Sabtu, 27 Juni 2020

Asma' Binti Abu Bakar Sang Dzatin Nithaqain

Assalamu'alaykum,

Alhamdulillah masih diberikan kesehatan dan kenikmatan lainnya oleh Allah Subhanallahu Wata'ala sehingga bisa kembali lagi cerita disini.

Nah, kali ini ingin cerita tentang kisah salah satu Shahabiyah Rasulullah Shalallahu Alayhi Wassalam. Kalo cerita tentang Shahabiyah Rasulullah, selalu terngiang dengan buku cerita anak-anak yang bertema Sahabat Cilik Rasul. Salah satu buku tersebut berjudul Asma binti Abu Bakar - Anak Perempuan yang Cinta Rasul. MasyaAllah, kalau baca cerita tentang Asma binti Abu Bakar tersebut, meski usianya terbilang sangat muda tapi sangat memberi arti. Dikisahkan dalam buku tersebut, Asma' termasuk putri yang pertama kali memeluk Islam. Dia masuk Islam pada usia yang masih belia. Asma' dilahirkan pada 27 tahun sebelum Hijrah. Usianya lebih tua sepuluh tahun dari Aisyah ummul mukminin, saudara perempuannya. Asma' juga merupakan saudara kandung Abdullah bin Abu Bakar.


Pada kajian Tabligh Akbar tentang kisah Hijrah Rasulullah SAW, Selasa 2 Oktober 2018 di Masjid Sulaiman Fauzan Al Fauzan Bageknyaka, Lombok Timur, Ustadz Firanda Andirja menyebutkan nama Asma' Binti Abu Bakar. Saat peristiwa hijrah itu Rasulullah bersama Abu Bakar Ash- Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Asma' yang mengantar bekal makanan yang sudah disiapkan oleh Aisyah untuk Rasulullah dan Abu Bakar selama di gua. Saat Rasulullah hendak melakukan perjalanan lagi, Asma' membungkus perbekalan dengan Nithaq. Asma mengambil Nithaq dan memotongnya menjadi dua. Menurut Ustadz Firanda, Nithaq digunakan wanita saat hendak beraktivitas (sebagai pengikat seperti ikat pinggang). Sementara jika pria hendak beraktivitas dengan menyingsingkan lengan bajunya.

Satu bagian Nithaq Asma digunakan untuk membungkus sufrah (makanan bekal). Sementara satu bagian lainnya untuk membungkus qirbah pada waktu malam. Sejak saat itulah Rasulullah SAW memberi Asma' binti Abu Bakar dengan gelar "Dzatin Nithaqain", Pemilik Dua Ikat Pinggang. Asma' menjadi terkenal dengan gelar tersebut, karena talinya digunakan untuk membungkus makanan Rasulullah SAW yang akan mendakwahkan Islam. Hal ini merupakan penghargaan bagi Asma' dan sangat terkenal di kalangan sahabat. Melalui peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya hijrah Rasulullah SAW. Meski Asma' melakukan perbuatan kecil, tapi memberikan jasa yang besar saat peristiwa hijrah Rasulullah SAW.

Selang beberapa hari, kaum Kafir Quraisy masih gencar mencari Rasulullah dan Abu Bakar. Saat mereka datang ke rumah Abu Bakar, disana hanya ada Asma' dan Aisyah. Abu Jahal menanyakan keberadaan Rasulullah dan Abu Bakar padanya, tapi Asma' tidak gentar dan tidak memberitahukannya. Lantas Abu Jahal menampar Asma' hingga dia jatuh tersungkur ke tanah. Namun, Asma' tidak bergidik dan takut sama sekali. MasyaAllah, sungguh berani.

Keberanian Asma' juga ditunjukkan ketika dirinya bersama suaminya, Zubair bin Awwam ikut berjibaku dalam Perang Yarmuk. Saat perang yang terjadi pada 15 Agustus 636 M hingga 20 Agustus 636 M itu, Asma' membawa sebilah belati yang diletakkan di balik lengan bajunya. i masuk, maka akan kutusuk perutnya."

Kembali pada kisah hijrah Rasulullah SAW, saat peristiwa tersebut dikisahkan juga bahwa Abu Bakar turut serta membawa hartanya yang berjumlah sekitar 5.000 atau 6.000 dirham. Lalu kakek Asma' yang seorang tuna netra, Abu Quhafah, datang dan berkata, "Demi Allah, sungguh aku lihat dia (Abu Bakar) telah menyusahkan kalian dengan hartanya, sebagaimana dia telah menyusahkan kalian dengan dirinya."

Namun, Asma' berkata, "Sekali-kali tidak, wahai Kakek. Beliau telah meninggalkan kebaikan yang banyak bagi kita." Lantas Asma' mengambil beberapa dan meletakkannya di tempat biasanya ayahnya menyimpan harta. Setelah itu, Asma' menutupinya dengan kain. Kemudian Asma' memegang tangan Abu Quhafah dan memintanya untuk meletakkan tangannya di atas kain tersebut. Ketika Abu Quhafah meletakkan tangannya di atas kain, ia "Tidaklah mengapa jika dia tinggalkan ini bagi kalian, maka dia telah berbuat baik. Ini sudah cukup bagi kalian." Padahal, ayahnya sama sekali tidak meninggalkan bagi keluarganya. Akan tetapi, Asma' melakukan hal itu untuk menenangkan hati sang Kakek.

Dalam beberapa literatur disebutkan selain sangat pemberani, Asma' juga berparas cantik, cerdas serta dermawan. Pada masa jahiliyah, putri dari Abu Bakar dan Qutailah ini melihat langsung kebodohan kaumnya yang masing menyembah berhala. Namun, berkat didikan ayahnya, Asma' menyadari bahwa agama yang benar hanyalah Islam. Asma' juga menyadari betapa beratnya perjuangan Islam dimana dia menyaksikan perjuangan ayahnya dan Rasulullah SAW kala itu.

Cerita tentang kedermawanan Asma' dikisahkan oleh putranya, Abdullah bin Zubair yang berkata, "Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma'. Kedermawanan mereka berbeda. Adapun Aisyah, sesungguhnya dia suka mengumpulkan sesuatu, hingga setelah terkumpul semua, dia pun membagikannya. Sedangkan Asma', dia tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya."

Dari Asma' kita belajar bahwa usia dan keterbatasan materi yang dimiliki tidak menghalangi langkah untuk berdakwah dan membantu sesama.

MasyaAllah sangat menginspirasi sekali membaca kisah-kisah tentang Asma' bin Abu Bakar. Banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah hidupnya. Namun, hanya beberapa saja yang bisa dituliskan disini. Semoga bisa menjadi manfaat bagi yang membaca ya... ❤️

Kamis, 25 Juni 2020

Menyelami Rasa Mengenali Kembali Diri Sendiri Untuk Terus Bergerak

Assalamu'alaikum



















Alhamdulillah lanjutan kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) yang saya ikuti berjalan dengan aman dan lancar. Misi demi misi dijalani dengan pedoman dan acuan yang digunakan untuk kami penjelajah dalam mengarungi samudera. Harapannya semoga para penjelajah dapat sampai tujuan dengan selamat, sehat sentosa, dan tidak tersesat.

Semakin dalam menyelami matrikulasi semakin disadari, kalau Ibu dituntut untuk memiliki ilmu yang mumpuni dalam mendidik anak-anaknya. Secara tidak langsung, ibu juga dituntut untuk profesional menjalankan perannya dalam mendampingi suami dan anak-anaknya. Tentunya, hal tersebut adalah impian setiap ibu. Namun, ternyata jalannya tidak semudah yang dibayangkan, terutama di zaman sekarang yang semakin banyak ujiannya. Ada berbagai ikhtiar yang dapat dilakukan ibu untuk semakin profesional dan menjadi kebanggan keluarga. Salah satunya, yaitu dengan selalu meningkatkan kemampuannya. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk sang Ibu, tapi juga untuk keluarga dan bahkan lingkungannya. Bersama Ayah sang nahkoda kapal, Ibu harus mampu merencanakan pendidikan anak-anaknya. 


Semangat menjadi Ibu profesional kebanggaan keluarga semakin menggebu-gebi nan deg-degan. Hal ini bisa dimulai dari diri sendiri, dari hal terkecil sekalipun. Meski harus dituntut profesional, InsyaAllah lelah akan jadi lillah jika mengingat betapa mulianya seorang Ibu.
Semangat!


Tahap selanjutnya, yaitu menyelami Core Value dimana bersama para Widyaiswara, para penjelajah berusaha untuk menyelami makna core values tersebut. Dari beberapa ilmu yang dipelajari selama hidup, baik secara langsung di kelas atau pun dalam jaringan (daring), Alhamdulillah semakin banyak kemampuan diri yang berkembang. Sejalan dengan makna core value dari para widyaiswara, kini Aku tahu ilmu yang perlu dipelajari, ilmu yang perlu ditingkatkan, ilmu yang perlu dilatih, dan ilmu yang dibagikan.

Langkah selanjutnya, pada penyelaman ketiga kali ini di kelas Matrikulasi batch 8, Institut Ibu Profesional meminta pada penjelajah samudera untuk menemukan karakter moral dari ibu profesional yang ada pada dirinya masing-masing. Dimulai dari mengetahui tantangannya selama berproses dan menjalani kehidupan hingga adanya kecocokan karakter moral profesional yang menjadi kekuatanku. Tentunya hal itu sangat bermanfaat untuk mengatasi tantangan tersebut. 


 "Never Stopped Running, The Mission Alive"

Sementara pada misi penyelaman terakhir, para penyelam diingatkan lagi untuk mengenali dirinya, nilai-nilai baik yang ada pada dirinya. Apa yang membuatmu unik? Apa yang kamu perjuangkan? Apa kesamaanmu dengan IIP?

Tentunya pertanyaan-pertanyaan itu menggelitik hati para penyelam yang sedang berjibaku di samudera. Namun, semua itu membawa dampak positif bagi para penyelam untuk selalu lagi dan lagi mengenali dirinya sendiri sehingga dapat meng-upgrade kemampuan dirinya.


Bismillah.. penyelaman yang sesungguhnya akan segera dimulai 🤩


Annisa Lestari
3119209125

Selasa, 23 Juni 2020

HSI - S5 - Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 2 (Halaqah 32) - Al Hasyr (Pengumpulan) Bagian 2 dari 2

Selasa, 23 Juni 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)

Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 2 (Halaqah 32)

Al Hasyr (Pengumpulan) Bagian 2 dari 2 

Halaqah yang ke-32 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 2.
Di padang Mahsyar akan didekatkan Matahari sejarak satu mil, sehingga manusia mendapatkan kesusahan yang sangat. Mereka berkeringat sesuai dengan kadar amalannya, yaitu kadar dosanya. Ada yang keringatnya sampai kedua mata kaki, dan ada sampai ke dua lututnya, pinggangnya. Bahkan ada yang sampai mulutnya 
Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Salah seorang rawi Sulaim Ibnu ‘Amir mengatakan :
Demi Allah saya tidak tahu apa yang Beliau ﷺ maksud dengan satu mil di sini. Apakah jarak atau mil yang berarti alat pencelak mata. Dan Allah ‘Azza Wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.
Di dalam waktu yang sangat lama, di Padang Mahsyar mereka menunggu hari keputusan. Satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia. Namun Allah ‘Azza Wa Jalla akan meringankan hari tersebut bagi orang-orang yang beriman. Allah berfirman

تَعۡرُجُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيۡهِ فِى يَوۡمٍ۬ كَانَ مِقۡدَارُهُ ۥ خَمۡسِينَ أَلۡفَ سَنَةٍ۬

Para Malaikat dan Jibril akan naik kepada Allah pada waktu di mana satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia.” (Q.S. Al-Ma’arij: 4)
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwasanya orang yang tidak membayar zakat hartanya, dia akan tersiksa dengan hartanya tersebut sampai hari keputusan. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwasanya satu hari di situ seperti 50.000 tahun di dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda :

يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ

Manusia akan berdiri untuk Allah Rabbul ‘Alamin pada saat itu selama setengah hari dari 50.000 tahun di dunia. Dan akan diringankan bagi orang yang beriman. setengah hari tersebut seperti waktu antara menjelang tenggelamnya matahari sampai tenggelamnya matahari (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Hibban).

Di dalam hadits yang lain Beliau ﷺ mengatakan :

يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أََبْصَارُهُمْ [إِلَى السَمَاءِ] يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ رواه ابن أبي الدنيا والطبراني

Allah akan mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan yang akhir pada waktu yang diketahui. dalam keadaan berdiri selama 40 tahun, dalam keadaan tajam pandangan mereka memandang ke langit menunggu waktu keputusan dari Allah ‘Azza Wa Jalla (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabiir).
Ada yang mengatakan bahwa perbedaan waktu tersebut, tergantung amalan seseorang di dunia. Wallahu A’lamu Bisshawwab dan saat itulah manusia menyadari bahwa kehidupan di dunia hanyalah sesaat saja.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :

وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَأَن لَّمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةً۬ مِّنَ ٱلنَّہَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيۡنَہُمۡ‌ۚ قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ

“Dan pada hari di mana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mengumpulkan mereka. Mereka merasa seakan-akan mereka tidak tinggal di dunia kecuali sekejap saja di siang hari dan pada saat itu mereka saling mengenal di antara mereka.” (Q.S. Yunus : 45)

Sabtu, 20 Juni 2020

Puding Jeruk Nata de Coco

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah selesai sudah akhirnya Penilaian Akhir Semester (PAS)/ Penilaian Akhir Tahun (PAT) anak-anak yang dilakukan secara online. Anak-anak bisa santai dan Ibu tenang 😂. Tsaqi masih melanjutkan rutinitas murojaah hariannya, sementara Aiko yang masih berada di Taman Kanak-kanak diminta dari sekolah untuk tetap selalu melakukan kegiatan bersama orangtua. Apapun bentuk kegiatan positifnya. Sekolah membebaskannya, tidak ditentukan lagi karena hanya mengisi waktu sampai menjelang pembagian laporan perkembangan anak nanti.

Nah, untuk mengisi waktu yang masih di rumah aja, kali ini bersama anak-anak membuat cemilan yang simpel tapi menyegarkan. Anak-anak sangat menyukai cemilan terutama puding dan juga jeruk. Akhirnya dijadikan satu saja deh, puding jelly jeruk dengan isian nata de coco. Wadahnya pun cukup memakai kulit jeruk ya, jadi tidak banyak cucian nanti saat usai disantap😄
 Yuuk mari disimak...





Puding Jeruk Nata de Coco

Bahan:
5 jeruk sunkist
1 bungkus agar-agar/bubuk jelly
air matang
madu

Cara Membuat:
1. Belah dua jeruk sunkist, lalu peras dan ambil airnya.
2. Tuang air jeruk wadah, sisihkan.
3. Bersihkan kulit jeruk dari sisa-sisa jeruk.
4. Tambahkan air jeruk dengan air matang hingga menjadi 700ml.
5. Tuang air jeruk ke panci lalu masukkan agar-agar.
6. Aduk rata, lalu nyalakan masak dengan api kecil.
7. Aduk terus, dan masak hingga mendidih.
8. Jika sudah mendidih, matikan api.
9. Aduk terus sampai uap panas hilang.
10. Jika uap panas sudah hilang dan tidak panas, tambahkan madu.
11. Tes rasa, tingkat kemanisa sesuai selera.
12. Tuang nata de coco (tanpa airnya) ke dalam kulit jeruk.
13. Kemudian tuang adonan puding hingga sebatas tinggi kulit jeruk.
14. Dinginkan puding di suhu ruang.
15. Simpan puding dalam chiller kulkas.
16. Puding siap disantap dingin-dingin.

InsyaAllah sangat mudah membuat puding ini. Namun, harus ekstra hati-hati saat memeras jeruk, jangan sampai merusak kulit jeruknya. Jika adonan puding masih berlebih dan kulit jeruk sudah penuh semua, bisa tuang di wadah puding biasa saja ya.
Untuk memudahkan, kulit jeruk bisa dilettak di loyan muffin supaya tetap stabil saat dituang adonan puding. Tidak miring ke kanan kiri atau goyang-goyang.





Anak-anak sangat suka membuat ini. Meski rumah jadi berantakan, tapi tak mengapa, ini hanya sebentar.
Saat membuat puding sempat terjadi kekacauan😂 karena ketika Aiko memeras jeruk dengan semangatnya, wadah perasan terpeleset dan air jeruk tumpah berceceran di lantai😂
Langsung saja terlihat sedih mukanya Aiko sambil bilang,"Maap bu...", Lalu dia hanya diam dan sempat tidak mau ikutan bebikinan lagi. Namun, setelah dibujuk akhirnya dia mau lagi 😄 Sedih memang melihat beberapa mililiter air jeruk yang tumpah itu, sudah Qodarullah. Namun, lebih sedih lagi melihat Aiko yang semapt kapok ikutan lagi. Oleh karenanya saya harus membesarkan hati Aiko kalau hal itu memang bisa saja terjadi. Jadi ya tidak apa-apa. Selain itu juga diingatkan ke anak-anak untuk selalu berhati-hati. Tidak perlu kapok juga, tetap lanjutkan saja membuat pudingnya.

Oiya soal rasa pudingnya, asem seger manis karena dari bahan dasarnya jeruk sunkist dan juga madu. Dengan ditambahkannya nata de coco membuat puding jadi lebih berisi.

Demikian cerita bebikinan kali ini.
Semoga ada manfaat yang bisa diambil didalamnya❤️💕.



Jumat, 19 Juni 2020

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 15) - Ziarah Masjid Quba Bagian 3

Jum'at, 19 Juni 2020

Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 15)
Ziarah Masjid Quba Bagian 3
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.
Diantara hal yang perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Seperti pahala umroh” sebagaimana di dalam hadist.
“Bahwa orang yang sholat sekali di Masjid Quba dia mendapatkan pahala orang yang umroh”
Dan bukan berarti bahwa sholat di masjid Quba menggugurkan kewajiban orang yang wajib umroh, Misalnya orang yang bernadzar melakukan umroh bila lulus ujian sekolah, kemudian dia lulus maka dia tidak di namakan menunaikan nadzarnya kecuali apabila umroh ke Baitullah dan tidak cukup hanya melakukan Sholat di Masjid Quba.
Permasalahan yang lain tentang makna Kulla Sabtin > Setiap sabtu,
Para ulama berselisih pendapat tentang maknanya :
Ada yang mengatakan hari sabtu dia datang setelah hari jumat
Dan ada yang mengatakan bahwa makna sabtu adalah pekan.
Dan yang lebih kuat wallahualam, bahwa yang dimaksud adalah pekan, karena sabtu setelah hari jumat adalah al sabtun dengan mengunakan al, adapun sabtun tanpa al maka yang di maksud adalah pekan, inilah yang di kuatkan oleh Abu samah as syafii di dalam kitab beliau.
Di dalam hadits Anas bin Malik seorang sahabat berkata :
“Tidak demi allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama satu pekan”
(HR Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian kita mengetahui bahwa seseorang dipersilahkan mengunjungi Masjid Quba kapan saja.

HSI - S5 - Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 2 (Halaqah 30) - Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat

Jum' at, 19 Juni 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)

Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 2 (Halaqah 30)

Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat 

Halaqah yang ke-30 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat.
Ketika manusia bangkit dari kuburnya dan melihat kedahsyatan hari kiamat dan juga kehancuran alam semesta, mereka tercengang dan bergerak tidak tahu arah. Seperti Laron atau anai-anai yang berhamburan.
Allah berfirman :

يَوۡمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ ڪَٱلۡفَرَاشِ ٱلۡمَبۡثُوثِ

“Hari di mana manusia seperti laron yang berhamburan” (Q.S. Al-Qari’ah: 4)
Manusia sangat takut. Seandainya ada ibu yang menyusui, niscaya dia akan lupa dengan anak yang dia susui. Seandainya ada ibu yang sedang hamil, niscaya dia akan langsung melahirkan anaknya. Dan seandainya ada anak kecil, niscaya dia akan menjadi tua. Semua itu adalah karena mereka sangat takut.
Manusia sempoyongan seperti mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Lihat:
  • Surat Al-Hajj : 1-2
  • Surat Al-Muzzammil : 17

Manusia akan lari dari orang-orang yang sangat mereka cintai di dunia. Lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan juga anak-anaknya, masing-masing memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Lihat:
Surat:  Abasa : 34-37
Kemudian terdengar seruan, mereka pun bersegera menuju penyeru tersebut.
Allah berfirman :

يَوۡمَ يَدۡعُ ٱلدَّاعِ إِلَىٰ شَىۡءٍ۬ نُّڪُرٍ (٦) خُشَّعًا أَبۡصَـٰرُهُمۡ يَخۡرُجُونَ مِنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ كَأَنَّہُمۡ جَرَادٌ۬ مُّنتَشِرٌ۬ (٧) مُّهۡطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِ‌ۖ يَقُولُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٌ۬ (٨

“Pada hari di mana penyeru akan menyeru kepada sesuatu yang mengerikan. Pandangan-pandangan mereka tertunduk hina, keluar dari kuburan seperti belalang yang bertebaran. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru tersebut, seraya berkata orang-orang kafir, “Ini adalah hari yang sangat sulit.” (Q.S. Al-Qamar: 6-8)
Adapun orang-orang yang beriman kepada hari akhir dan takut kedatangan hari tersebut, kemudian dia beramal untuknya, maka Allah Subhanallahu Wata'ala akan memberikan rasa aman di dalam menghadapi hari tersebut.
Allah Subhanallahu Wata'ala berfirman:

لَا يَحۡزُنُهُمُ ٱلۡفَزَعُ ٱلۡأَڪۡبَرُ وَتَتَلَقَّٮٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ هَـٰذَا يَوۡمُكُمُ ٱلَّذِى ڪُنتُمۡ تُوعَدُونَ

“Mereka tidak ditimpa rasa takut karena kedahsyatan hari kiamat dan mereka disambut malaikat yang berkata, “Inilah hari yang dijanjikan untuk kalian.” (Q.S. Al-Anbiya : 103)

Connecting the Dots - Who Am I?

Assalamu'alaikum,
dalam penyelaman kali ini, para penyelam diminta untuk mendalami beberapa hal, yaitu

Seperti Apa Aku ini?
Aku sangat senang melakukan banyak hal yang bermanfaat dalam waktu yang beriringan. Di sisi lain, hal tersebut terkadang menimbulkan ketidaknyamanan karena seorang yang introvert terkadang harus menjadi ekstrovert. Justru disitulah tantangannya. Harus berani menantang diri sendiri menjadi lebih baik. Tidak mudah menyerah untuk menjadi pribadi yang pembelajar. Tentunya ini juga akan membawa manfaat bagi diri sendiri, suami dan anak-anak, keluarga besar serta lingkungan sekitar.

Nilai-nilai apa yang Aku Miliki?
  • Tanggung Jawab
  • Teliti
  • Optimis
  • Terorganisir
  • Sederhana
  • Kreatif
  • Komunikatif
  • Pembelajar
  • Setia
  • Mandiri

Apa yang Membuatku Unik?
Berdaya dan Pantang Menyerah.


Apa yang Aku Perjuangkan?
Duniaku untuk akhiratku karena dunia hanya sementara.

Apa Kesamaanku dengan Institut Ibu Profesional?
Dalam misi karakter Ibu Profesional seminggu lalu, disitu saya memahami bahwa dari tantangan tersebut, ada karakter moral profesional yang menjadi kekuatan. Ini kisah dan caraku untuk mengatasi tantangan tersebut:

 "Never Stopped Running, The Mission Alive"
Iya, kita harus terus bergerak meski melambat.
Karena perjalanan hidup itu terus bergerak maju, bukan mundur.







Annisa Lestari
3119209125

Sabtu, 13 Juni 2020

Menghias Kukis Unicorn Bersama Anak-Anak





Assalamu'alaikum

Alhamdulillah, beberapa hari lalu, ada yang mengirimi Paket Do It Yourself Decorating Cookies bertemakan Unicorn. Tentunya anak-anak senang sekali, karena di rumah sudah lama tidak melakukan kegiatan baking, terutama membuat kue kering hias.

Dalam 1 Paket ini terdiri dari:

  • 6 Butter Cookies Unicorn
  • 5 Warna Icing Sugar (Putih, Pink, Biru, Ungu, dan Kuning)
  • 1 Lembar kertas petunjuk pembuatan



Sebelum memulai menghias kukis, kita harus menyiapkan beberapa perlengkapan, yaitu:
  • Tatakan gelas/piring kecil
  • Lap serbet/ tisu
  • Korek kuping/ tusuk gigi
  • Piring saji
  • Gunting
  • Hairdryer

Jika sudah siap, mari kita mulai.
Gunting ujung plastik icing sugar sedikit saja, sehingga ujung yang terbuka sangat kecil. Ini mwmudahkan untuk menghias bagian-bagian kukis yang kecil.
Letakkan kukis ditatakan, lalu ambil warna dasar yang diinginkan. Misalnya, jika unicornnya ingin berwarna putih, maka ambil icing sugar warna putih. Lalu mulai menghias sedikit demi sedikit. Dimulai dari membuat lingkaran bagian yang akan diwarnai, lalu baru mengisinya dari bagian tengah. Cara ini cukup memudahkan, sehingga icing sugar tidak akan meleber ke bagian lain. Untuk meratakan icing sugar bisa menggunakan korek kuping atau tusuk gigi.

Jika warna dasar sudah selesai, maka dikeringkan terlebih dahulu. Caranya bisa dengan didiamkan beberapa saat atau dipanggang di oven selama 5 menit dengan suhu 100-100 derajat Celsius.

Namun, kami lebih memilih mengeringkannya dengan bantuan hairdryer 😆
Alhamdulillah sukses dan lancar jaya.

Jika warna dasar sudah kering, maka dilanjut dengan menghias bagian-bagian yang kecil, termasuk mata. Sesudah itu, keringkan kembali dengan bantuan hairdryer. Selanjutnya, kukis Unicorn bisa langsung disantap oleh anak-anak. Rasa kukisnya sangat krimi dengan icing sugar yang tidak terlalu manis. Wanginya juga harum.


Meski keenam kukis Unicorn sudah dihias semua, ternyata icing sugar masih tersisa cukup banyak. Daripada mubazir, anak-anak mengaplikasikan icing sugar di kukis Oreo. Jadi tambah banyak deh kukis cantiknya 😄

Kegiatan ini sangat seru sekali, bisa mengisi waktu untuk anak-anak selama akhir pekan di rumah aja. Selama proses menghias, orang tua bisa memberikan arahan sekaligus pujian sebagai penghargaan untuk anak-anak. Dengan demikian, mental anak dapat terlatih. Imajinasi anak pun dapat berkembang. Selain itu, menghias kukis ini juga membantu melatih motorik anak-anak dengan menghias bagian secara detail. Gerakan menghias kukis juga melatih koordinasi antara mata dan tangan anak-anak. Sementara semua proses tersebut dapat mengajarkan anak-anak untuk melatih kesabarannya.

Mungkin diantara mantemans sudah ada yang pandai membuat kukis hias ini ya. Nah, bagi yang belum, boleh dicoba lho...
Tidak perlu membuat kukis dari dasar 😂Sepertinya sekarang ini banyak penjual yang menyediakan  decorating kit ini dengan berbagai tema, mulai dari transportasi, dinosaurus bahkan untuk babyborn.

Demikian cerita kegiatan anak-anak kali ini selama di rumah aja.
Semoga bermanfaat ❤️

Jumat, 12 Juni 2020

Karakter Moral Ibu Profesional - Teruslah Bergerak Meski Melambat

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah, libur penyelaman sudah usai. Pada penyelaman ketiga kali ini di kelas Matrikulasi batch 8, Institut Ibu Profesional meminta pada penjelajah samudera untuk menemukan karakter moral dari ibu profesional yang ada pada dirinya masing-masing.

Nah, sebelum membahas tentang karakter apa yang ditemukan, yuk mari simak dulu tantangan dari kehidupan.


Tantangan selama berproses dan menjalani peran kehidupan
Saya suka melakukan banyak hal dalam satu waktu secara berbarengan. Hal ini berlangsung dari semenjak sekolah. Sangat menyenangkan bisa melakukan banyak hal sekaligus. Bukan untuk mengejar hasil tertinggi atau terbaik, tapi untuk memenuhi kesenangan dan memanfaatkan diri menjadi lebih baik. Namun, semenjak berkeluarga dan memiliki anak-anak, tentu saja berbagai kegiatan tadi hanya menjadi seperti rutinitas. Kadang terasa tidak menyenangkan dan bahkan dirasa menjadi keterpaksaan. Hal tersebut terjadi karena kurang bisa membagi waktu sehingga yang dirasa hanya kelelahan dan beban yang termat banyak.

Akan tetapi, ada selalu yang diingat ketika hendak berhenti dari semuanya, Ibu selalu berkata, "Coba aja dulu, kan ga pernah tau rasanya kalo belom dicoba. Kalo ga bisa ya nanti coba lagi, baru coba yang lain."

Lha iya bener juga, saya yang jalani hidup saya sendiri, maka saya harus mencoba jika ada hal baru yang bermanfaat. Jika terasa lelah, ya istirahat. Bukan berhenti. Karena hidup itu berjalan terus. Selambat apapun saya bergerak, saya tetap bergerak maju. Karena hidup memang gitu, selalu bergerak maju tanpa kita mau.


Dari tantangan tersebut, ternyata dalam ada karakter moral profesional yang menjadi kekuatan. Ini kisah dan caraku untuk mengatasi tantangan tersebut:

 "Never Stopped Running, The Mission Alive"


Annisa Lestari
3119209125

Kamis, 11 Juni 2020

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 10) - Ziarah Masjid Nabawi Bagian 4

Jum'at, 12 Juni 2020

Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 10)


Ziarah Masjid Nabawi Bagian 4
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.


Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 4.
Disana ada beberapa permasalahan yang berkaitan pahala lebih dari 1000x lipat bagi orang yang shalat di Masjid Nabawi:
Pahala lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang baik yang shalat di Masjid Nabawi yang asli yang ada di zaman Rasulullah shallahu alaihi wassalam maupun perluasan masjid nabawi yang di bangun setelah beliau rasulullah meninggal dunia.
Diantara alasannya Masjid Nabawi telah diperluas di zaman Umar bin khattab ke 3 arah: Selatan atau arah kiblat, Barat dan arah utara. Seandainya perluasan masjid ini tidak berpahala lebih dari 1000x lipat, niscaya Umar tidak akan memperluas ke arah selatan karena di arah selatan ada imam dan shaf yang pertama.
Keutamaan lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang yang shalat Fardhu maupun shalat sunnah. karena nabi Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam bersabda :

وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Sholat sekali di masjid ku ini lebi baik dari pada 1000x shalat di masjid yang lain kecuali Masjidil Haram” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ucapan beliau sholatun adalah mutlak mencakup sholat fardhu dan sunnah.
Keutamaan lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang yang shalat di halaman Masjid Nabawi dengan kondisi yang sekarang dimana halaman Masjid Nabawi sekarang langsung menyambung dengan masjid dan disana ada pagar yang mengelilingi halaman Masjid Nabawi
Shalatnya seorang wanita di rumah lebih besar pahalanya daripada sholat dia di Masjid Nabawi, karena dahulu istri-istri Nabi Rasulullah shallahu alaihi wassalam  lebih banyak sholat di rumahnya dari pada sholat di Masjid Nabawi, tetapi bila wanita tersebut ingin sholat di masjid maka jangan dilarang,
karena Nabi Rasulullah shallahu alaihi wassalam  bersabda :
”Janganlah kalian melarang hamba-hamba Allah yang wanita dari masjid-masjid Allah” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Shalat sunnah di rumah lebih besar pahalanya dibanding shalat sunnah di Masjid Nabawi, karena keumuman hadist :
“Maka sesungguhnya sebaik baik shalat bagi seseorang adalah di rumahnya kecuali sholat yang wajib”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 9) - Ziarah Masjid Nabawi Bagian 3

Kamis, 11 Juni 2020

Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 9)


Ziarah Masjid Nabawi Bagian 3
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.



Keutamaan shalat di Masjid Nabawi yang sudah kita sebutkan sudah cukup menjadi pendorong untuk menjaga shalat 5 waktu di Masjid Nabawi.

Telah tersebar di kalangan kaum muslimin bahwa orang yang sampai di Kota Madinah disyariatkan untuk melakukan 40x shalat Fardhu berturut-turut di Masjid Nabawi, yang mereka namakan dengan Shalat Arba’in. Mereka berdalil dengan sebuah hadits yang di keluarkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Anas bin Malik Radhiallahu Anhu dari Nabi Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam beliau bersabda:

مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِينَ صَلاةً، لاَ يَفُوتُهُ صَلاةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ

“Barang siapa yang shalat di masjidku ini 40 shalat, tidak ketinggalan 1 shalat pun, di tulis baginya pembebasan dari  neraka, keselamatan dari azab dan dibebaskan dari kenifakan”

Didalam sanat hadits ini ada seorang rowi yang bernama Nubaik bin Umar. Beliau adalah seorang rowi yang majehuul, yang artinya tidak di ketahui keadaannya apakah bisa di percaya atau tidak karena yang meriwayatkan dari beliau hanya 1 orang dan tidak ada ulama yang menguatkan beliau, sehingga sanat hadist ini adalah lemah.

Disana ada hadist lain yang serupa tetapi tidak sama di riwayatkan oleh At Tirmidzi didalam sanatnya dari Anas bin Malik Radiallahu Anhu beliau berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ 

“Barang siapa yang shalat untuk Allah 40 hari dengan berjamaah mendapatkan takbir yang pertama maka ditulis untuknya 2 pembebasan. Pembebasan dari Neraka dan pembebasan dari kenifakan.



Hadist ini di hasankan oleh Syaikh Al Abani di dalam kitab beliau Shahih Sunan At Tirmidzi.
Apabila kita memperhatikan maka ke dua hadist diatas memiliki beberapa persamaan :
  1. Di riwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik Radhiallahuanhu.
  2. Berbicara tentang keutamaan shalat.
  3. Sama-sama menyebutkan bilangan 40.
  4. Pahalanya di bebaskan dari Neraka dan Kenifakan.

Adapun perbedaan diantara ke dua hadist diatas:
  1. Hadist yang Dhaib berbicara tentang keutamaan shalat di Masjid Nabawi adapun hadist yang hasan adalah umum di seluruh masjid.
  2. Hadist yang ghaib diatas menyebutkan 40 shalat adapun hadist yang hasan menyebutkan 40 hari.

Syaikh Al Bani rahimahullah telah menghukumi hadist tentang Shalat Arbain sebagai hadist yang mungkar sebagaimana di dalam kitab muif, targhib wa tarhib.

Dari keterangan di atas bisa kita simpulkan bahwa hadist tentang Shalat Arba’in adalah lemah, sehingga tidak bisa di jadikan dalil.

Oleh karena itu, seseorang yang sampai di Kota Madinah hendaklah melakukan shalat di Masjid Nabawi semampunya tidak di batasi dengan bilangan tertentu.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Rabu, 10 Juni 2020

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 8) - Ziarah Masjid Nabawi Bagian 2

Rabu, 10 Juni 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 8)


Ziarah Masjid Nabawi Bagian 2
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.


Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian ke-2.

Telah berlalu bahwa Shalat sekali di Masjid Nabawi lebih baik daripada 1000x shalat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram.

Seseorang yang setiap hari shalat subuh di Masjid Istiqlal misalnya, membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun 9 bulan untuk menyamai pahala shalat subuh sekali di Masjid Nabawi.

Kalau demikian besar pahala shalat di Masjid Nabawi lalu bagaimana dengan shalat di Al Masjidil Haram, yang shalat sekali disana lebih utama daripada 100.000x shalat di masjid yang lain.

Sebagaimana Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Dan shalat sekali di masjidil haram lebih afdhal dari pada 100.000x shalat di masjid yang lain” (H.R. Ibnu Majah)

Seseorang yang setiap hari shalat subuh di Masjid Istiqlal membutuhkan waktu kurang lebih 282 setengah tahun untuk menyamai pahala shalat subuh sekali di Masjidil Haram.

Ini adalah keutamaan yang sangat besar dan kesempatan emas bagi seorang muslim untuk mendapatkan pahala yang banyak selama di kota Mekkah dan Madinah.

Kelak di hari kiamat kebaikan dan kejelekan akan di timbang. Barang siapa yang kebaikannya lebih berat daripada kejelekannya maka dialah orang yang beruntung,
Allah berfirman:

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ (١٠٢
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فِى جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ (١٠٣

Maka Barangsiapa yang berat timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. (Q.S. Al-Mu’minun: 102-103)


Oleh karena itu hendaklah seorang muslim yang sudah Allah beri kesempatan berziarah ke kota Madinah berusaha sebisa mungkin shalat fardhu di Masjid Nabawi demi mendapatkan pahala yang besar dari Allah Subhanallahu Wata'ala.

Senin, 08 Juni 2020

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 7) - Ziarah Masjid Nabawi Bagian 1

Selasa, 9 Juni 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 7)


Ziarah Masjid Nabawi Bagian 1
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.



Sebuah kenikmatan yang besar seorang muslim diberi kesempatan oleh Allah untuk berziarah ke kota Madinah. Kota yang penuh dengan keutamaan sebagaimana telah berlalu sebagiannya.

Apabila seseorang sudah dimudahkan sampai ke kota Madinah maka disyariatkan untuk mengunjungi 5 tempat.

5 Tempat tersebut terdiri 2 Masjid dan 3 Kuburan.

2 Masjid adalah Masjid Nabawi dan Masjid Kuba.

3 kuburan, maka yang di maksud adalah:
Kuburan Rasulullah, dan 2 kuburan sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar Radiallahuanhuma,
Kemudian yang ke 2 pemakaman Baqi. Dan yang ke 3 adalah pemakaman syuhada uhud

Yang utama diantara 5 tempat tersebut adalah Masjid Nabawi ini adalah tujuan pertama dan utama kedatangan seseorang ke Kota Madinah, yaitu berziarah ke Masjid Nabawi.

Rasulullah 
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

ﻻ ﺗُﺸَﺪُّ ﺍﻟﺮِّﺣﺎﻝُ ﺇﻻ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔِ ﻣﺴﺎﺟﺪَ : ﺍﻟﻤﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺤَﺮﺍﻡِ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝِ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻷﻗﺼﻰ 

“Tidak berpergian kecuali ke 3 masjid, Masjid al Haram, masjid ar Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam, dan masjid al Aqsha” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Maksud dari sini bahwa tidak boleh seseorang berpergian ke sebuah tempat dengan maksud Ibadah dan meyakini keutamaan khusus tempat tersebut kecuali ke 3 masjid yang disebutkan di dalam hadist.


Dan cara berziarah ke tiga masjid tersebut adalah dengan cara shalat di dalamnya,
keutamaan Masjid Nabawi shalat didalamnya di lipat gandakan menjadi lebih dari 1000x.

Rasulullah 
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Shalat sekali di masjid ku ini lebih baik dari pada 1000x shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Kamis, 04 Juni 2020

HSI - Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 2) - Keutamaan Kota Madinah Bagian 2

Kamis, 4 Juni 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah Ilmiyyah Ziarah Madinah (Halaqah 4)


Keutamaan Kota Madinah Bagian 2.
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.


Kota Madinah sebagai tanah haram memiliki hukum-hukum khusus, diantaranya: Tidak boleh di potong pohon berduri yang ada di dalam nya dan tidak boleh di buru hewan buruannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ


“Sesunguhnya Ibhrahim mengharamkan kota Mekkah dan Aku mengharamkan kota Madinah di antara dua labbahnya, tidak dipotong tumbuhan berdurinya dan tidak diburu hewan buruannya” (H.R. Muslim)

Apabila hewan buruan dan tumbuhan berduri saja tidak boleh di ganggu apabila dia berada di tanah haram madinah padahal keduanya adalah mahluk yang tidak berakal dan tidak mukalaf atau dibebani dengan syariat apalagi manusia.

Oleh karena itu, seorang muslim yang berada di tanah haram tidak boleh menganggu dan menyakiti orang lain di tanah haram baik dengan lisannya maupun dengan perbuatannya, dan menyakiti orang lain secara umum dengan lisan dan perbuatan adalah perbuatan yang di haramkan baik di tanah haram maupun di luar tanah haram.

Namun, pengharaman menjadi lebih keras ketika di tanah haram yang merupakan tempat yang di utamakan yang seharsunya digunakan untuk Ibadah dan Mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk berbuat dosa atau menzolimi manusia.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

الْمَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا، أَوْ آوَى مُحْدِثًا، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلا عَدْلا

"Kota Madinah adalah tanah haram antara Ayrin sampai Tsaur. maka barangsiapa yang membuat hadats atau memberi tempat bagi orang membuat hadats di Madinah maka laknat Allah, laknat malaikat, dan laknat seluruh manusia atas orang tersebut, tidak akan diterima darinya di hari kiamat, sharf dan ‘adl”
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Ali Ibnu Abi Thalib R.A.)

🌷Membuat hadats artinya melakukan dosa, baik berupa kesyirikan, kebid’ah han, maupun kemaksiatan.
🌷Memberi tempat maksudnya melindungi, memilah mereka ataupun membantu mereka di dalam berbuat dosa.
🌷Laknat Allah maksudnya dijauhkan dari Rahmat Allah
🌷Laknat Malaikat dan Manusia maksudnya Doa supaya di jauhkan dari Rahmat Allah
🌷Ash-sharf artinya amalan wajib
🌷Adl artinya amalan sunnah
🌷Dan Maksud tidak di terima disini adalah tidak di terima dengan keridoan namun hanya di terima oleh Allah sebagai balasan saja.