: 
tambahkan seporsi atau dua porsi nasi merah atau hitam dan protein 2 porsi seperti ikan ( sup atau steam)

Pesan dr. Zaidul Akbar: cheating boleh..? Masih kurang cukup cheating 11 bulan ?
Sedekah bulan ini coba “paksakan” lebih sering dan dalam jumlah lebih banyak dari biasanya 
Inflasi bisa turun nih
#JurusSehatRasulullah #zaidulakbar#ramadhanjsr

Sabtu, 27 April 2019

Berbenah Dapur - Bagian II

Assalamu'alaikum....

Alhamdulillah, setelah libur 1 minggu di masa pemilihan umum 2019, akhirnya kelas Gemar Rapi mulai lagi. Dapet materi lagi, yaitu masih tentang Dapur, yess bersambung gaess.. karena dapur ini memang kelas berat, wkwkwk.. Oia yang masih penasaran pada proses berbenah dapur pada minggu pertama bisa cekidot disini ya. Semoga bermanfaat :D


Proses Berbenah Pekan ke-2 di Dapur

Oiya, sebelom masuk bagian apanya dapur yang dibahas, mau cerita sedikit soal berbenah dapur selama seminggu libur kelas kemarin itu. Alhamdulillah, dapur mungil kembali berasa legaaaa, persis banget waktu rumah baru jadi. Berbenahnya gimana? Mari cekidot ya gaesss...
Kondisi meja dapur saat tidak memasak.

Jadi, selama seminggu kemarin, saya dan suami lanjut berbenah dapur yang sempat terhambat akan beberapa hal. Akhirnya setelah meluangkan waktu selama dua hari berturut-turut, bisa rapi jali kembali. Jadi, kekira begini tahapan berbenah yang dilakukan:

  1. Mengeluarkan semua barang-barang di dalam lemari dapur dan di rak.
  2. Barang-barang tersebut dikelompokkan peralatan makan, peralatan masak, peralatan baking, dan bahan makanan.
  3. Saya menyortir peralatan makan, peralatan masak dan peralatan baking menjadi tiga, yang digunakan sendiri, masih layak pakai untuk didonasikan, dan sudah rusak untuk dihempaskan.
  4. Untuk bahan makanan, saya kelompokkan menjadi dua, masih layak pakai dan sudah tidak layak pakai karena rusak/ kadaluarsa.
  5. Sementara itu, suami membersihkan lemari serta rak di dapur dengan menggunakan lap basah dan lap kering. Sebagian rak ada yang dicuci dengan cairan Dettol.
  6. Setelah lemari dan rak bersih, saya memasukkan dan menata kembali peralatan makan, peralatan masak, peralatan baking serta bahan makanan semua ke lemari.
  7. Tidak ada lagi, barang di atas meja dapur, kecuali sabun cuci piring, sabun cuci tangan, serta lap/serbet.
  8. Setelah itu memisahkan bahan makanan rusak dari kemasannya, yang sebagian besar terbuat dari kaca dan plastik. Lalu, bahan makanan tersebut dipendam dalam tanah.
  9. Selanjutnya, saya menempatkan peralatan makan, peralatan masak dan baking yang akan didonasikan ke dalam kardus. Sementara untuk kemasan-kemasan plastik saya pisahkan dengan menggunakan kantong plastik bekas.
  10. Barang-barang layak pakai yang didonasikan tersebut, dititipkan pada tukang sampah untuk diolah atau dimanfaatkan kembali dengan membagikan pada tetangga sekitar yang membutuhkan.


Kondisi meja dapur saat sedang memasak.
Selesai berbenah dapur, saya berkesimpulan, memang terlalu banyak barang clutter dengan rincian sebagai berikut:
  1. Banyak barang baru belom dipakai yang kebanyakan berasal dari hadiah atau souvenir.
  2. Terdapat barang rusak yang niatnya akan diperbaiki, tapi tak kunjung diperbaiki. wkwkwkw.
  3. Adanya perubahan pola makan keluarga selama setahun terakhir menjadikan bahan makanan yang sudah dibeli akhirnya terlupakan.


Dampaknya sesudah berbenah dapur, yaitu:
  1. Dapur terasa legaaaa sekali, seperti saat rumah baru jadi. Tentunya kembali mengingatkan kembali cita-cita kami untuk menyimpan barang-barang ditempat tertutup, seperti lemari. Sedangkan rak, sudah kami kosongkan.
  2. Barang-barang mudah dicari karena dapat dilihat dengan sekelebat pandang. Tsaillaaah.. hahaha..
  3. Anak-anak semakin mudah mencari dan mengambil barang-barang di dapur secara mandiri.
  4. Semakin mudah berbenah dapur serta membersihkannya.
Lalu abis itu.. say Alhamdulillah, hehehe..
sekaligus mohon ampun pada Allah SWT karena telah lalai dalam hidup ini, huhuhu...

Materi Berbenah Dapur - Bagian II
Lanjuuut...
Sekarang memasuki waktu bagian materi dari Gemar Rapi. Pada materi berbenah dapur bagian dua ini, dibahas tentang Berbenah Kulkas dan Rutinitas berbenah di dapur. Berdasarkan prinsip Gemar Rapi, kekira berbenah kulkasnya:
  • Mudah untuk mengambil dan menyimpan kembali bahan makanan dan minuman.
  • Barang yang dicari dapat dengan mudah dilihat dengan sekilas pandang.
  • Tidak terlalu penuh dan tidak terlalu rapat.
  • Menyenangkan untuk dilihat.
  • Tata letak bahan makanan dan minuman sesuai dengan suhu yang diperlukan.
Adapun, Gemar Rapi menjabarkan tahapan berbenah kulkas sebagai berikut:
  • Detox your fridge secara menyeluruh.
  • Pilah dan sediakan tempat seleksinya.
  • Simpan makanan sesuai prinsip GR.

Tahap selanjutnya, yaitu Rutinitas Berbenah di Dapur yang menurut Gemar Rapi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu jadwal harian, mingguan dan bulanan.


Selesai materinya, lalu terbitlah tugasnya... hahahaha...

Jeng.. jeng.. jeng.... beginilah uraiannya...

Setelah berbenah dapur dan kulkas, kekira dapat disimpulkan beginilah kebutuhan bahan makanan selama seminggu hingga sebulan keluarga kami, mulai dari bahan makanan, bumbu dan pelengkap serta buah-buahan. Rutinitas belanja keluarga kami terbagi menjadi seminggu sekali, dua minggu sekali dan sebulan sekali, karena:



  • Mengingat saya dan suami bekerja, maka kami hanya punya waktu belanja di Sabtu/Minggu atau tanggal merah.
  • Bahan makanan dapat disesuaikan antara tingkat konsumsi dan daya tahan simpannya.
  • Dengan membagi waktu belanja, maka waktu berbenah bahan makanan didapur pun jelas terjadwal, sehingga tidak mengganggu rutinitas lainnya.

Sebagian besar, bahan yang dibeli dengan rentang waktu seminggu atau dua minggu sekali karena pemakaiannya yang cepat habis dan demi menjaga kualitas kesegaran bahan makanan tersebut. Sementara untuk bahan makanan yang dibeli sebulan sekali sebagian besar merupakan bahan makanan pelengkap, bumbu dan makanan beku. 

Saya dan suami sudah membagi tugas masing-masing. Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan selama seminggu, suami yang berbelanja di pasar tradisional setiap hari Sabtu atau Minggu. Sementara untuk kebutuhan duamingguan, kadang suami saja yang belanja di pasar atau bersama saya di supermarket. Sedangkan untuk kebutuhan bulanan, kami berbelanja bersama-sama dengan anak-anak di supermarket. Usai belanja, saya merapikan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam wadah-wadah tempat makanan untuk persediaan mingguan atau bulanan. Beberapa ada yang disimpan di kulkas dan di freezer. Jadi beginilah kekira daftar bahan makanan yang biasa kami konsumsi (*berdasarkan catatan yang masih kami simpan):



Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk bahan makanan pokok.


Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk Buah-Buahan.



Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk bumbu dan pelengkap.

Berdasarkan tabel-tabel daftar kebutuhan konsumsi dan belanja tersebut dapat dievaluasi sebagai berikut,

  1. Kami terbiasa dengan pola belanja mingguan, duamingguan dan bulanan. Sebagian besar bahan yang dibeli dalam waktu duamingguan biasanya saling menggantikan/subtisusi dengan bahan lainnya mengingat kebutuhan menu dan ketersediaan dipasar.
  2. Beberapa bahan makanan memiliki jumlah yang mencukupi sesuai kebutuhan, yaitu: telor ayam, sayuran hijau atau sayuran yang memiliki daya tahan sebentar, buah-buahan, serta bumbu pelengkap.
  3. Adapun untuk makanan yang berlebihan, sebagian besar karena memiliki daya tahan lebih lama karena dibekukan di freezer. Bahan makanan di freezer memang tidak berlebihan banyak, tapi sekedar ada saja jika sewaktu-waktu butuh, karena faktor kebutuhan konsumsi meningkat. Misalnya, anak-anak suka ngemil dan lebih suka makan makanan rumah. Sebelum membeli bahan tersebut kembali karena masih tersedia di freezer, maka harus dipakai dalam waktu kurang dari 2 bulan. Bahan makanan tersebut berupa: daging sapi dan ayam, makanan beku, bumbu serta bahan pelengkap.
  4. Untuk bumbu utuh yang berlebih, seperti cabai dan kunyit saya masih suka lalai menyimpannya dengan tidak memindahkan ke freezer. Sehingga cabai dan kunyit menjadi busuk dan tidak bisa dipakai, hanya dipendam saja ditanah. (dibuang sayang).
  5. Untuk bahan makanan yang dirasa kurang, biasanya kami karena kami terlalu sering atau jarang sekali membutuhkan bahan makanan tersebut. Jika sering dipakai lalu habis, tapi belum waktunya belanja, maka tidak langsung belanja lagi, karena sudah ada bahan makanan lain. Sementara jika jarang dipakai, karena biasanya jarang membutuhkan bahan tersebut. Jikapun saat hendak dibutuhkan, tapi tidak ada, maka tidak menjadi masalah, karena masih ada bahan lainnya.
  6. Masih menemukan adanya bahan makanan yang mengering dan bahkan membusuk di kulkas karena metode penyimpanan dan peletakan yang salah. Ini salah satu yang akan diperbaiki setelah mencerna materi dari GR.
  7. Meskipun rumah kami dekat dengan pasar-pasar tradisional, berbagai macam supermarket dan dilewati tukang sayur setiap hari, kami hanya berbelanja sesuai jadwal. Hal tersebut menghindari bahan makanan yang menumpuk atau tidak sesuai dengan menu.


Suasana kulkas 1 pintu: mulai
kosong di akhir minggu.
Food Preparation
Secara tidak sadar, saya sudah melihat kegiatan food preparation yang dilakukan ibu sedari saya masih kecil. Biasanya, ibu yang juga bekerja kantoran, berbelanja bahan makanan setiap Sabtu atau Minggu. Di antara salah satu hari itulah biasanya ibu juga numplek didapur seharian, mulai dari ngupasin bawang siap pakai untuk seminggu ke depan, menyiangi sayuran, menyimpan daging-daging di freezer, hingga menu ungkepan siap goreng. Jadi, kalau ditanya apakah saya akan memakai food preparation? Tentu saya jawab Iya, bahkan saya sudah melakukannya sebelum mengetahui kalau itu adalah food preparation. Hahahaha.. MasyaAllah ibu, sungguh besar jasamu.. huhuhu...










Suasana freezer kulkas 1 pintu:
masih terdapat beberapa bahan makanan.

Jadi keingat, waktu pertama kali tinggal dirumah sendiri dan pisah dari ortu, banyak yang dibekali ibu, salah satunya bumbu-bumbu utuh yang sudah dibersihkan, seperti bawang, cabai, jahe, kunyit dan lengkuas. *padahal rumah dekat cuma beda RT. wkwkwkwk.. Alhamdulillah...

Awalnya, dalam food preparation saya mengikuti metode yang dilakukan ibu, tapi semakin berkembang ilmu dan kemampuan yang saya dapat, maka semakin berkembang pula metode yang saya gunakan. Setelah mengikuti kelas Gemar Rapi, food preparation yang saya terapkan bukan hanya sebatas menyiapkan dan menyimpan, tapi juga belajar bagaimana menata bahan makanan tersebut sehingga mudah dicari, diambil dan disimpan kembali.

Maka dari itu, kami akan tetap melakukan food preparation, karena:

  • Selama ini sudah banyak merasakan dampak positif dari food preparation.
  • Kegiatan di dapur jadi teratur, mudah dan ringan dilakukan.
  • Tidak menghabiskan banyak waktu didapur setiap hari.
  • Mudah mengatur anggaran belanja dan menghemat dana belanja, karena sudah tau apa yang mau dikonsumsi dan dibeli.
  • Meminimalisir terbuangnya bahan makanan.
  • Mudah dalam mencari, mengambil dan menyimpan kembali bahan makanan, baik itu di kulas, freeze atau di lemari dapur.
  • Membuat menu berimbang dan bergizi untuk keluarga.
  • Lemari dapur dan kulkas serta freezer menjadi enak dilihat.


Rutinitas Berbenah di Dapur ala  Rumah Daniesta
Usai mendapat materi kedua tentang berbenah dapur, maka ada beberapa kebiasaan baik dan positif yang akan terus kami lakukan, yaitu:

Harian:
  • Langsung mencuci peralatan makan kotor dan peralatan memasak.
  • Langsung mengeringkan peralatan makan dan memasak yang habis dicuci.
  • Menyimpan dan menata kembali peralatan makan dan memasak pada tempatnya.
  • Usai memasak, langsung membersihkan meja dapur dan kompor.
  • Mengganti lap tangan, lap kaki (keset) serta lap meja dapur setiap sore.
  • Mengeluarkan sampah dapur (non organik) setiap sore ke tempat sampah luar.
  • Menimbun sampah organik di tanah.
  • Menyapu dan mengepe lantai dapur.
  • Pastikan sink selalu bersih dan kosong setiap usai memasak dan sebelum tidur.
  • Pastikan tidak ada makanan tersaji di meja makan saat sebelum tidur.
  • Simpan makanan matang yang tidak habis dengan wadah di dalam kulkas.

Mingguan:
  • Mengecek ketersediaan dan kondisi bahan makanan yang masih tersimpan, sebelum belanja mingguan.
  • Food preparation, mulai dari membuat perencanaan, belanja hingga menyimpan dan menata bahan makanan di lemari dapur, kulkas dan freezer.
  • Membersihkan peralatan elektronik dapur, seperti rice cooker dan dispenser air minum.
  • Menyiram sink dengan air panas dan garam.

Bulanan:
  • Detoks kulkas dan freezer.
  • Mengecek ketersediaan dan kondisi bahan makanan yang masih tersimpan, sebelum belanja bulanan.
  • Membersihkan meja dapur serta kitchen set.
  • Mengecek kondisi peralatan makan dan memasak. Dihempaskan jika sudah rusak, dan didonasikan jika sudah tidak butuh atau jarang dipakai.
  • Mengecek kondisi kompor, tabung gas dan selang gas.
  • Mengecek kondisik sink dan saluran airnya.
  • Mengecek kondisi keran air sink.



Ternyata memang benar adanya, dapur itu salah satu sumber masalah terbesar dirumah. Kalau gatau gimana cara menata dan menanganinya, maka .......... (silahkan diisi sendiri, wkwkwk).

Akhir kata (sailaaah...) beginilah kekira kesimpulan dari kegiatan berbenah pada minggu kedua di GR. Semoga keluarga kami semakin istiqomah dalam berbenah seperti firman Allah SWT,




رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). (Q.S. Ali Imran: 8)



#Task7GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Minggu, 14 April 2019

Berbenah Dapur - Bagian I

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah, akhirnya kelas Gemari Pratama I Gemar Rapi memasuki fase praktik, yaitu Berbenah. haha.



Semoga dapur bisa lebih rapi.

Antara seneng dan syedih karena langsung praktekin teori-teori yang sudah ada, dan harus juga meng-clutter barang-barang yang tidak dipakai.


Oiya, pada praktek ini, saya mengambil urutan klaster berbenah mulai dari Dapur, Pakaian lalu Buku. Materi berbenah Dapur minggu pertama untuk berbenah dapur sudah dimulai sejak Senin (8/4). Menurut Gemar Rapi, dapur yang ideal itu:

  1. Selalu bersih.
  2. Mudah untuk memasak.
  3. Berisi perlengkapan dapur favorit.
  4. Sampah terpisah dan terdaur ulang.
  5. Tidak terbuang bahan makanan maupun sisa konsumsi.
  6. Ramah terhadap anak dan seluruh anggota keluarga.
  7. Menerapkan prinsip, nilai dan pilar Gemar Rapi.
  8. Memenuhi kriteria organizing (mudah untuk mengambil dan menyimpan, dapat terlihat apa yang dicari dalam sekilas pandang, dan sesuaikan dengan gaya hidup yang ingin dicapai.
Oiya, pada materi kali ini, juga diberikan tips saat memasak, yaitu:
  • Sebelum memasak, siapkan semua alat masak dan bahan yang akan digunakan.
  • Setelai selesai memasak, langsung bereskan semua dan kembalikan ketempatnya. Jangan ditunda.
  • Segera bersihkan dan lap semua sisa-sisa/cipratan minyak. Jangan ditunda.
  • Selalu kosongkan bak cuci/ sink.
  • Pastikan sampah organik tidak tersimpan lama.
Nah, Gemar Rapi juga membagi barang di dapur menjadi beberapa kategori, yaitu:
  1. Peralatan makan (piring, sendok, gelas, mangkuk, dll).
  2. Peralatan memasak (panci, wajan, kukusan, dll).
  3. Bahan makanan (di dapur dan kulkas).
  4. Peralatan kebersihan (serbet, lap, keset, sabun, dll).
  5. Peralatan elektronik (kulkas, rice cooker, oven, dll).
Dari kategori tersebut, dapat diturunkan lagi menjadi beberapa sub kategori pada masing-masing kategori. Misalnya kategori bahan makanan, dapat dibuat menjadi sub kategori bahan makanan 1 minggu, 1 bulan, dll.

Nah, kekira begitu secuil dari rangkuman materi kali ini. Harus praktek ya gaesss.. Daan, selain praktik, tetap saja tugas materi yang harus diketik.

Jadi, beginilah kekira jawaban dari tugas 6 tersebut. Mari kita saksikan.....



Dalam berbenah dapur, ada 2 tahapan prosesnya, pertama Decluttering dan kedua Organizing.

Saya bahas satu-satu dulu ya, pertama untuk Proses Decluttering.

Kategori dapur saya bagi menjadi beberapa bagian, lalu diturunkan lagi menjadi beberapa sub kategori. Mengapa? karena rumah dihuni oleh berbagai macam netijen dengan berbagai kepribadian dan hobi (padahal cuma 4 orang yak wkwkwk). Di rumah ada 2 anak yang berbeda usia cukup jauh dan 2 orang dewasa yang punya hobi berbeda. Dengan adanya subkategori, maka:



  • Membantu setiap anggota keluarga di rumah mengetahui barang miliknya dan milik bersama-sama.
  • Memudahkan setiap anggota keluarga dalam mencari barang ketika hendak digunakan.
  • Setelah selesai dipakai, barang tersebut juga dapat dikembalikan dengan mudah sesuai tempat dan subkategorinya.
  • Subkategori juga sangat berguna dalam mendata barang apa saja yang ada dirumah (cukup atau berlebihan, atau bahkan tidak punya).

Oleh karenanya, kategori dapur di rumah dibagi menjadi:







Pembagian kategori ini juga mempermudah dalam mendata peralatan dan bahan makanan di dapur. Terutama dengan adanya sub kategori membantu saya dalam menyiapkan bahan makanan dan peralatan yang akan digunakan untuk mengeksekusinya.

Untuk menu keseharian yang kami konsumsi sehari 3 kali, selama setahun terakhir, saya dan suami sangat menyukai protein hewani dengan terlalu sering mengonsumsi daging, tanpa memperbanyak sayur dan buah. Beda sekali dengan anak-anak yang Alhamdulillah selalu komplit menunya. Lalu, saya dan suami pun menyadari, ada yang salah dengan pola makan dan hidup kami, karena sempat merasakan dampak negatifnya berupa cepat lelah, berat badan yang selalu meningkat, dan mudah sakit. Akhirnya, sejak 3 bulan belakangan ini saya kembali menerapkan pola hidup sehat, dengan memperbanyak makan sayur dan buah. Kekira begini menu keseharian kami demi menuju bodi parpurna 2019, wkwkwk:

Senin - Jum'at:

Menu anak-anak: Nasi + Sayur + Protein Hewani + Protein Nabati, Madu, Susu, dan Buah.
Menu orang tua: Salad sayuran dan buah (sarapan) + Telur Rebus, Jus buah + protein hewani/nabati (makan siang), Salad sayur dan buah (makan sore), Yogurt, Madu.
         Sabtu – Minggu/ Hari Libur:
Menu anak-anak: Nasi + Sayur + Protein Hewani + Protein Nabati/ Makan di Luar (Non Junk Food), Madu, Susu.
Menu orang tua: Salad sayuran dan buah (sarapan) + Telur Rebus, Jus buah + protein hewani/nabati (makan siang), Salad sayur dan buah (makan sore), Yogurt, Madu.

Tentunya, hal tersebut juga memengaruhi situasi dan kondisi dapur di rumah. Saat kami berada di masa-masa jahiliyah dengan pola hidup tak sehat, banyak sekali bahan makanan olahan beku bertumpuk di kulkas, dan bahan makanan rusak, huhu.. Astagfirulahaladzim, ampuni hamba ya Allah...
Tidak hanya bahan makanan yang berlebihan nan bertumpuk, peralatan masak dan makan pun ikut bertumpuk bin berlebihan. Padahal, yang dipakai hanya itu-itu lagi dan teknik memasaknya itu-itu saja, huhu.. Namun, dari perubahan pola makan tersebut, saya menyadari ada alat yang sering digunakan, dan bahkan ada yang belum digunakan sama sekali, yaitu:

Barang yang sering digunakan:

  • Peralatan makan harian.
  • Peralatan memasak (cooking) menu harian.
  • Peralatan elektronik harian.
  • Penyimpanan makanan dan minuman untuk bekal.

Barang yang jarang digunakan:

  • peralatan makan insidentil.
  • peralatan baking.
  • kompor portable.
  • peralatan elektronik insidentil

Barang yang belum/tidak lagi digunakan:

  • oven listrik (timer rusak)
  • waffle maker (masih baru)
Dari sekian banyak kategori dan sub kategori yang telah dibuat tersebut, sepertinya masih ada beberapa barang yang belum diinput. Bahkan, saya menyadari, ada beberapa barang yang mempunyai jumlah berlebih. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, selain karena compulsive buying dan diskon, saya mendapatkan barang-barang tersebut secara cuma-cuma. Kadang dapat hadiah doorprize atau kadang saya menyimpan wadah-wadah bahan makanan yang sudah habis dan dapat di-reuse. Walhasil, benar saja, bertumpuklah itu semua barang, meski saya tidak ada niatan untuk menimbun barang.

Nah, untuk menanggulangi barang berlebihan tersebut, saya melakukan tahapan sebagai berikut:


  1. Menyisir semua benda yang berada dalam kategori dapur yang berceceran selain di dapur.
  2. Akhirnya didapati rak di ruang keluarga lantai 1 yang penuh dengan kotak makan dan botol minum dari hadiah-hadiah. Lalu, saya kumpulkan bersama yang ada di lemari. Kemudian saya sortir satu persatu mana yang masih digunakan, mana yang akan didonasikan, dan mana yang sudah rusak.
  3. Setelah menanyakan pada suami dan anak-anak, akhirnya terbagilah 3 kelompok, yang masih digunakan kembali disimpan dan ditata di dalam lemari gantung, yang didonasikan dititip ke ART untuk didonasikan, dan yang rusak dititip ke tukang sampah. 
Proses sortir bahan makanan (bumbu).

Jika Dapur Rumah Daniesta dikaitkan dengan prinsip metode RASA yang terdiri dari Rapi dan Teratur, Aman dan Nyaman, Sehat dan Bersih, serta Alami dan Berkelanjutan. maka situasi dan kondisi terkini kekira dapat dijabarkan seperti ini:
  • Rapi dan Teratur, saat ini belum bisa 100% terlaksana. Namun, dengan adanya kategori dan sub kategori tersebut sangat membantu saya dalam mendata barang dapur yang ada dirumah beserta jumlahnya. Setiap anggota keluarga sudah dapat mengingat dan mengetahui barang-barang miliknya serta dimana benda tersebut diletakkan. Sehingga jika dibutuhkan, sangat mudah untuk mencarinya karena tidak bertumpuk lagi. Meski kondisi dapur belum teratur secara keseluruhan, tapi sudah tidak ada lagi barang dapur yang tercecer di sudut-sudut rumah.
  • Aman dan Nyaman saat ini, sangat terasa sekali, ketika anak-anak dapat mengambil barang yang dibutuhkan didapur secara mandiri tanpa takut akan tertimpa barang yang bertumpukan. Tentunya level kenyamanan pun meningkat karena benda didapur mudah dicari saat dibutuhkan.
  • Sehat dan Bersih sangat dirasakan, terutama dengan berkurangnya barang yang bertumpuk di rak, di meja makan dan meja dapur. Dengan hanya memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan, tentunya sangat mudah dalam membersihkan karena barang yang dibersihkan tidak sebanyak dulu lagi. Kami pun semakin giat selalu mencuci dan merapikan kembali peralatan masak dan makan.
  • Alami dan Berkelanjutan dalam hal ini, kami semakin rajin dan konsisten menjaganya. Kesadaran anak-anak saat makan meningkat dengan makan sesuai porsi dan harus dihabiskan. Jika ada yang bahan makanan (bumbu) yang tidak disuka, maka akan dikumpulkan. Lalu, dipendam (dikuburkan) di tanah bersama sisa bahan organik lainnya, seperti kulit buah atau potongan sayur.

Proses Organizing

Meski penyebab clutter didapur sudah berkurang, tapi kami masih dalam proses menata kembali situasi kondisi barang-barang didapur agar menjadi lebih teratur. Adapun clutter yang masih galau akan dikemanakan, sudah dipisahkan dan diberi waktu untuk segera didonasikan, baik itu dihibahkan atau dihadiahkan. Oleh karenanya, proses merapikan dan berbenah dapur kami masih berlanjut.


#Task6GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA