Senin, 30 Maret 2020

HSI - S2 - Fiqih Manasik Haji (Halaqah 46) - Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Thawaf Wada

Senin, 30 Maret 2020
Halaqah Silsilah Manasik Haji (HSI)
Silsilah 2
Fiqih Manasik Haji (Halaqah 46)



Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Thawaf Wada

Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.


Halaqah yang ke-46 dari Silsilah Manasik Haji adalah tentang Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Thawaf Wada
1. Thawaf Wada adalah Thawaf yang dilakukan oleh Jamaah Haji ketika akan meninggalkan Mekkah setelah menyelesaikan hajinya.

2. Hukumnya adalah wajib, dan tidak diberikah rukshoh / keringanan untuk meninggalkannya kecuali wanita yang haid dan nifas.

3. Dianjurkan bagi orang yang umroh melakukan Thawaf Wada sebelum meninggalkan kota Mekkah dan tidak wajib menurut mayoritas Ulama.

4. Barangsiapa yang Thawaf Wada sebelum melempar jumroh pada tanggal 12 maka Thawafnya tidak sah. Harus diulang thawafnya dan kalau tidak maka dia harus membayar dam.

5. Orang yang diwakili dalam melempar jumroh pada tanggal 12 tidak boleh dia thawaf Wada kecuali jika yang mewakili sudah melempar Jumroh untuknya.

6. Apabila jamaah haji mengakhirkan Thawaf Ifadhah ketika akan meninggalkan Mekkah kemudian safar setelahnya, maka itu sudah mencukupi dari Thawaf Wada, yaitu tidak perlu lagi melakukan Thawaf Wada meskipun setelah Thawaf Ifadhah dia melakukan Sa’i haji.

7. Bila selesai Thawaf Wada maka dia berjalan kedepan seperti jalan biasa, tanpa berjalan mundur kebelakang seperti yang dilakukan oleh sebagian.

8. Setelah Thawaf Wada maka seseorang tidak tinggal di Mekkah kecuali karena keperluan mendadak, seperti karena sudah adzan/iqomah atau keperluan yang berkaitan dengan safar seperti membeli bekal safar, oleh-oleh, atau menunggu teman yang belum datang.


Jumat, 27 Maret 2020

HSI - S2 - Fiqih Manasik Haji (Halaqah 45) - Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh Di Hari-Hari Tasyrik (Bagian 3)

Jum'at, 27 Maret 2020

Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI)Silsilah Ilmiyah Manasik Haji 2
Fiqih Manasik Haji (Halaqah 45)



Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh Di Hari-Hari Tasyrik (Bagian 3)

Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.

Halaqah yang ke-45 dari Silsilah Ilmiyyah Manasik Haji adalah tentang Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh di Hari-Hari Tasyrik Bagian 3
20. Orang yang berhaji boleh melempar Jamaroj dari arah mana saja.
21. Dianjurkan ketika melempar Jumroh Aqobah, menjadikan Mina di sebelah kanan dan Mekah di sebelah kiri. Dari Abdurrahman di Bin Yazid bahwasanya beliau berhaji bersama Abdullah Ibnu Mas’ud. Maka Abdurrahman melihat Abdullah Ibnu Mas’ud melempar Jumroh Aqobah dengan 7 kerikil, menjadikan Ka’bah di sebelah kirinya dan Mina sebelah kanannya. Kemudian berkata:
 هَذَا مَقَامُ الَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
 “Ini adalah tempat orang yang diturunkan kepadanya surat Al Baqaroh (yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam). (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

22. Anak kecil yang tidak mampu melempar, maka walinya mewakili dia didalam melempar, demikian pula semua orang yang lemah seperti karena sakit, tua, atau hamil, karena melempar waktunya terbatas, dan tidak boleh melempar apabila sudah selesai waktunya. Dan melempar Jumroh adalah satu-satunya amalan Haji yang bisa diwakili orang lain apabila seseorang dalam keadaan lemah.
23. Orang yang ingin melemparkan untuk orang lain maka disetiap Jumroh dia melempar untuk diri sendiri dahulu, baru untuk orang yang diwakili. Inilah yang dikuatkan oleh sebagian ulama, dan apabila dia ingin melempar terlebih dahulu 3 Jumroh untuk dirinya sendiri kemudian kembali lagi dan melempar 3 Jumroh untuk orang lain maka yang demikian adalah pendapat yang lebih berhati-hati.
24. Orang yang mewakili dalam melempar adalah orang yang sedang berhaji. Adapun orang yang bukan jemaah haji maka tidak melempar untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
25. Melempar jumroh meskipun asalnya adalah kisah setan yang berusaha untuk menghalangi Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah kemudian dilempar oleh Nabi Ibrahim dengan 7 kerikil disetiap Jumroh sebagaimana di dalam Hadits shahih yang diriwayatkan Al-Hakim, tetapi kita melemparnya adalah dalam rangka meneladani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, bukan karena niat melempar setan.

Sabtu, 21 Maret 2020

6 Hari Di Rumah Aja

Assalamu’alaikum,

Hari ini memasuki hari keenam #dirumahaja setelah himbauan tentang Social Distancing akibat dari mewabahnya Covid-19 dari orang nomer 1 di Indonesia pada Minggu (15/3) lalu.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah"
Presiden Joko Widodo

Jakarta, tempat tinggal saya, menjadi salah satu kota dengan kasus terbanyak. Bahkan, data hingga per 21 Maret 2020 pukul 08.00 WIB, total sebanyak 258 kasus yang positif terinfeksi Covid-19. Sebanyak 157 orang dirawat, 71 orang isolasi mandiri, 17 orang dinyatakan sembuh, dan 23 orang meninggal dunia karena terkena Covid-19. (Sumber: JAKARTA TANGGAP COVID-19)

انا لله وانا اليه راجعون

Senin, (16/3), saya masih ke kantor yang berada di dekat Monas, karena belum ada surat edaran perihal Kerja Dari Rumah (KDR) atau Work From Home (WFH). Saat perjalanan ke kantor, suasana masih terlihat seperti biasa, bahkan cenderung agak lowong. Namun, halte-halte transjakarta terlihat sangat padat dengan antrian yang mengular. Hal tersebut karena adanya pembatasan jumlah penumpang di dalam bus transjakarta untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona. Di sepanjang jalan juga masih terlihat pedagang keliling dan warung-warung kecil yang buka. Warga pun masih berinteraksi seperti biasa.

Setibanya di kantor pun akhirnya baru diinfokan bahwa beberapa kegiatan dibatalkan. Akhirnya menjelang siang sudah ada keputusan untuk KDR selama dua pekan. Sementara suami masih bekerja seperti biasa. Sambil menunggu jam pulang kantor, pukul 16.00 WIB, saya mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa pulang untuk dicuci atau memang dibutuhkan di rumah.

Selama perjalanan pulang dari kantor hingga ke rumah, aktivitas masih terlihat seperti biasa, terkecuali Monas yang sudah ditutup sejak Sabtu (14/3). Tidak terlihat lagi warga yang berolahraga di dalam Monas. Ada beberapa yang berolahraga di luar pagar Monas, itu hanya sedikit jumlahnya. Akan tetapi, terlihat warga masih berinteraksi seperti biasa, tanpa jaga jarak.

Sementara, sekolah anak-anak sudah menginformasikan kegiatan belajar mengajar selama dua pekan dilakukan secara jarak jauh, Belajar Dari Rumah (Study From Home). Program pengajaran untuk anak-anak diinfokan melalui WhatsApp, dan anak-anak bersama orangtua harus membuat laporan sesuai batas waktu yang ditentukan setiap harinya. Alhamdulillah hingga hari ini kegiatan belajar anak-anak di rumah masih berjalan lancar, meski kadang tidak sesuai waktunya.

Selasa (17/3), saya harus ke sekolahan untuk mengambil barang anak-anak di loker, karena sekolah akan disterilisasi. Selepas dari sekolah, saya mampir ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan pokok. Selama berada di luar rumah itu, saya masih mendapati warga beraktivitas seperti biasa. Masih ada warga yang berkumpul dan bercengkrama di depan rumahnya, di pinggir jalan, atau di warung-warung. Di pasar pun, penjual dan pembeli tidak menjaga jarak seperti himbauan dari pemerintah. Tetap saja berdesakan.

Rabu ba'dha maghrib, saat sedang mencuci piring saya masih mendengar suara Jangkung, tukang nasi goreng keliling di permukiman kami. Biasanya suara benturan sodet dan wajannya terdengar hingga pukul 01.00 dini hari. Pasalnya, di pemukiman sini banyak kos-kosan atau kontrakan yang dihuni para pekerja harian, mulai dari cleaning service hingga pengemudi ojek daring (ojek online).

Saat pukul 21.00 WIB, suara Jangkung sudah tidak terdengar lagi. Bahkan ketika saya terbangun pukul 00.30 WIB, sunyi sekali. Apakah pembelinya berkurang karena dampak corona?
Ternyata, saat Kamis dan Jum'at malam, hanya beberapa kali terdengar gosekan suara sodetnya sesudah adzan isya. Setelah itu, sunyi. Tidak ada lagi warga yang nongkrong di depan rumah hingga malam hari. Meski anak-anak di rumahkan, tapi tidak ada anak-anak yang bermain di jalanan.

Namun, para pedagang keliling tetap beraktivitas seperti biasa menjajakan dagangannya, mulai dari tukang jamu, tukang roti, hingga tukang yakult. Tidak ada perubahan dari mereka, yang ada hanya semakin jarang yang memanggil mereka untuk membeli dagangannya. Tentu ini berkaitan dengan semakin merebaknya virus Corona, terutama di lingkungan rumah. Berdasarkan data dari pemerintah, sudah ada kasus positif di sekitar kelurahan seberang, mulai dari kelurahan Rawasari, Cempaka Putih Barat hingga Kayu Putih. Alhamdulillah di kelurahan Cempaka Putih Timur tempat tinggal saya, tidak ada kasus.

Selama #dirumahaja ini, saya dan anak-anak berjemur di depan rumah, jika tidak hujan tentunya. Ternyata, beberapa tetangga juga ikut berjemur, semakin banyak orang dewasa yang berjemur. Alhamdulillah, sepertinya ada perubahan positif dari dampak wabah Corona, kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat.

Beberapa kali, odong-odong masih melintas membawa penumpang dari dan ke pasar Rawasari. Tidak ada perubahan aktivitas, tidak ada social distancing. Akan tetapi, semakin kesini, semakin banyak saya dapati penumpangnya memakai masker. Sepertinya sudah mulai ada peningkatan kesadaran akan wabah Corona ini.

Semoga kesadaran masyarakat, terutama rakyat kecil semakin meningkat tentang social distancing ini demi mencegah penyebaran virus Corona. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala mempermudah rezeki para pekerja harian yang terpaksa harus menghentikan aktivitasnya.

Kami sekeluarga sangat bersyukur bisa berkumpul hanya di rumah saja, daripada diisolasi di ruang tertutup . Alhamdulillah masih bisa makan makanan yang dimau dan masak sendiri. Tidak terbayangkan jika sampai sakit dan makanan sulit dicerna. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala teguhkan dan sabarkan orang-orang yang di rumah aja.

Semoga dengan #dirumahaja dapat membantu menurunkan penyebaran wabah. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala mudahkan para tenaga kesehatan dan angkat penyakit para pasien.

Semangaaaat, masih ada seminggu tersisa #dirumahaja.
Semoga dampaknya semakin membaik :)




Minggu, 08 Maret 2020

15 Tip & Trik Smartphone Photography

Photography berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu photos (cahaya) dan grafos (menulis/melukis). Jika digabungkan, maka dapat diartikan sebagai seni melukis dengan cahaya.




Setiap tahunnya, teknologi fotografi semakin berkembang pesat. Kamera yang menjadi alat pelukis cahaya itupun juga mengalami kemajuan, mulai dari kamera analog, kamera digital bahkan kini dengan smartphone (gawai). Benda kecil yang mudah digenggam ini hampir tak pernah lepas dalam keseharian. Oleh karenanya, semakin banyak juga yang beralih mengandalkan gawainya sebagai “alat perekam” keseharian dalam bentuk visual digital, terutama foto.

Jenis-jenis gawai di zaman dahulu.
Memotret dengan gawai sungguh memudahkan setiap orang yang ingin belajar fotografi yang terkenal sebagai hobi mahal ini. Menilik pada zaman dahulu, ketika memotret masih menggunakan kamera analog, selain harus mempunyai kamera yang harganya mahal, masih ada pengeluaran lainnya. Harus membeli film, lalu memprosesnya dimulai dari mencucinya hingga mencetak foto pada kertas khusus. Setelah gambar terlihat pun, hasilnya belum tentu bagus sesuai keinginan. Bayangkan saja, kita memotret tanpa bisa langsung dilihat hasilnya dan tidak bisa dihapus. Bahkan, dari 1 roll film yang berisi 24 atau 36 frame itu hanya 1 atau 2 yang bagus sesuai harapan. Rasanya.... periiiih gaesss... hehehe




Mudah Memotret dengan Gawai
Membuat Quotes dengan Gawai: Foto lalu Edit
dengan ditambah tulisan.
Maka dari itu, saya sebagai penghobi fotografi cukup mengandalkan gawai untuk merekam keseharian, terutama sejak memiliki anak-anak. Masih ada rasa untuk mengabadikan momen ini itu, tapi rasanya sudah tidak sanggup untuk selalu membawa kamera seperti di masa sekolah/kuliah. Konsentrasi hanya berpusat pada anak-anak, tapi tetap ada keinginan untuk merekam momen berharga bersama mereka, apalagi jika berkaitan dengan tumbuh kembang. Ya kan buibu?

Sungguh memudahkan jika ingin memotret dengan gawai yang memiliki kelebihan dibanding dengan kamera digital. Pertama, bentuknya kecil dan ringan sehingga memudahkan untuk disimpan dan dibawa kemana-mana. Bahkan, banyak foto candid dapat tercipta dengan gawai karena tidak menarik perhatian. Selain itu, gawai juga mudah digunakan, tidak perlu latihan khusus. Setiap orang pun bisa menggunakannya, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Buka fitur kamera, lalu jepret. Untuk semua pengaturan, mulai dari kecepatan rana, bukaan diafragma, hingga lensa sudah diatur secara otomatis oleh smartphone. Tidak hanya itu, gawai sekarang ini pun sudah menyediakan berbagai macam filter yang dapat meningkatkan kualitas foto.




Memotret suasana malam hari di Kuala Lumpur dengan gawai.

Seiring berkembangan kemajuan teknologi, ukuran sensor dan pixel pada gawai pun semakin besar yang membuat kualitas gambarnya lebih bagus. Malahan, pada beberapa merk smartphone tertentu dengan harga bombastis, kualitas gambarnya hampir menyerupai kamera digital. Kelebihan lainnya memotret dengan gawai yaitu dalam hal kecepatan berbagi foto. Siapa yang hobinya "Jepret and Share"? dimanalagi kalau bukan di media sosial, terutama Instagram, haha. Memang kamera digital sekarang ini juga dilengkap dengan jaringan (wifi) untuk bisa langsung memindahkan foto tanpa kabel. Tapi, tetap tidak akan mengalahkan kecepatan sharing jika langsung dengan smartphone. Dalam hitungan menit bahkan detik, foto-foto dapat langsung tersebar di dunia maya.


Kemudahan berikutnya, yaitu kemampuan smartphone dalam mengolah foto dengan cepat, terutama untuk editing. Untuk merk tertentu, gawai sudah mempunyai aplikasi editing yang mumpuni dan sangat user friendly. Jika dirasa masih kurang dan ingin ditambah ini itu, silahkan unggah di Appstore mau pun di Playstore. Bayangkan jika harus mengedit di komputer, maka banyak proses yang harus dilalui. Mulai dari memindahkan foto ke komputer, lalu diedit, lalu pindahkan lagi ke gawai untuk diunggah. Sangat memakan waktu.


Keunggulan gawai selanjutnya yaitu punya kemampuan penyimpanan yang besar untuk menyimpan hasil foto. Bila dirasa masih kurang, bisa menambahkan media penyimpanan misalnya berupa USB On The Go (OTG) yang bisa dibawa kemana-mana. Sesimpel itu. Kelebihan berikutnya adalah harga smartphone sangat bervariasi, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dompet. Jadi, untuk memotret di zaman now ini tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam. 


Itulah beberapa hal yang dirasakan selama hampir 10 tahun memotret dengan gawai. Lalu, jika ingin mengupgrade kemampuan memotret dengan smartphone ada beberapa tip dan trik yang dapat manteman simak berikut ini.


Tip & Trik Smartphone Photography
  1. Pahami karakter kamera smartphone masing-masing. Cari tahu setiap menu & pengaturan kamera.
  2. Tentukan foto akan ditampilkan di media sosial (medsos) atau dicetak. Jika di medsos cukup gunakan resolusi standar, jika dicetak dapat menggunakan resolusi tinggi.
  3. Pencahayaan alami (natural lighting) dengan cahaya matahari. Hindari cahaya yang jatuh ke objek langsung. Arah cahaya bisa dari samping kanan, kiri atau belakang objek. Biasanya waktu optimal untuk memotret, yaitu pagi (jam 08.00-10.00) dan sore (14.00-17.00).
  4. Smartphone memiliki sudut pandang luas (wide angle), maka minimalisir distorsi lensa (ketidakakuratan lensa) yang membuat objek jadi melengkung/miring.
  5. Tentukan konsep foto (food, fashion, nature, sport, toy’s dll) yang nantinya akan memengaruhi komposisi, sudut pandang & styling foto.
  6. Gunakan komposisi Aturan Sepertiga (Rule of Thirds) dengan membagi bidang gambar menjadi 3 bagian sama besar dan proporsional secara horizontal dan vertikal. Objek ditempatkan disepertiga bagian dalam foto agar lebih dinamis & enak dilihat.
  7. Tentukan sudut pengambilan gambar (angle) yang tepat untuk setiap objek (food, fashion, nature, sport, dll). Angle yg lazim digunakan: Bird Eye View (Flatlay) yang diambil dari atas objek,  Eye Level (sejajar dengan mata), Angle 45 derajat, dan low angle (sudut pengambilan dari bawah objek).
  8. Styling atau tata letak dapat disesuaikan dengan objek foto.
  9. Manfaatkan alat yang tersedia untuk dijadikan reflektor dan diffuser. Reflektor berfungsi untuk memantulkan dan menyebarkan cahaya yang jatuh ke objek. Dapat berupa cermin, loyang atau kertas alumunium foil. Sedangkan diffuser berfungsi untuk menyaring dan menyebarkan cahaya yang terlalu kuat menjadi lembut. Dapat berupa vitrase, kertas minyak, atau kain.
  10. Gunakan properti foto dengan bijak, jangan sampai mengalahkan objek utama. 
  11. 2 “No” You need to Know: No Zoom, No Flash.
  12. Manfaatkan aplikasi editor foto seperti Snapseed, Picsart, dan lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas foto.
  13. Jepret sebanyak mungkin yang dimampu dengan berbagai angle dan komposisi, karena momen tak dapat diulang kembali.
  14. Asah kreativitas dengan rajin memotret.
  15. Memotret pemandangan di Pulau Kelayang, Belitung, dengan smartphone.
  16. Pindahkan data foto dari smartphone ke storage (PC atau Hardisk External) minimal sebulan sekali. Lalu disimpan & dikategorikan berdasarkan urutan tanggal serta judul foto.

Demikian tip dan trik yang berdasarkan pengalaman sendiri memotret dengan smartphone. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan ini. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala memudahkan manteman yang ingin belajar fotografi atau hobi lainnya :)

Minggu, 01 Maret 2020

4 Rekomendasi Madu Pilihan Keluarga

Assalamu'alaikum mantemans...

Alhamdulillah bisa menulis kembali, kali ini pengen bahas tentang madu. Cairan berwarna keemasan ini sudah hampir 100% menjadi pengganti gula di rumah. Alhamdulillah anak-anak pun sudah mulai terbiasa mengonsumsinya.


Jadi teringat dahulu, madu yang ditahu hanya madu dari produksi negeri sendiri, seperti madu Bima, madu Sumbawa, madu Badui, dll. Orangtua yang mengenalkan jenis-jenis madu tersebut pada saya dan adik-adik. Biasanya orangtua kami membawa madu ketika dinas luar atau pemberian dari teman/kerabat.


Namun, saya sendiri kurang menyukainya saat itu karena rasanya yang sangat manis dan menyengat. Bahkan, saat masih sekolah, pernah menuding madu sebagai salah satu penyebab kumatnya maagh. Alhamdulillah, sekarang sudah taubat, tidak pernah menyalahkan makanan lagi, hehe...


Manfaat Madu



Lalu semenjak berkeluarga selalu berusaha ingin memberikan yang terbaik, salah satunya dalam asupan gizi. Jadilah akhirnya cari tahu dan baca berbagai macam referensi soal makanan sehat untuk keluarga.  Salah satunya adalah dengan asupan madu dalam keseharian yang banyak sekali manfaatnya.

Keistimewaan madu sudah dijelaskan Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dalam firmannya yang berbunyi,


وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحْلِ أَنِ ٱتَّخِذِى مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", (Q.S. An Nahl: 68)




ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ



Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S. An Nahl: 69).

Dalam ayat ini terkandung betapa besar tanda kekuasaan Allah ta’ala, ilmu, hikmat dan rahmat-Nya. Allah Subhanallahu Wa Ta'ala telah mengajarkan seekor lebah untuk membuat madu. Lalu dimanfaatkan oleh manusia yang di dalamnya terdapat obat segala penyakit. Rasanya pun ama lezat dengan berbagai macam warna keemasannya.


Rasulullah juga pernah memerintahkan orang yang sakit perut untuk mengonsumsi madu, seperti dalam riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini,
أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ. فَقَالَ: اِسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: فَعَلْتُ. فَقَالَ: صَدَقَ اللهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيْكَ، اسْقِهِ عَسْلاً. فَسَقَاهُ فَبَرَأَ
“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya,
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga,
Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’
Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’
Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”
(H.R. Bukhari Muslim)

Oleh karena itu, jika madu dikonsumsi dengan dosis yang tepat, maka madu dapat bermanfaat sebagai
  1. Madu dapat dimanfaat sebagai pengganti gula sehingga dapat membantu mencegah diabetes.
  2. Nutrisi yang terkandung dalam madu dapat membuat metabolisme dan stamina tubuh meningkat.
  3. Madu juga dapat mendetoks bakteri tidak baik yang membuat tubuh mudah terserang penyakit sehingga meningkatkan imunitas tubuh.
  4. Kandungan antioksidan dalam madu dapat membantu mencegah kanker serta menyehatkan jantung.
  5. Menurunkan kolesterol dan berat badan.
  6. Melembabkan kulit.
  7. Mengatasi bibir yang pecah-pecah.
  8. dan segudang manfaat lainnya.
(Sumber: disarikan dari Liputan6.com

Madu Alshifa Kemasan 1 kg. Madu Alshifa dikemas dengan toples kaca.


Namun, dalam artikel Madu (1): Manfaat Madu di Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa ada kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengonsumsi madu, yaitu 
  1. Bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberi madu karena kemungkinan dapat mengalami botulisme(keracunan yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum). Keracunan makanan jenis ini bisa mematikan, bagaimanapun, tampaknya hal tersebut hanya mempengaruhi bayi di bawah usia satu tahun.
  2. Jika anda memiliki alergi terhadap tanaman tertentu, maka anda harus memastikan bahwa madu yang anda konsumsi tidak diproduksi dari tanaman itu.
  3. Orang-orang yang alergi terhadap sengatan lebah harus berhati-hati saat menggunakan produk terkait lebah lainnya seperti propolis atau royal jelly.
Lalu jadi teringat kembali tahun lalu ketika pertama kali nyobain Royal Jelly untuk pertama kalinya. Setelah ditenggak, langsung saya muntah karena ada rasa mual yang tak dapat dibendung. Entah mengapa sebabnya saat itu, mungkin karena kondisi badan juga sedang tidak fit.

Madu Favorit
Akhirnya sampai saat ini saya belum mengonsumsi lagi royal jelly, dan hanya mengonsumsi madu. Untuk rasa madu, warna dan tingkat kekentalannya pun beraneka macam. Nah, ada beberapa rekomendasi madu yang bisa dikonsumsi saya dan keluarga di rumah. Yuk cekidot.

  1. Madu Alshifa Natural Honey yang berasal dari Arab Saudi. Madu jenis Natural Honey ini jadi paling favorit karena rasa manisnya yang pas, tidak "giung" dimulut. Madu ini tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari 250 gram hingga 1 kg. Biasanya dirumah selalu stok yang ukuran 1 kg yang dibeli melalui marketplace seperti Tokopedia atau Shopee. Sudah beberapa tahun ini belanja online madu lebih murah daripada beli di toko langsung. Tentunya pastikan toko onlinenya terpercaya ya demi menjaga keaslian madu. Harga madu 1 kg berkisar antara Rp 145.000 - 200.000 di pasar online.
  2. Madu Multiflora JSR yang juga dibeli secara online di toko dr. Zaidul Akbar. Madu ini dikemas dalam botol plastik seberat 760 gram dengan harga sebesar Rp 130.000. Jika sedang kehabisan madu Alshifa, kami di rumah mengonsumsi madu multiflora ini. Rasanya lebih manis dari madu Alshifa, tapi tetap tidak "giung" dan anak-anak menyukainya. Warnanya sedikit lebih gelap dan lebih encer dari madu Alshifa.
  3. Madu Gold JSR yang juga masih dari toko yang sama dengan madu multiflora. Namun, dengan kemasan yang sama dengan madu multiflora harganya lebih tinggi sedikit. Satu botol kemasan 760 gram Madu Gold ini dibandrol dengan harga Rp 200.000. Warna madu gold hampir mirip dengan multiflora, tapi rasanya lebih manis.
  4. Madu Gold JSR. Sumber: JSR Store
    Madu Multiflora JSR. Sumber: JSR Store
  5. Madu Uray merupakan madu hutan dari Indonesia. Yeaaay... Biasanya konsumsi ini kalau ketiga jenis madu tadi lagi kosong dimana-mana. Madu uray menjadi favorit terakhir karena ini rasanya paling manis diantara ketiga madu sebelumnya. Teksturnya pun lebih light dengan warna yang lebih terang dibanding madu lainnya. Kemasan madu uray juga bervariasi, mulai dari kemasan mini sekali minum hingga kemasan 875 gr dengan harga mulai dari Rp 10.000 - 135.000. 
    Madu Uray Kemasan 330 ml
    dengan harga sekitar Rp 70.000-85.000





Demikian beberapa rekomendasi madu yang dapat dikonsumsi untuk keluarga di rumah. Untuk selera dan rasa kembali pada individu masing-masing ya... Namun, pastikan madu yang dikonsumsi terjamin keaslian dan kandungannya.
Jika manteman ada referensi lain madu, boleh silahkan diinfokan ya :)