Minggu, 08 Maret 2020

15 Tip & Trik Smartphone Photography

Photography berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu photos (cahaya) dan grafos (menulis/melukis). Jika digabungkan, maka dapat diartikan sebagai seni melukis dengan cahaya.




Setiap tahunnya, teknologi fotografi semakin berkembang pesat. Kamera yang menjadi alat pelukis cahaya itupun juga mengalami kemajuan, mulai dari kamera analog, kamera digital bahkan kini dengan smartphone (gawai). Benda kecil yang mudah digenggam ini hampir tak pernah lepas dalam keseharian. Oleh karenanya, semakin banyak juga yang beralih mengandalkan gawainya sebagai “alat perekam” keseharian dalam bentuk visual digital, terutama foto.

Jenis-jenis gawai di zaman dahulu.
Memotret dengan gawai sungguh memudahkan setiap orang yang ingin belajar fotografi yang terkenal sebagai hobi mahal ini. Menilik pada zaman dahulu, ketika memotret masih menggunakan kamera analog, selain harus mempunyai kamera yang harganya mahal, masih ada pengeluaran lainnya. Harus membeli film, lalu memprosesnya dimulai dari mencucinya hingga mencetak foto pada kertas khusus. Setelah gambar terlihat pun, hasilnya belum tentu bagus sesuai keinginan. Bayangkan saja, kita memotret tanpa bisa langsung dilihat hasilnya dan tidak bisa dihapus. Bahkan, dari 1 roll film yang berisi 24 atau 36 frame itu hanya 1 atau 2 yang bagus sesuai harapan. Rasanya.... periiiih gaesss... hehehe




Mudah Memotret dengan Gawai
Membuat Quotes dengan Gawai: Foto lalu Edit
dengan ditambah tulisan.
Maka dari itu, saya sebagai penghobi fotografi cukup mengandalkan gawai untuk merekam keseharian, terutama sejak memiliki anak-anak. Masih ada rasa untuk mengabadikan momen ini itu, tapi rasanya sudah tidak sanggup untuk selalu membawa kamera seperti di masa sekolah/kuliah. Konsentrasi hanya berpusat pada anak-anak, tapi tetap ada keinginan untuk merekam momen berharga bersama mereka, apalagi jika berkaitan dengan tumbuh kembang. Ya kan buibu?

Sungguh memudahkan jika ingin memotret dengan gawai yang memiliki kelebihan dibanding dengan kamera digital. Pertama, bentuknya kecil dan ringan sehingga memudahkan untuk disimpan dan dibawa kemana-mana. Bahkan, banyak foto candid dapat tercipta dengan gawai karena tidak menarik perhatian. Selain itu, gawai juga mudah digunakan, tidak perlu latihan khusus. Setiap orang pun bisa menggunakannya, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Buka fitur kamera, lalu jepret. Untuk semua pengaturan, mulai dari kecepatan rana, bukaan diafragma, hingga lensa sudah diatur secara otomatis oleh smartphone. Tidak hanya itu, gawai sekarang ini pun sudah menyediakan berbagai macam filter yang dapat meningkatkan kualitas foto.




Memotret suasana malam hari di Kuala Lumpur dengan gawai.

Seiring berkembangan kemajuan teknologi, ukuran sensor dan pixel pada gawai pun semakin besar yang membuat kualitas gambarnya lebih bagus. Malahan, pada beberapa merk smartphone tertentu dengan harga bombastis, kualitas gambarnya hampir menyerupai kamera digital. Kelebihan lainnya memotret dengan gawai yaitu dalam hal kecepatan berbagi foto. Siapa yang hobinya "Jepret and Share"? dimanalagi kalau bukan di media sosial, terutama Instagram, haha. Memang kamera digital sekarang ini juga dilengkap dengan jaringan (wifi) untuk bisa langsung memindahkan foto tanpa kabel. Tapi, tetap tidak akan mengalahkan kecepatan sharing jika langsung dengan smartphone. Dalam hitungan menit bahkan detik, foto-foto dapat langsung tersebar di dunia maya.


Kemudahan berikutnya, yaitu kemampuan smartphone dalam mengolah foto dengan cepat, terutama untuk editing. Untuk merk tertentu, gawai sudah mempunyai aplikasi editing yang mumpuni dan sangat user friendly. Jika dirasa masih kurang dan ingin ditambah ini itu, silahkan unggah di Appstore mau pun di Playstore. Bayangkan jika harus mengedit di komputer, maka banyak proses yang harus dilalui. Mulai dari memindahkan foto ke komputer, lalu diedit, lalu pindahkan lagi ke gawai untuk diunggah. Sangat memakan waktu.


Keunggulan gawai selanjutnya yaitu punya kemampuan penyimpanan yang besar untuk menyimpan hasil foto. Bila dirasa masih kurang, bisa menambahkan media penyimpanan misalnya berupa USB On The Go (OTG) yang bisa dibawa kemana-mana. Sesimpel itu. Kelebihan berikutnya adalah harga smartphone sangat bervariasi, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dompet. Jadi, untuk memotret di zaman now ini tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam. 


Itulah beberapa hal yang dirasakan selama hampir 10 tahun memotret dengan gawai. Lalu, jika ingin mengupgrade kemampuan memotret dengan smartphone ada beberapa tip dan trik yang dapat manteman simak berikut ini.


Tip & Trik Smartphone Photography
  1. Pahami karakter kamera smartphone masing-masing. Cari tahu setiap menu & pengaturan kamera.
  2. Tentukan foto akan ditampilkan di media sosial (medsos) atau dicetak. Jika di medsos cukup gunakan resolusi standar, jika dicetak dapat menggunakan resolusi tinggi.
  3. Pencahayaan alami (natural lighting) dengan cahaya matahari. Hindari cahaya yang jatuh ke objek langsung. Arah cahaya bisa dari samping kanan, kiri atau belakang objek. Biasanya waktu optimal untuk memotret, yaitu pagi (jam 08.00-10.00) dan sore (14.00-17.00).
  4. Smartphone memiliki sudut pandang luas (wide angle), maka minimalisir distorsi lensa (ketidakakuratan lensa) yang membuat objek jadi melengkung/miring.
  5. Tentukan konsep foto (food, fashion, nature, sport, toy’s dll) yang nantinya akan memengaruhi komposisi, sudut pandang & styling foto.
  6. Gunakan komposisi Aturan Sepertiga (Rule of Thirds) dengan membagi bidang gambar menjadi 3 bagian sama besar dan proporsional secara horizontal dan vertikal. Objek ditempatkan disepertiga bagian dalam foto agar lebih dinamis & enak dilihat.
  7. Tentukan sudut pengambilan gambar (angle) yang tepat untuk setiap objek (food, fashion, nature, sport, dll). Angle yg lazim digunakan: Bird Eye View (Flatlay) yang diambil dari atas objek,  Eye Level (sejajar dengan mata), Angle 45 derajat, dan low angle (sudut pengambilan dari bawah objek).
  8. Styling atau tata letak dapat disesuaikan dengan objek foto.
  9. Manfaatkan alat yang tersedia untuk dijadikan reflektor dan diffuser. Reflektor berfungsi untuk memantulkan dan menyebarkan cahaya yang jatuh ke objek. Dapat berupa cermin, loyang atau kertas alumunium foil. Sedangkan diffuser berfungsi untuk menyaring dan menyebarkan cahaya yang terlalu kuat menjadi lembut. Dapat berupa vitrase, kertas minyak, atau kain.
  10. Gunakan properti foto dengan bijak, jangan sampai mengalahkan objek utama. 
  11. 2 “No” You need to Know: No Zoom, No Flash.
  12. Manfaatkan aplikasi editor foto seperti Snapseed, Picsart, dan lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas foto.
  13. Jepret sebanyak mungkin yang dimampu dengan berbagai angle dan komposisi, karena momen tak dapat diulang kembali.
  14. Asah kreativitas dengan rajin memotret.
  15. Memotret pemandangan di Pulau Kelayang, Belitung, dengan smartphone.
  16. Pindahkan data foto dari smartphone ke storage (PC atau Hardisk External) minimal sebulan sekali. Lalu disimpan & dikategorikan berdasarkan urutan tanggal serta judul foto.

Demikian tip dan trik yang berdasarkan pengalaman sendiri memotret dengan smartphone. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan ini. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala memudahkan manteman yang ingin belajar fotografi atau hobi lainnya :)

12 komentar:

  1. Nice sharing mba, mau coba di asah lagi ah kemampuan fotonya 😁

    BalasHapus
  2. Makasi mba sharing nya, menarik bgt tulisannya 👍

    BalasHapus
  3. nice share mba...
    next jelasin yg ttg komposisi utk tiap jenis objek ya, misal tadi makanan, .mainan, dkk

    BalasHapus
  4. MasyaaAllah jazakillah tipsnya mba😍

    BalasHapus
  5. kalo soal pindah-pindah data terutama foto itu sekarang aku lakukan setiap hari sih, sambil nulis sama ngeblog juga, jadi bisa teratur dan tertata memorinya terutama galeri nih

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Keren bgt fotonya mba, pake HP apa itu mba #kepo 😁

    BalasHapus