Minggu, 14 April 2019

Berbenah Dapur - Bagian I

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah, akhirnya kelas Gemari Pratama I Gemar Rapi memasuki fase praktik, yaitu Berbenah. haha.



Semoga dapur bisa lebih rapi.

Antara seneng dan syedih karena langsung praktekin teori-teori yang sudah ada, dan harus juga meng-clutter barang-barang yang tidak dipakai.


Oiya, pada praktek ini, saya mengambil urutan klaster berbenah mulai dari Dapur, Pakaian lalu Buku. Materi berbenah Dapur minggu pertama untuk berbenah dapur sudah dimulai sejak Senin (8/4). Menurut Gemar Rapi, dapur yang ideal itu:

  1. Selalu bersih.
  2. Mudah untuk memasak.
  3. Berisi perlengkapan dapur favorit.
  4. Sampah terpisah dan terdaur ulang.
  5. Tidak terbuang bahan makanan maupun sisa konsumsi.
  6. Ramah terhadap anak dan seluruh anggota keluarga.
  7. Menerapkan prinsip, nilai dan pilar Gemar Rapi.
  8. Memenuhi kriteria organizing (mudah untuk mengambil dan menyimpan, dapat terlihat apa yang dicari dalam sekilas pandang, dan sesuaikan dengan gaya hidup yang ingin dicapai.
Oiya, pada materi kali ini, juga diberikan tips saat memasak, yaitu:
  • Sebelum memasak, siapkan semua alat masak dan bahan yang akan digunakan.
  • Setelai selesai memasak, langsung bereskan semua dan kembalikan ketempatnya. Jangan ditunda.
  • Segera bersihkan dan lap semua sisa-sisa/cipratan minyak. Jangan ditunda.
  • Selalu kosongkan bak cuci/ sink.
  • Pastikan sampah organik tidak tersimpan lama.
Nah, Gemar Rapi juga membagi barang di dapur menjadi beberapa kategori, yaitu:
  1. Peralatan makan (piring, sendok, gelas, mangkuk, dll).
  2. Peralatan memasak (panci, wajan, kukusan, dll).
  3. Bahan makanan (di dapur dan kulkas).
  4. Peralatan kebersihan (serbet, lap, keset, sabun, dll).
  5. Peralatan elektronik (kulkas, rice cooker, oven, dll).
Dari kategori tersebut, dapat diturunkan lagi menjadi beberapa sub kategori pada masing-masing kategori. Misalnya kategori bahan makanan, dapat dibuat menjadi sub kategori bahan makanan 1 minggu, 1 bulan, dll.

Nah, kekira begitu secuil dari rangkuman materi kali ini. Harus praktek ya gaesss.. Daan, selain praktik, tetap saja tugas materi yang harus diketik.

Jadi, beginilah kekira jawaban dari tugas 6 tersebut. Mari kita saksikan.....



Dalam berbenah dapur, ada 2 tahapan prosesnya, pertama Decluttering dan kedua Organizing.

Saya bahas satu-satu dulu ya, pertama untuk Proses Decluttering.

Kategori dapur saya bagi menjadi beberapa bagian, lalu diturunkan lagi menjadi beberapa sub kategori. Mengapa? karena rumah dihuni oleh berbagai macam netijen dengan berbagai kepribadian dan hobi (padahal cuma 4 orang yak wkwkwk). Di rumah ada 2 anak yang berbeda usia cukup jauh dan 2 orang dewasa yang punya hobi berbeda. Dengan adanya subkategori, maka:



  • Membantu setiap anggota keluarga di rumah mengetahui barang miliknya dan milik bersama-sama.
  • Memudahkan setiap anggota keluarga dalam mencari barang ketika hendak digunakan.
  • Setelah selesai dipakai, barang tersebut juga dapat dikembalikan dengan mudah sesuai tempat dan subkategorinya.
  • Subkategori juga sangat berguna dalam mendata barang apa saja yang ada dirumah (cukup atau berlebihan, atau bahkan tidak punya).

Oleh karenanya, kategori dapur di rumah dibagi menjadi:







Pembagian kategori ini juga mempermudah dalam mendata peralatan dan bahan makanan di dapur. Terutama dengan adanya sub kategori membantu saya dalam menyiapkan bahan makanan dan peralatan yang akan digunakan untuk mengeksekusinya.

Untuk menu keseharian yang kami konsumsi sehari 3 kali, selama setahun terakhir, saya dan suami sangat menyukai protein hewani dengan terlalu sering mengonsumsi daging, tanpa memperbanyak sayur dan buah. Beda sekali dengan anak-anak yang Alhamdulillah selalu komplit menunya. Lalu, saya dan suami pun menyadari, ada yang salah dengan pola makan dan hidup kami, karena sempat merasakan dampak negatifnya berupa cepat lelah, berat badan yang selalu meningkat, dan mudah sakit. Akhirnya, sejak 3 bulan belakangan ini saya kembali menerapkan pola hidup sehat, dengan memperbanyak makan sayur dan buah. Kekira begini menu keseharian kami demi menuju bodi parpurna 2019, wkwkwk:

Senin - Jum'at:

Menu anak-anak: Nasi + Sayur + Protein Hewani + Protein Nabati, Madu, Susu, dan Buah.
Menu orang tua: Salad sayuran dan buah (sarapan) + Telur Rebus, Jus buah + protein hewani/nabati (makan siang), Salad sayur dan buah (makan sore), Yogurt, Madu.
         Sabtu – Minggu/ Hari Libur:
Menu anak-anak: Nasi + Sayur + Protein Hewani + Protein Nabati/ Makan di Luar (Non Junk Food), Madu, Susu.
Menu orang tua: Salad sayuran dan buah (sarapan) + Telur Rebus, Jus buah + protein hewani/nabati (makan siang), Salad sayur dan buah (makan sore), Yogurt, Madu.

Tentunya, hal tersebut juga memengaruhi situasi dan kondisi dapur di rumah. Saat kami berada di masa-masa jahiliyah dengan pola hidup tak sehat, banyak sekali bahan makanan olahan beku bertumpuk di kulkas, dan bahan makanan rusak, huhu.. Astagfirulahaladzim, ampuni hamba ya Allah...
Tidak hanya bahan makanan yang berlebihan nan bertumpuk, peralatan masak dan makan pun ikut bertumpuk bin berlebihan. Padahal, yang dipakai hanya itu-itu lagi dan teknik memasaknya itu-itu saja, huhu.. Namun, dari perubahan pola makan tersebut, saya menyadari ada alat yang sering digunakan, dan bahkan ada yang belum digunakan sama sekali, yaitu:

Barang yang sering digunakan:

  • Peralatan makan harian.
  • Peralatan memasak (cooking) menu harian.
  • Peralatan elektronik harian.
  • Penyimpanan makanan dan minuman untuk bekal.

Barang yang jarang digunakan:

  • peralatan makan insidentil.
  • peralatan baking.
  • kompor portable.
  • peralatan elektronik insidentil

Barang yang belum/tidak lagi digunakan:

  • oven listrik (timer rusak)
  • waffle maker (masih baru)
Dari sekian banyak kategori dan sub kategori yang telah dibuat tersebut, sepertinya masih ada beberapa barang yang belum diinput. Bahkan, saya menyadari, ada beberapa barang yang mempunyai jumlah berlebih. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, selain karena compulsive buying dan diskon, saya mendapatkan barang-barang tersebut secara cuma-cuma. Kadang dapat hadiah doorprize atau kadang saya menyimpan wadah-wadah bahan makanan yang sudah habis dan dapat di-reuse. Walhasil, benar saja, bertumpuklah itu semua barang, meski saya tidak ada niatan untuk menimbun barang.

Nah, untuk menanggulangi barang berlebihan tersebut, saya melakukan tahapan sebagai berikut:


  1. Menyisir semua benda yang berada dalam kategori dapur yang berceceran selain di dapur.
  2. Akhirnya didapati rak di ruang keluarga lantai 1 yang penuh dengan kotak makan dan botol minum dari hadiah-hadiah. Lalu, saya kumpulkan bersama yang ada di lemari. Kemudian saya sortir satu persatu mana yang masih digunakan, mana yang akan didonasikan, dan mana yang sudah rusak.
  3. Setelah menanyakan pada suami dan anak-anak, akhirnya terbagilah 3 kelompok, yang masih digunakan kembali disimpan dan ditata di dalam lemari gantung, yang didonasikan dititip ke ART untuk didonasikan, dan yang rusak dititip ke tukang sampah. 
Proses sortir bahan makanan (bumbu).

Jika Dapur Rumah Daniesta dikaitkan dengan prinsip metode RASA yang terdiri dari Rapi dan Teratur, Aman dan Nyaman, Sehat dan Bersih, serta Alami dan Berkelanjutan. maka situasi dan kondisi terkini kekira dapat dijabarkan seperti ini:
  • Rapi dan Teratur, saat ini belum bisa 100% terlaksana. Namun, dengan adanya kategori dan sub kategori tersebut sangat membantu saya dalam mendata barang dapur yang ada dirumah beserta jumlahnya. Setiap anggota keluarga sudah dapat mengingat dan mengetahui barang-barang miliknya serta dimana benda tersebut diletakkan. Sehingga jika dibutuhkan, sangat mudah untuk mencarinya karena tidak bertumpuk lagi. Meski kondisi dapur belum teratur secara keseluruhan, tapi sudah tidak ada lagi barang dapur yang tercecer di sudut-sudut rumah.
  • Aman dan Nyaman saat ini, sangat terasa sekali, ketika anak-anak dapat mengambil barang yang dibutuhkan didapur secara mandiri tanpa takut akan tertimpa barang yang bertumpukan. Tentunya level kenyamanan pun meningkat karena benda didapur mudah dicari saat dibutuhkan.
  • Sehat dan Bersih sangat dirasakan, terutama dengan berkurangnya barang yang bertumpuk di rak, di meja makan dan meja dapur. Dengan hanya memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan, tentunya sangat mudah dalam membersihkan karena barang yang dibersihkan tidak sebanyak dulu lagi. Kami pun semakin giat selalu mencuci dan merapikan kembali peralatan masak dan makan.
  • Alami dan Berkelanjutan dalam hal ini, kami semakin rajin dan konsisten menjaganya. Kesadaran anak-anak saat makan meningkat dengan makan sesuai porsi dan harus dihabiskan. Jika ada yang bahan makanan (bumbu) yang tidak disuka, maka akan dikumpulkan. Lalu, dipendam (dikuburkan) di tanah bersama sisa bahan organik lainnya, seperti kulit buah atau potongan sayur.

Proses Organizing

Meski penyebab clutter didapur sudah berkurang, tapi kami masih dalam proses menata kembali situasi kondisi barang-barang didapur agar menjadi lebih teratur. Adapun clutter yang masih galau akan dikemanakan, sudah dipisahkan dan diberi waktu untuk segera didonasikan, baik itu dihibahkan atau dihadiahkan. Oleh karenanya, proses merapikan dan berbenah dapur kami masih berlanjut.


#Task6GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar