Kamis, 04 April 2013

Cheese Cupcake

Demam cupcake mungkin telat melanda saya, tapi menurut saya, tidak pernah ada kata "telat" untuk belajar :D

Sebelum membuat cupcake, saya selancar di dunia maya, mengenai sejarah cupcake *biar lebih afdol gitu, kan kalo tak kenal maka tak sayang, huehehehe :P

Jadi dari hasil berselancar, beginilah ceritanya....

Menurut emoncupcake, resep cupcake pertama kali dikenalkan pada tahun 1796 oleh Amelia Simms yang menulis resepnya di American Cookery. Dalam tulisannya tersebut, Amelia mereferensikan resep kue yang dipanggang di small cups. Nah, kalo kata "cupcake" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1828 dalam buku masakan Eliza Leslie.

Situs Online Tabloid Nova menuliskan, sejarah cupcake bermula di Amerika Serikat sana pada abad ke-19, dan menjadi kue yang digemari banyak ibu rumah tangga sono karena proses bikinnya yang hemat waktu (plus tenaga dan biaya menurut saya, hehe).

Nah, mengapa cupcake disebut cupcake? Sebenarnya, penulisan cupcake pun ada dua versi. Begini yang dapat saya simpulkan dari Situs Tabloid Nova dan Bakery Indonesia, yaitu:
  1. "Cupcake", kue (cake) yang dipanggang dalam gelas (cup) atau cangkir untuk kopi dan teh yang terbuat dari tembikar (keramik). Memang pada jaman dahulu kala, para pembuat kue belum kenal dengan yang namanya loyang muffin apalagi paper cup, hehe. Nah, dari situlah nama cupcake berasal. Namun, pada abad ke-20, loyang muffin mulai beken, dan orang-orang pun beralih memakainya untuk memanggang kue.
  2. "Cup Cake", kue yang bahan-bahan pembuatnya diukur dengan cup (cangkir), bukan ditimbang. Mulanya cupcake kadang-kadang disebut dengan kue 1234, lantaran gampang diingat berdasarkan jumlah bahan-bahan yang diperlukan: 1 cangkir mentega, 2 cangkir gula, 3 cangkir tepung terigu, dan 4 butir telur.
Seiring berlalunya waktu, pembuatan cupcake sudah berkembang, mulai dari bahan, ukuran, bentuk, sampai hiasannya. Bahkan, saking banyaknya penggemar cupcake di Amerika sono, sebagai negara asalnya, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Cupcake Nasional.

Nah, kalo di Indonesia yang suka kebawa euforia dari barat sono, juga nggak mau kalah ketinggalan mengonsumsi kue imut yang satu ini. Bahkan, makin hari nih kue makin beken dimari, cupcake ulang tahun, cupcake wedding, cupcake suvenir, dan lainnya. Tidak hanya itu, demam cupcake di Indonesia pun semakin heboh dengan munculnya kursus-kursus membuat cupcake dan menghias cupcake dengan buttercream atau pun fondant.

Hmmm... back to the topic, jadi kepanjangan ya preambulenyah, hehe. Jadiii, sebenernya pan saya mau share resep cupcake yang saya buat sendiri yak, *cieeeeh, serasa naek ke podium :P

Untuk mendapatkan resep cheese cupcake, tentunya saya nggak bisa kerja sendirian, a.k.a dibantu mba google. Dari hasil melototin google seharian (*lebay.com), saya mendapatkan beberapa resep, salah satunya resep dasar cupcake punya Mba Ria - Chocoloveid di blog-nya (*SokKenalSokDeket banget saya, xixixi). Makasiy banget ya mba resepnya, menurut saya siy enak. Hmmm... saya sudah mencobanya dua kali, tapi menurut orang-orang sekeliling yang jadi kelinci percobaan saya (*ditimpuk sepatu), mereka bilang kemanisan, terlalu berminyak, dan terlalu padat. Mungkin nih ya, mungkin lho, saya yang salah pas diprosesnya, atau memang ada perbedaan lidah yak, hehe.

Tapi, saya nggak nyerah gitu aja donk. Resep dasar cupcake itu saya olah biar semakin bisa dinikmati semua golongan. Saya putar otak, putar haluan, saya utak-atik resepnya. Jujur saja, saya butuh waktu tiga kali percobaan (*hayooo ngaku siapa yang merasa jadi kelinci percobaan, wuekekek), hingga mendapatkan resep ini. Voila (*ala chef Queen), jadilah begini:
Cheese Cupcake Favorit Tsaqi, haruuum :D
Bahan A
80 gram butter (saya pakai merk lokal)
20 gram mentega (saya pakai blue band cake & cookies)
20 gram gula bubuk (diayak jangan sampai ada yang menggumpal)
50 gram cream cheese (saya pakai merk lokal Claf)
50 gram keju cheddar parut (saya pakai Kraft)
1 sdm susu kental manis (boleh di skip)

Bahan B
3 butir telur (suhu ruang)
50 gram susu UHT full cream (saya pakai Frisian Flag)
1 sdt vanili

Bahan C
90 gram tepung terigu rendah protein (saya pakai Kunci Biru)
20 gram tepung maizena/ susu bubuk plain
1/2 sdt Baking Powder


Cheese Cupcake Kriuk-kriuk
Peralatan dan Perlengkapan:
9 Paper Cup diameter 4,5cm x tinggi 5cm (saya pakai Ifana, seperti difoto)
Loyang tahan panas/ wire rack/ loyang muffin
3 Mangkuk Plastik Besar/ Baskom
Spatula
Sendok makan
Sendok Teh
Timbangan
Lap/Serbet Handuk
Oven Listrik/ Oven Tangkring (diatas api)
Mixer
Lidi


Cara Membuat:
  1. Siapkan paper cup diatas loyang (masih diluar oven).
  2. Tuang semua bahan A ke dalam mangkok atau baskom, siapkan.
  3. Tuang bahan B ke dalam mangkok dan aduk rata dengan sendok dan ayak, siapkan.
  4. Kocok bahan A dengan mixer dengan low speed (pokoknya speed paling rendah), dan nggak usah lama-lama, paling nggak sampai semenit, yang penting semuanya udah kecampur rata.
  5. Masukkan adonan bahan B ke dalam adonan A, aduk dengan mixer sampai tercampur, sekali lagi jangan lama-lama dan tetep dengan low speed.
  6. Jika A dan B sudah tercampur, masukkan adonan C, aduk dengan mixer sampai rata, sekali lagi jangan lama-lama dan tetep dengan low speed.
  7. Jika semua bahan sudah tercampur, panaskan oven listrik dengan suhu 170 derajat Celcius, timer 45 menit (saya pakai api atas dan bawah). Kalau pakai otang, apinya dikira-kira saja ya, hehe :)
  8. Masukkan adonan ke dalam paper cup sebanyak 3 sdm atau 2/3 bagian cup, dan matikan api atas, hanya pakai api bawah saja.
  9. Panggang dalam oven hingga matang, kuning keemasan (seperti di foto).
  10. Untuk taburan keju parut dapat diberikan ketika adonan sudah setengah matang dan terlihat mengembang.
  11. Jika adonan sudah mengembang, tapi bagian atas tampak masih basah, 10 menit terakhir memanggang bisa dinyalakan lagi api atasnya.
  12. Jika sudah matang, angkat dan keluarkan dari oven, diamkan dalam suhu ruang.
  13. Selesaiii dehhh, silahkan disantap untuk 9 Porsi Cupcake :)
Hmmmmm... ada yang bingung nggak, mengapa resep dasar cupcake ini saya modifikasi menjadi cheese cupcake? karena Tsaqi suka kejuuuu, hehe. Selain itu, menurut saya, keju merupakan salah satu bahan "penutup rasa" paling enaaak "jika terjadi hal-hal buruk" alias cupcake gagal, hahaha :P Bukan cuma itu juga deng, soalnya di rumah lagi banyak cream cheese, hehe. *sokpamer.

Welll, inilah salah satu resep cupcake favorit, yups, karena masih banyak resep yang lain, hehe *makinpamer, ga boleh sombong :P

Oia, ada beberapa Catatan untuk resep ini, yaitu:
  • INGAT! Jangan aduk lama-lama, yang penting kecampur aja. Pada intinya proses mengaduk dengan mixer disini hanya untuk menyampur adonan saja. Kalo kelamaan mengaduk, nanti akibatnya adonan akan mengembang ketika dipanggang, tapi akan segera menyusut (kempes) ketika sudah dingin. Hal itu karena terlalu banyaknya udara yang masuk diadonan ketika diaduk.
  • Kalo resep ini mau dimodifikasi silahkan, monggo.. Namun, harap diingat, intinya bahan itu memang harus dibagi menjadi tiga. Nah, kalo yang ini hasil penelusuran saya berselancar di dunia maya mencari resep cupcake. Kebanyakan memang modelnya seperti itu, mungkin maksudnya untuk mempermudah penyatuan adonan, dan memaksimalkan fungsi bahan masing-masing :) *duuuh maap, saya bukan ahlinya siy, hehe.
  • Jadiiii, kalopun itu keju mau diganti, tetap harus berpatokan sama perbandingan jumlah masing-masing bahan yang setipe. Misalnya, kalau mau diganti jadi chocolate cupcake, maka bagian yang dikurangi adalah jumlah terigunya, diganti dengan cokelat bubuk. Sedangkan kejunya dikurangi, gula bubuk ditambah atau ditambah Dark Cooking Chocolate :D bingung nggak? hehe, saya juga bingung menjelaskannya :(
  • Ada baiknya, bahan apapun yang berupa bubuk atau tepung, seperti terigu dan gula, diayak terlebih dahulu. Hal ini untuk meminimalisir penggumpalan bahan tersebut. Kalo menurut saya juga siy, jika sudah diayak, hasil kuenya lebih lembut ajah gitu dibanding yang nggak diayak, hehe.
  • Baking Powder harus menyatu dengan bahan dasar terigu. Oleh karena itu, ketika terigu sudah diayak, baking powder dapat dicampur dengan terigu dan aduk hingga tercampur rata. Baking powder jangan dipakai terlalu banyak, kuenya bisa pait euy...
  • Ada baiknya pakai telur yang kondisinya dalam suhu ruang. Kalo saya biasanya juga pakai telur yang dari kulkas, tapi sebelum dipakai, saya diamkan dulu dalam suhu ruang sekitar 30 menit. Tujuannya supaya si telur nggak kaget dan dapat berfungsi maksimal, huehehehe *sambil mikir, apa ya istilahnya?
  • Penting! Panaskan Oven sebelum adonan dimasukkan. Hal ini untuk mencegah lamanya proses pembakaran (memanggang).
Yeaahhh, cukup sekian dulu deh ya dari saya :)
Selamat mencoba, selamat berkreasi dan menjadi unik (^_^)
Seperti yang suami saya bilang "Kamu itu bukannya nggak bisa, tapi cuma kurang jam terbang ajah"

2 komentar:

  1. Ayo atuh diperbanyak jam terbangnya. Jangan lupa, saya juga dikasih yak... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixixi, siaaap bunda kani :)
      jangan bosen ya icip2 hasil karya dakuh :P

      Hapus