Biasanya Poqu suka tidur di atas pompa air, di keset atau di kolong mobil. Saat siang hari dia tidak mampir ke rumah, mungkin berkelana. Tapi jika waktu makan tiba, terutama saat pagi, siang dan sore hari dia selalu datang ke rumah sambil mengeong minta makan. Bahkan, setelah mulai terbiasa, Poqu sering menunggu anak-anak di depan pintu bersama Milla.
Pertumbuhan dan perkembangan Poqu sangat jelas terlihat. Tubuhnya yang tadi kecil mungil terlihat mulai meninggi dan lebih berisi. Namun, pada pertengahan bulan lalu, Poqu sakit mata dan belekannya sangat parah, hampir memenuhi seluruh mukanya. Lalu anak-anak mengelap muka dan memberikan obat tetes mata. Alhamdulillah kondisi matanya berangsur membaik. Dia juga masih aktif bergerak kesana kemari.
Akhir bulan lalu, anak-anak mengadakan perayaan untuk menentukan tanggal kelahiran Poqu sekaligus merayakan sebulan jadi member di Kitty Club. Mereka membuatkan Poqu topi kecil dan memakaikannya. Poqu diam saja, pasrah 😹. Anak-anak juga menggambar karikatur Poqu sebagai hadiah untuknya.
Namun, Poqu kembali belekan, tambah parah, lalu diberikan obat dan vitamin. Alhamdulillah sehat kembali. Kemudian dia jadi jarang datang ke Kitty Club. Bahkan ada beberapa waktu dia tidak datang disaat anak-anak memberikan makan kucing-kucing.
Perginya si Poqu Kecil
Kamis pagi, Poqu datang dengan kondisi mata belekan dan badannya sangat lemah disertai diare. Cenderung sekarat kondisi Poqu saat itu. Kami tidak sempat berbuat banyak, hanya sempat memberikan obat dan vitamin, tidak keburu membawanya ke klinik hewan. Akhirnya Poqu pun pergi, meninggalkan kami selamanya.
Anak-anak sangat sedih dan kehilangan atas kematian Poqu. Tsaqi pun masih suka menangis hingga saat ini. Dia selalu teringat Poqu yang sudah mondar-mandir di garasi dan halaman rumah sambil mengeong-ngeong. Masih teringat dengan jelas bagaimana hari itu Tsaqi menangis terisak-isak sampai menyesakkan dadanya. Ada satu hal yang membuat saya takjub dengan Tsaqi disaat kondisi sedih seperti itu, dia mengambil Al Qur'an lalu membacanya. Dia juga bersenandung melantukan Asmaul Husna. MasyaAllah Tsaqi, saya hanya bisa menahan tangis sedih kehilangan Poqu dan keharuan melihat perilaku Tsaqi.
Tsaqi bercerita dengan melakukan itu dapat membuat dirinya tenang dan membuat Poqu senang. Dia juga berharap Allah Subhanallahu Wata'ala akan mempertemukannya kembali dengan Poqu di surga nanti. Senada dengan hal tersebut, Aiko pun juga berharap jika suatu saat nanti Poqu muncul kembali di surga bersama Milla, Pushy, Coco dan kucing-kucing lainnya yang mereka beri makan dan ajak main. 🥺😭
Ada kalanya anak-anak bertanya tentang mengapa Poqu haru sakit? Mengapa Poqu harus mati? Namun, saya mencoba menjelaskan kalau itu Qodarullah, sudah ditentukan oleh Allah Subhanallahu Wata'ala. Tidak perlu disesali Poqu yang sakit hingga mati. Akan tetapi, memang Allah sudah menentukan umur Poqu hanya sampai segitu. Selain itu, anak-anak juga disemangati kalau mereka beruntung bisa ketemu Poqu meski hanya beberapa saat. Alhamdulillah sejauh ini mereka sudah mulai menerima meski masih suka sedih teringat Poqu.
Tentang Kitty Club
Anak-anak sangat menyukai kucing, tetapi kami tidak memeliharanya di rumah. Jika ada kucing di sekitar rumah atau di jalan, kami hanya memberi makan sekedarnya. Lalu sekitar dua tahun lalu, saya pertama kali membeli makanan kucing kering dengan tujuan supaya anak-anak bisa memberikan makan kucing jalanan, saat di rumah atau pun ketika bepergian.
Mereka pun sangat antusias denga hal tersebut, lalu Tsaqi berinisiatif mendirikan sebuah perkumpulan kucing yang diberi nama Kitty Club. Sementara Aiko berperan sebagai Guru di Kitty Club yang suka mengajarkan hal baru pada kucinh jalanan tersebut. Padahal siy kenyataannya memang Aiko yang suka agak iseng sama kucing-kucing itu. 😂
Mulanya, anak-anak hanya memberikan makan kucing saat pagi atau sore hari saat di rumah. Akan tetapi, semenjak wabah Corona melanda dan kegiatan #dirumahaja, maka intensitas pemberian makan pun ditingkatkan menjadi sehari dua kali. Anak-anak memberikan makan kucing jalanan di saat pagi dan sore hari.
Ada beberapa kucing jalanan yang rajin datang ke rumah bahkan suka menetap di halaman rumah hingga saat ini 😹. Sebut saja tiga member pertama yang sering disingkat MilCoPus, yaitu Milla, Coco dan Pushy. Seiring berjalannya waktu, hanya Milla yang masih setia ngendon di halaman rumah. Mungkin karena ia sudah tua, jadi agak malas bergerak kesana kemari.
Demikian cerita kali ini, semoga ada hikmah yang bermanfaat didalamnya.
Sehat-sehat selalu ya manteman.
Msyaallah sama seperti keluarga saya ni..suka kasih nama kucing dan pecinta kucing 😍selamat jalan poqu ☹️
BalasHapusMasya Allah Tsaqi, hebat sekali.. Semoga nanti ketemu Poqu di surga.. Amiin
BalasHapusKitty club, kreatif skali...moga awet trus berjaya smpe gede ya..
BalasHapusya allah, sekitar sebulan lalu aku juga kehilangan kucing akuuu. anakku jadi gak ada temen lari larian :(
BalasHapusGa kuat liat kucing mati. Apalagi kalau udah deket.aku pun pernah ngubur kucing yang baru di pelihara ade beberapa bulan. Sedih banget sampe nangis
BalasHapusAku sebenarnya tidak terlalu suka kucing karena depan rumah banyak kuncing hingga 7 ekor jadi kadang suka stok makanan kuncing dan setiap pagi dan malam suami yang sering beri makan..
BalasHapusSelamat jalan Poquu :(. Sedih yaa kalau ada peliharaan yang meninggal, walaupun peliharaan tersebut tidak tinggal dirumah kita..
BalasHapus