Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 2 (Halaqah 36)
Asy Syafa'at Al 'Udzma (Syafa'at Paling Besar)
Halaqah yang ke-36 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang AsySyafā’atu Al’Uzhmā (Syafa’at Paling Besar).
Asy-Syafa’atul Udzma adalah syafaat yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ untuk para penduduk Padang Mahsyar.
Isinya adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya Allah menyegerakan hari keputusan.
Dinamakan Asy-Syafa’atul Udzma atau syafaat yang paling besar karena syafaat ini diperuntukkan bagi seluruh manusia, yang mukmin maupun yang kafir.
Ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar, terik matahari, keringat yang menggenang, waktu yang sangat lama dalam keadaan takut yang sangat menunggu hari keputusan, maka manusia ingin disegerakan hari keputusan tersebut. Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia. Supaya memohon kepada Allah agar menyegerakan hari keputusan. Dan membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar.
Pertama-tama, mereka mendatangi Nabi Adam ‘Alaihissalam bapak mereka, manusia yang pertama. Namun beliau enggan, meminta uzur dan merasa tidak berhak, karena beliau ‘Alaihissalam pernah memaksiati Allah dengan memakan sesuatu yang dilarang. Kemudian Nabi Adam ‘Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh, Rasul yang pertama yang diutus kepada manusia.
Nabi Nuh Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan. Kemudian Nabi Nuh menyuruh manusia mendatangi Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, Kekasih Allah.
Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak, karena merasa pernah berdusta. Kemudian Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Musa ‘Alaihissalam, seorang Nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah.
Nabi Musa ‘Alaihissalam Namun beliau enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi Nabi Isa ‘Alaihissalam.
Nabi Isa ‘Alaihissalam Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak, akhirnya Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad.
Kemudian mereka mengatakan:
يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَغَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا
Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para Nabi, Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Lakukanlah syafa’at, mintalah kepada Rabb-mu untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami? Bukankah kamu melihat kesusahan kami?
Maka Beliau Nabi Muhammad menuju bawah ‘Arsy Allah dan bersujud kepada Allah, kemudian Allah mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorangpun.
Kemudian dikatakan kepada Beliau Nabi Muhammad:
يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ اشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَرْفَعُ رَأْسِي
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi, lakukanlah syafaat, maka kamu akan dikabulkan syafaatmu.
(H.R. Bukhari dan Muslim).
Inilah yang dimaksud dengan Maqomun Mahmud, yaitu kedudukan yang dipuji. Di mana beliau Nabi Muhammad akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala janjikan untuk beliau sebagaimana di dalam Al-Quran :
عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامً۬ا مَّحۡمُودً۬ا….
“….Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji.
(Q.S. Al-Isra: 79)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar