Sabtu, 02 Mei 2020

Ramadhan Di Rumah Aja Bersama Anak-Anak

Assalamu'alaikum mantemans...

Alhamdulillah kita sudah berada di Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah.
Semoga ditengah wabah Covid-19 ini kita selalu diberikan kesahatan dan keberkahan di bulan yang penuh rahmah ini.

Seminggu sebelum Ramadhan, anak-anak bercengkrama ringan,
Tsaqi: Bu, aku sedih nanti puasa ga bisa ke masjid...
Aiko: Iya, aku juga ga bisa ikut (ke masjid)...
Ibu: Iya, sabar ya kita sholatnya di rumah aja.

Antara terharu dan sedih mendengar anak-anak berbicara seperti itu. Alhamdulillah di satu sisi mereka sudah paham soal betapa spesialnya Ramadhan. Di sisi lain, ikutan sedih karena biasanya kami banyak melakukan kegiatan di masjid, terutama ketika Ramadhan. ๐Ÿฅบ

Ramadhan kali ini tentunya sangat spesial bagi kita semua, termasuk bagi keluarga kami. Namun, Ramadhan kali ini harus #DiRumahAja, demi kesehatan bersama.
Mengisi waktu Ramadhan di rumah saja

Meski di rumah saja, tetap banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan selama Ramadhan. Kami melakukan kegiatan harian seperti biasa, tidak membuat kegiatan yang ribet atau memerlukan peralatan khusus. Hanya saja, kegiatan harian dibuat jadwalnya, jadi bisa teratur dan tidak bingung ingin melakukan apa.

Hal pertama yang dilakukan sebelum membuat jadwal, tentunya harus dijelaskan terlebih dahulu pada anak-anak tentang Puasa dan bulan Ramadhan, terutama pada anak balita. Alhamdulillah Tsaqi yang sudah duduk di bangku sekolah dasar, sudah paham akan hal itu dan sekarang adalah tahun ke-4 Ramadhannya. Lain halnya dengan Aiko yang masih balita, masih perlu arahan dan bimbingan.

Beberapa hari sebelum puasa, Aiko diberitahu tentang puasa dan Ramadhan, serta berbagai macam ibadah yang hanya ada didalamnya. Setelah diberitahu, Aiko diajak dan dibujuk untuk ikut serta menjalankan puasa dan sholat tarawih serta witir. Tahun ini merupakan tahun ke-2 Aiko mengetahui tentang Ramadhan. Alhamdulillah, Ramadhan kali ini Aiko bisa kooperatif diajak berpuasa hingga maghrib menjelang.
Aiko mendapat bintang setiap hafal 1 surat

Puasa yang sudah berjalan beberapa hari ini kami isi juga dengan berbagai kegiatan harian, selain ibadah wajib dan sunnah. Selama hari Senin hingga Jum'at, anak-anak menjalankan tugas home learning dari sekolahnya. Jika kewajiban dari sekolahnya sudah dikerjakan barulah melakukan kegiatan lainnya.

Setiap hari selama Ramadhan, usai sholat subuh, Tsaqi murojaah bersama Ayah lalu merekamnya. Kemudian rekaman tersebut dikirimkan ke guru kelas untuk laporan. Sementara Aiko biasanya langsung asyik sibuk menggambar seperti layaknya dia mengerjakan jurnal pagi di sekolahnya. Terkadang mereka on sampai dzuhur tanpa tidur lagi. Tapi pernah juga ditemui, saat mereka hening main dikamarnya, ternyata mereka ketiduran ๐Ÿ˜‚ Meski ketiduran, tetap harus bangun pagi, sekitar jam 7 atau 7.30 sudah mandi dan rapi. Kemudian lanjut sholat Dhuha. Lalu Tsaqi lanjut belajar membaca-baca buku atau mengerjakan soal latihan. Sedangkan Aiko, membolak-balik buku cerita karena dia belum lancar membaca.
Anak-anak membuat puzzle 3D

Jika sudah pukul 09.00 atau 10.00 dan ada matahari bersinar terang, kami keluar selama beberapa menit untuk berjemur. Nah, saat berjemur ini juga bisa dijelaskan pada anak-anak tentang manfaatnya bagi tubuh mereka. Saat berjemur biasanya anak-anak sambil berolahraga, entah itu hanya lari atau bermain sepeda di depan rumah. Dari hal ini juga biasanya diajarkan anak-anak untuk melihat situasi dan kondisi lingkungan sekitar rumah saat wabah Covid-19 ini. Meski jalanan cenderung sepi, selain diajarkan berhati-hati, anak-anak juga selalu diingatkan tentang jaga jarak dan alasan harus dilakukan. Alhamdulillah, mereka memahami hal tersebut. Ya meski kadang mereka meledek pura-pura tidak dengar himbauan, namanya juga anak-anak ๐Ÿ˜‚

Usai berjemur, kami kembali ke rumah dan take a break. Kadang hanyak duduk-duduk santai di bangku atau rebahan ๐Ÿ˜†Biasanya yang paling rawan ketiduran jam segini itu si Aiko. Sambil menunggu waktu dzuhur, biasanya Tsaqi mengajak Aiko main tebak-tebakan. Ga jauh-jauh tebakannya, masih seputar tebakan dari buku aktivitasnya. Kadang juga mereka bermain peran, origami atau membuat kerajinan tangan. Terkadang juga Tsaqi bikin membuat soal seperti di buku aktivitas untuk Aiko. Isinya berupa tebak jumlah, memasangkan bentuk, warna dan lainnya. Hal ini mengasah kemampuan berpikir Tsaqi dan juga Aiko. Rumah berantakan? Owh iya pastinya ๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‚
Tsaqi membantu Membuat Sirup Probiotik

Jika waktu dzuhur sudah tiba, kami sholat berjamaah. Nah, biasanya disini juga rawan keluhan dari Aiko, "Bu, aku lapar", atau "Bu, Aku Haus". Saya pun langsung mengiyakan dengan menjawab, "Iya Ko, kita kan lagi puasa, nanti maghrib bisa makan sama minum". Kadang dia langsung anteng, kadang juga enggak. Kalau sudah crangky, biasanya langsung diajak tidur siang, karena Aiko juga sudah lelah. 

Selepas ashar atau sekitar jam 4 sore, anak-anak dibangunkan untuk segera mandi dan sholat ashar bersama. Sesudah itu mereka tidak bermain lagi karena harus turut serta menyiapkan menu untuk berbuka. Sebagai penyemangat, saya menawarkan apa yang mau mereka makan saat berbuka dan sahur. Bahkan, beberapa kali mereka membantu membuat menu tersebut. Alhamdulillah, mereka semakin semangat berpuasa. Meski kadang kelelahan setelah membuat puding, kue, jus atau sayur.

Ketika maghrib tiba saat, anak-anak diingatkan kembali doa berbuka puasa dan supaya tidak berlebihan menyantap hidangan yang ada. Jangan sampai kekenyangan, sebagaimana dalam firma Allah Subhanallahu Wata'ala,



 ูŠَุง ุจَู†ِูŠ ุขุฏَู…َ ุฎُุฐُูˆุง ุฒِูŠู†َุชَูƒُู…ْ ุนِู†ْุฏَ ูƒُู„ِّ ู…َุณْุฌِุฏٍ ูˆَูƒُู„ُูˆุง ูˆَุงุดْุฑَุจُูˆุง ูˆَู„َุง ุชُุณْุฑِูُูˆุง ۚ ุฅِู†َّู‡ُ ู„َุง ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุณْุฑِูِูŠู†َ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.(Q.S. Al A'raf: 31)

Usai menyantap makanan pembuka berupa jus atau buah, kami sholat maghrib berjamaah, lalu dilanjutkan dengan hafalan doa dan surat. Setelah itu, anak-anak kembali menyantap makanan serta vitamin. Akan tetapi sekali lagi diingatkan jangan sampai berlebihan. Jika adzan isya berkumandang, kami bersiap kembali untuk sholat isya, taraweh dan dilanjutkan dengan witir. Jika masih merasa lapar, kadang anak-anak masih meminta dibuatkan makanan lagi ๐Ÿ˜‚

Setiap harinya, di antara waktu sholat wajib tersebut, biasanya anak-anak juga membaca Al Qur'an dan Iqra. Selain itu juga diceritakan kisah-kisah Nabi, para sahabat atau lainnya yang ada di dalam Al Qur'an. 
Aiko juga kepengen ikutan bebikinan ๐Ÿ˜‚

Seperti itulah kegiatan keseharian kami selama Senin hingga Jum'at. Sementara untuk Sabtu dan Minggu atau hari libur tanggal merah tidak jauh berbeda, hanya saja ada waktu jatah screen time untuk anak-anak, seperti menonton film, main games, atau lainnya yang menggunakan perangkat elektronik seperti tv, komputer atau handphone. Anak-anak hanya mempunyai jatah 1-2 jam perhari di Sabtu/Minggu/hari libur tanggal merah.

Begitulah keseharian kami selama Ramadhan Di Rumah Aja bersama anak-anak.
Semoga ada hikmah dan manfaat yang bisa diambil.
Semangat berpuasa ❤️

40 komentar:

  1. Masya Allah.
    Semangat ya anak2 sholeh...

    BalasHapus
  2. Smangat mbaaa kreatif skali... ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜‰

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah.... Jazaakillaahu Khairan dok ❤️

      Hapus
  3. MasyaAllah anak yg hatinya tertaut pada masjid, semangat puasa kuga mba ๐Ÿ˜
    -Aishanafi-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jazaakillaahu Khairan... Barakallahu ❤️

      Hapus
  4. Maa Syaa Allah.. semangat mencetak generasi Rabbani mba..

    BalasHapus
  5. MasyaaAllah keluarga inspiratif syekalii ,jazaakillahu khairan sharingnya mom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barakallahu.. Jazaakillaahu Khairan๐Ÿ’•

      Hapus
  6. Masyaallah hebat banget mba mendidiknya sangat butuh kedisiplinan tingkat tinggi nih. Semoga aku biaa mencotoh ๐Ÿ˜Š

    Btw syrup probiotik itu apaan mba ? Jadi penasaran ๐Ÿคญ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barakallahu.. Jazaakillaahu Khairan❤️ sirup probiotik: lemon dan jahe yg direndam dalam madu (raw) sehingga terfermentasi dan muncul probiotik (bakteri baik) yang dibutuhkan untuk tubuh ๐Ÿ˜Š

      Hapus
  7. MasyaAllah.. Semangaatt, bnyk belajar dari tsaqi dan Aiko, semangat menular Kan kebaikan ya nak ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allahumma Aamiin... Jazaakillaahu Khairan๐Ÿ’•

      Hapus
  8. MasyaAllah.. Keren Mba, bisa strict dengan gadget time anak-anak hanya di weekend.. Semoga saya pun bisa segera menyusul :)

    BalasHapus
  9. waalaikumsalam. masya allah mbak, kreatif sekali siiiih ๐Ÿ’›๐Ÿ˜˜๐Ÿฅฐ

    BalasHapus
  10. Masya Allah, jadi pengen punya anak aku.

    BalasHapus
  11. barakallah....semangat Ramadhan mba sekeluarga
    semoga sehat selalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allahumma Aamiin... Jazaakillaahu Khairan๐Ÿ’

      Hapus
  12. Masyaa Allah, produktif sekali mba anak2nya juga. Semoga bisa mengikuti jejaknya nanti saat sudah diamanahi momongan. Aamiiin. Terima kasih sharingnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allahumma Aamiin... Jazaakillaahu Khairan❤️

      Hapus
  13. Waah..Aku cobain itu bawang putih difermentasi sama madu, duh rasanya ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah belom pernah coba yg bawang ๐Ÿ˜†mengumpulkan tekad kuad dulu ๐Ÿ˜‚

      Hapus
  14. national geographics ny bikin mupenggg

    BalasHapus
  15. Masya Allah Tabarakallah. Semangat untuk para bunda hebat yang terus membimbing dan membersamai anak2. Semangat terus ngeblognya juga. Banyak inspirasi yang saya dapat membaca tulisan ini. Salam kenal dan sayang untuk Tsaqi dan Aiko ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah ustadzah.. Jazaakillaahu Khairan❤️

      Hapus
  16. MaasyaaAllah.... anak-anak sholeh/sholehah.....
    Semangat membersamai anak-anak bundaa

    BalasHapus