Selasa, 23.07.2019
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Lanjutan.....
Pengagungan Terhadap Ilmu (bagian 2).
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.
Lanjutan.....
Pengagungan Terhadap Ilmu (bagian 2).
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.
Untuk melihat materi sebelumnya, bisa baca disini, HSI - Pengagungan Terhadap (Ilmu Bagian 1).
Syekh Dr. Sholeh bin Abdillah ibn Hamad Al Ushoimiy Hafizhahullah dalam Muqaddimah Kitab Khulashah Ta’zhimil Ilmi, banyak sedikitnya ilmu seseorang adalah sesuai dengan pengagungan dia terhadap ilmu itu sendiri.
Barangsiapa yang hatinya penuh dengan pengagungan terhadap ilmu, maka hati tersebut pantas menjadi tempat bagi ilmu tersebut. Sebaliknya, barangsiapa yang berkurang pengagungannya terhadap ilmu, maka akan semakin kurang bagiannya.
20 Perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu:
Barangsiapa yang hatinya penuh dengan pengagungan terhadap ilmu, maka hati tersebut pantas menjadi tempat bagi ilmu tersebut. Sebaliknya, barangsiapa yang berkurang pengagungannya terhadap ilmu, maka akan semakin kurang bagiannya.
20 Perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu:
5. Menempuh jalan yang benar dalam menuntut ilmu agama. Orang yang salah cara dalam menuntut ilmu, maka dia tidak akan mendapat keinginannya, atau mendapatkan sedikit disertai rasa lelah yang sangat. Cara yang benar dalam mempelajari satu cabang ilmu, yaitu:
- Menghafal sebuah matan kitab yang menyeluruh dan dia mengumpulkan perkara-perkara yang raajih atau yang dikuatkan menurut para ulama dibidang tersebut.
- Mempelajari ilmu tersebut dari seorang ahli yang bisa dijadikan teladan dan mampu mengajar.
6. Mendahulukan ilmu yang paling penting kemudian yang setelahnya dan setelahnya. Dan ilmu yang paling penting adalah ilmu yang berkaitan dengan ibadah seseorang kepada Allah. yang berkaitan dengan ‘ubudiyah seseorang kepada Allah ‘azza wajalla, seperti: ilmu ‘aqidah, tata cara wudhu, tata cara shalat dan lain-lain.
7. Bersegera untuk mendapatkan ilmu dan memanfaatkan waktu muda, karena waktu muda adalah waktu yang emas untuk mempelajari ilmu agama.
Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah:
العلم في الصغر كالنَقْش في الحجر
Artinya: "Menuntut ilmu diwaktu kecil seperti mengukir di batu".
Adapun apabila sudah tua maka kebanyakan manusia akan memiliki banyak kesibukan, pikiran dan memiliki banyak koneksi. Kalau dia bisa mengatasi itu semua maka insyaAllah dia mendapatkan ilmu. Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu mempelajari agama dan mereka sudah berumur.
8. Pelan-pelan didalam menuntut ilmu, karena menuntut ilmu tidak bisa dilakukan serta merta sekali jalan, tetapi diambil ilmu secara pelan-pelan dengan memulai kitab-kitab yang ringkas, menghafal dan memahami maknanya dan jangan kita memulai menuntut ilmu dengan membaca kitab-kitab yang panjang.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar