Sabtu, 27 April 2019

Berbenah Dapur - Bagian II

Assalamu'alaikum....

Alhamdulillah, setelah libur 1 minggu di masa pemilihan umum 2019, akhirnya kelas Gemar Rapi mulai lagi. Dapet materi lagi, yaitu masih tentang Dapur, yess bersambung gaess.. karena dapur ini memang kelas berat, wkwkwk.. Oia yang masih penasaran pada proses berbenah dapur pada minggu pertama bisa cekidot disini ya. Semoga bermanfaat :D


Proses Berbenah Pekan ke-2 di Dapur

Oiya, sebelom masuk bagian apanya dapur yang dibahas, mau cerita sedikit soal berbenah dapur selama seminggu libur kelas kemarin itu. Alhamdulillah, dapur mungil kembali berasa legaaaa, persis banget waktu rumah baru jadi. Berbenahnya gimana? Mari cekidot ya gaesss...
Kondisi meja dapur saat tidak memasak.

Jadi, selama seminggu kemarin, saya dan suami lanjut berbenah dapur yang sempat terhambat akan beberapa hal. Akhirnya setelah meluangkan waktu selama dua hari berturut-turut, bisa rapi jali kembali. Jadi, kekira begini tahapan berbenah yang dilakukan:

  1. Mengeluarkan semua barang-barang di dalam lemari dapur dan di rak.
  2. Barang-barang tersebut dikelompokkan peralatan makan, peralatan masak, peralatan baking, dan bahan makanan.
  3. Saya menyortir peralatan makan, peralatan masak dan peralatan baking menjadi tiga, yang digunakan sendiri, masih layak pakai untuk didonasikan, dan sudah rusak untuk dihempaskan.
  4. Untuk bahan makanan, saya kelompokkan menjadi dua, masih layak pakai dan sudah tidak layak pakai karena rusak/ kadaluarsa.
  5. Sementara itu, suami membersihkan lemari serta rak di dapur dengan menggunakan lap basah dan lap kering. Sebagian rak ada yang dicuci dengan cairan Dettol.
  6. Setelah lemari dan rak bersih, saya memasukkan dan menata kembali peralatan makan, peralatan masak, peralatan baking serta bahan makanan semua ke lemari.
  7. Tidak ada lagi, barang di atas meja dapur, kecuali sabun cuci piring, sabun cuci tangan, serta lap/serbet.
  8. Setelah itu memisahkan bahan makanan rusak dari kemasannya, yang sebagian besar terbuat dari kaca dan plastik. Lalu, bahan makanan tersebut dipendam dalam tanah.
  9. Selanjutnya, saya menempatkan peralatan makan, peralatan masak dan baking yang akan didonasikan ke dalam kardus. Sementara untuk kemasan-kemasan plastik saya pisahkan dengan menggunakan kantong plastik bekas.
  10. Barang-barang layak pakai yang didonasikan tersebut, dititipkan pada tukang sampah untuk diolah atau dimanfaatkan kembali dengan membagikan pada tetangga sekitar yang membutuhkan.


Kondisi meja dapur saat sedang memasak.
Selesai berbenah dapur, saya berkesimpulan, memang terlalu banyak barang clutter dengan rincian sebagai berikut:
  1. Banyak barang baru belom dipakai yang kebanyakan berasal dari hadiah atau souvenir.
  2. Terdapat barang rusak yang niatnya akan diperbaiki, tapi tak kunjung diperbaiki. wkwkwkw.
  3. Adanya perubahan pola makan keluarga selama setahun terakhir menjadikan bahan makanan yang sudah dibeli akhirnya terlupakan.


Dampaknya sesudah berbenah dapur, yaitu:
  1. Dapur terasa legaaaa sekali, seperti saat rumah baru jadi. Tentunya kembali mengingatkan kembali cita-cita kami untuk menyimpan barang-barang ditempat tertutup, seperti lemari. Sedangkan rak, sudah kami kosongkan.
  2. Barang-barang mudah dicari karena dapat dilihat dengan sekelebat pandang. Tsaillaaah.. hahaha..
  3. Anak-anak semakin mudah mencari dan mengambil barang-barang di dapur secara mandiri.
  4. Semakin mudah berbenah dapur serta membersihkannya.
Lalu abis itu.. say Alhamdulillah, hehehe..
sekaligus mohon ampun pada Allah SWT karena telah lalai dalam hidup ini, huhuhu...

Materi Berbenah Dapur - Bagian II
Lanjuuut...
Sekarang memasuki waktu bagian materi dari Gemar Rapi. Pada materi berbenah dapur bagian dua ini, dibahas tentang Berbenah Kulkas dan Rutinitas berbenah di dapur. Berdasarkan prinsip Gemar Rapi, kekira berbenah kulkasnya:
  • Mudah untuk mengambil dan menyimpan kembali bahan makanan dan minuman.
  • Barang yang dicari dapat dengan mudah dilihat dengan sekilas pandang.
  • Tidak terlalu penuh dan tidak terlalu rapat.
  • Menyenangkan untuk dilihat.
  • Tata letak bahan makanan dan minuman sesuai dengan suhu yang diperlukan.
Adapun, Gemar Rapi menjabarkan tahapan berbenah kulkas sebagai berikut:
  • Detox your fridge secara menyeluruh.
  • Pilah dan sediakan tempat seleksinya.
  • Simpan makanan sesuai prinsip GR.

Tahap selanjutnya, yaitu Rutinitas Berbenah di Dapur yang menurut Gemar Rapi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu jadwal harian, mingguan dan bulanan.


Selesai materinya, lalu terbitlah tugasnya... hahahaha...

Jeng.. jeng.. jeng.... beginilah uraiannya...

Setelah berbenah dapur dan kulkas, kekira dapat disimpulkan beginilah kebutuhan bahan makanan selama seminggu hingga sebulan keluarga kami, mulai dari bahan makanan, bumbu dan pelengkap serta buah-buahan. Rutinitas belanja keluarga kami terbagi menjadi seminggu sekali, dua minggu sekali dan sebulan sekali, karena:



  • Mengingat saya dan suami bekerja, maka kami hanya punya waktu belanja di Sabtu/Minggu atau tanggal merah.
  • Bahan makanan dapat disesuaikan antara tingkat konsumsi dan daya tahan simpannya.
  • Dengan membagi waktu belanja, maka waktu berbenah bahan makanan didapur pun jelas terjadwal, sehingga tidak mengganggu rutinitas lainnya.

Sebagian besar, bahan yang dibeli dengan rentang waktu seminggu atau dua minggu sekali karena pemakaiannya yang cepat habis dan demi menjaga kualitas kesegaran bahan makanan tersebut. Sementara untuk bahan makanan yang dibeli sebulan sekali sebagian besar merupakan bahan makanan pelengkap, bumbu dan makanan beku. 

Saya dan suami sudah membagi tugas masing-masing. Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan selama seminggu, suami yang berbelanja di pasar tradisional setiap hari Sabtu atau Minggu. Sementara untuk kebutuhan duamingguan, kadang suami saja yang belanja di pasar atau bersama saya di supermarket. Sedangkan untuk kebutuhan bulanan, kami berbelanja bersama-sama dengan anak-anak di supermarket. Usai belanja, saya merapikan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam wadah-wadah tempat makanan untuk persediaan mingguan atau bulanan. Beberapa ada yang disimpan di kulkas dan di freezer. Jadi beginilah kekira daftar bahan makanan yang biasa kami konsumsi (*berdasarkan catatan yang masih kami simpan):



Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk bahan makanan pokok.


Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk Buah-Buahan.



Tabel daftar evaluasi kebutuhan konsumsi dan belanja untuk bumbu dan pelengkap.

Berdasarkan tabel-tabel daftar kebutuhan konsumsi dan belanja tersebut dapat dievaluasi sebagai berikut,

  1. Kami terbiasa dengan pola belanja mingguan, duamingguan dan bulanan. Sebagian besar bahan yang dibeli dalam waktu duamingguan biasanya saling menggantikan/subtisusi dengan bahan lainnya mengingat kebutuhan menu dan ketersediaan dipasar.
  2. Beberapa bahan makanan memiliki jumlah yang mencukupi sesuai kebutuhan, yaitu: telor ayam, sayuran hijau atau sayuran yang memiliki daya tahan sebentar, buah-buahan, serta bumbu pelengkap.
  3. Adapun untuk makanan yang berlebihan, sebagian besar karena memiliki daya tahan lebih lama karena dibekukan di freezer. Bahan makanan di freezer memang tidak berlebihan banyak, tapi sekedar ada saja jika sewaktu-waktu butuh, karena faktor kebutuhan konsumsi meningkat. Misalnya, anak-anak suka ngemil dan lebih suka makan makanan rumah. Sebelum membeli bahan tersebut kembali karena masih tersedia di freezer, maka harus dipakai dalam waktu kurang dari 2 bulan. Bahan makanan tersebut berupa: daging sapi dan ayam, makanan beku, bumbu serta bahan pelengkap.
  4. Untuk bumbu utuh yang berlebih, seperti cabai dan kunyit saya masih suka lalai menyimpannya dengan tidak memindahkan ke freezer. Sehingga cabai dan kunyit menjadi busuk dan tidak bisa dipakai, hanya dipendam saja ditanah. (dibuang sayang).
  5. Untuk bahan makanan yang dirasa kurang, biasanya kami karena kami terlalu sering atau jarang sekali membutuhkan bahan makanan tersebut. Jika sering dipakai lalu habis, tapi belum waktunya belanja, maka tidak langsung belanja lagi, karena sudah ada bahan makanan lain. Sementara jika jarang dipakai, karena biasanya jarang membutuhkan bahan tersebut. Jikapun saat hendak dibutuhkan, tapi tidak ada, maka tidak menjadi masalah, karena masih ada bahan lainnya.
  6. Masih menemukan adanya bahan makanan yang mengering dan bahkan membusuk di kulkas karena metode penyimpanan dan peletakan yang salah. Ini salah satu yang akan diperbaiki setelah mencerna materi dari GR.
  7. Meskipun rumah kami dekat dengan pasar-pasar tradisional, berbagai macam supermarket dan dilewati tukang sayur setiap hari, kami hanya berbelanja sesuai jadwal. Hal tersebut menghindari bahan makanan yang menumpuk atau tidak sesuai dengan menu.


Suasana kulkas 1 pintu: mulai
kosong di akhir minggu.
Food Preparation
Secara tidak sadar, saya sudah melihat kegiatan food preparation yang dilakukan ibu sedari saya masih kecil. Biasanya, ibu yang juga bekerja kantoran, berbelanja bahan makanan setiap Sabtu atau Minggu. Di antara salah satu hari itulah biasanya ibu juga numplek didapur seharian, mulai dari ngupasin bawang siap pakai untuk seminggu ke depan, menyiangi sayuran, menyimpan daging-daging di freezer, hingga menu ungkepan siap goreng. Jadi, kalau ditanya apakah saya akan memakai food preparation? Tentu saya jawab Iya, bahkan saya sudah melakukannya sebelum mengetahui kalau itu adalah food preparation. Hahahaha.. MasyaAllah ibu, sungguh besar jasamu.. huhuhu...










Suasana freezer kulkas 1 pintu:
masih terdapat beberapa bahan makanan.

Jadi keingat, waktu pertama kali tinggal dirumah sendiri dan pisah dari ortu, banyak yang dibekali ibu, salah satunya bumbu-bumbu utuh yang sudah dibersihkan, seperti bawang, cabai, jahe, kunyit dan lengkuas. *padahal rumah dekat cuma beda RT. wkwkwkwk.. Alhamdulillah...

Awalnya, dalam food preparation saya mengikuti metode yang dilakukan ibu, tapi semakin berkembang ilmu dan kemampuan yang saya dapat, maka semakin berkembang pula metode yang saya gunakan. Setelah mengikuti kelas Gemar Rapi, food preparation yang saya terapkan bukan hanya sebatas menyiapkan dan menyimpan, tapi juga belajar bagaimana menata bahan makanan tersebut sehingga mudah dicari, diambil dan disimpan kembali.

Maka dari itu, kami akan tetap melakukan food preparation, karena:

  • Selama ini sudah banyak merasakan dampak positif dari food preparation.
  • Kegiatan di dapur jadi teratur, mudah dan ringan dilakukan.
  • Tidak menghabiskan banyak waktu didapur setiap hari.
  • Mudah mengatur anggaran belanja dan menghemat dana belanja, karena sudah tau apa yang mau dikonsumsi dan dibeli.
  • Meminimalisir terbuangnya bahan makanan.
  • Mudah dalam mencari, mengambil dan menyimpan kembali bahan makanan, baik itu di kulas, freeze atau di lemari dapur.
  • Membuat menu berimbang dan bergizi untuk keluarga.
  • Lemari dapur dan kulkas serta freezer menjadi enak dilihat.


Rutinitas Berbenah di Dapur ala  Rumah Daniesta
Usai mendapat materi kedua tentang berbenah dapur, maka ada beberapa kebiasaan baik dan positif yang akan terus kami lakukan, yaitu:

Harian:
  • Langsung mencuci peralatan makan kotor dan peralatan memasak.
  • Langsung mengeringkan peralatan makan dan memasak yang habis dicuci.
  • Menyimpan dan menata kembali peralatan makan dan memasak pada tempatnya.
  • Usai memasak, langsung membersihkan meja dapur dan kompor.
  • Mengganti lap tangan, lap kaki (keset) serta lap meja dapur setiap sore.
  • Mengeluarkan sampah dapur (non organik) setiap sore ke tempat sampah luar.
  • Menimbun sampah organik di tanah.
  • Menyapu dan mengepe lantai dapur.
  • Pastikan sink selalu bersih dan kosong setiap usai memasak dan sebelum tidur.
  • Pastikan tidak ada makanan tersaji di meja makan saat sebelum tidur.
  • Simpan makanan matang yang tidak habis dengan wadah di dalam kulkas.

Mingguan:
  • Mengecek ketersediaan dan kondisi bahan makanan yang masih tersimpan, sebelum belanja mingguan.
  • Food preparation, mulai dari membuat perencanaan, belanja hingga menyimpan dan menata bahan makanan di lemari dapur, kulkas dan freezer.
  • Membersihkan peralatan elektronik dapur, seperti rice cooker dan dispenser air minum.
  • Menyiram sink dengan air panas dan garam.

Bulanan:
  • Detoks kulkas dan freezer.
  • Mengecek ketersediaan dan kondisi bahan makanan yang masih tersimpan, sebelum belanja bulanan.
  • Membersihkan meja dapur serta kitchen set.
  • Mengecek kondisi peralatan makan dan memasak. Dihempaskan jika sudah rusak, dan didonasikan jika sudah tidak butuh atau jarang dipakai.
  • Mengecek kondisi kompor, tabung gas dan selang gas.
  • Mengecek kondisik sink dan saluran airnya.
  • Mengecek kondisi keran air sink.



Ternyata memang benar adanya, dapur itu salah satu sumber masalah terbesar dirumah. Kalau gatau gimana cara menata dan menanganinya, maka .......... (silahkan diisi sendiri, wkwkwk).

Akhir kata (sailaaah...) beginilah kekira kesimpulan dari kegiatan berbenah pada minggu kedua di GR. Semoga keluarga kami semakin istiqomah dalam berbenah seperti firman Allah SWT,




رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). (Q.S. Ali Imran: 8)



#Task7GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar