Selasa, 12 November 2019

HSI - S3 - Pentingnya Mengenal Rasūlullāh (Halaqah 2) - Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam Membawa Perintah Dari Allāh

Selasa, 12 November 2019
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah 3

Mengenal Rasūlullāh (Halaqah 2)

Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam Membawa Perintah Dari Allāh 
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.



Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Perintah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla”.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, membawa perintah-perintah dari Allah.
Beliau sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita jalankan sesuai dengan kemampuan kita.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافعَلُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka hendaklah kalian kerjakan sesuai dengan kemampuan kalian”.
(H.R. Muslim)
Dan perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla ada 2 macam:
⑴ Wajib
⑵ Sunnah (dianjurkan)
Amalan Wajib
Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
• Shalat 5 waktu
• Berpuasa Ramadhan
• Haji bagi yang wajib
• Memakai hijab bagi wanita
• dan lain-lain.
Maka ini adalah amalan-amalan yang wajib.
Amalan Sunnah
Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak berdosa, seperti:
• Shalat rawatib
• Shalat dhuha
• Puasa Senin dan Kamis
• Puasa Nabi Dawud
• Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.
Kita kerjakan perintah-perintah tersebut sesuai dengan kemampuan kita.
• Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita duduk.
• Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sakit, maka silakan dia melaksanakan shalat tersebut di rumahnya.
• Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhan karena sakit atau bepergian, maka bisa dia ganti pada hari-hari yang lain.
• Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa shalat malam lebih sedikit dari itu.
• Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Nabi Dawud ‘alayhissalām, maka bisa berpuasa dengan puasa yang lebih ringan dari itu.

Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla tidaklah memerintah kita dengan sebuah perintah kecuali di dalam perintah tersebut ada hikmah dan juga kebaikan bagi kita semua.



Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar