Selasa, 10 September 2019

HSI - Belajar Tauhid (Halaqah 7) - Termasuk Syirik Memakai Jimat

Selasa, 10 September 2019

Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)

Belajar Tauhid (Halaqah 7)
Termasuk Syirik Memakai Jimat
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.

Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Belajar Tauhid “Termasuk Syirik Memakai Jimat”.

Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla adalah Dzat yang memberi manfaat dan mudharat. Kalau Allāh menghendaki untuk memberikan manfaat kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya. Demikian pula sebaliknya, ketika Allāh menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa menolaknya.

Keyakinan tersebut melazimkan seorang Muslim untuk hanya bergantung kepada Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla semata. Dan merasa cukup dengan Allāh dalam usaha mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat, seperti dalam mencari rejeki, mencari keselamatan, mencari kesembuhan dari penyakit dan lain-lain. Tidak bergantung sekali-kali kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafaq, susuk dan lainnya.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ

’’Barangsiapa yang menggantungkan tamīmah (yaitu jimat dan yang semisalnya) maka sungguh dia telah berbuat syirik”.

(H.R. Ahmad dan dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani)

Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab (perantara) saja maka hal tersebut termasuk syirik kecil, karena telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab. Padahal, yang berhak untuk menentukan sesuatu itu sebagai sebab atau tidak adalah Dzat yang menciptakan yaitu Allāh. Dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan karena dosa syirik kecil tetap lebih besar daripada dosa-dosa besar, seperti doza zina, dosa membunuh dan lain-lain.

Kemudian apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan memberikan mudharat maka ini termasuk syirik besar, yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Semoga Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla memudahkan kita dan saudara-saudara kita untuk meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati kita dan mereka hanya kepada Allāh.



Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar