Jum'at, 24 Januari 2020
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Silsilah
Beriman Kepada Hari Akhir Bagian 1 (Halaqah 15)
Dajjal Bagian 1
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Dajjal Bagian 1
Dajjal yang secara bahasa artinya pendusta besar merupakan seorang manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang di akhir zaman Allah akan menjadikan dia fitnah terbesar dalam sejarah manusia.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّال
Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari pada fitnah Dajjal (H.R. Muslim).
Sebelum keluarnya Dajjal, Bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang. Manusia sangat membutuhkan air dan juga makanan. Dajjal muncul dan mengaku sebagai Tuhan rabbul ‘alamiin. Allah memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman. Dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka, sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah seperti orang-orang musyrik, kafir dan munafiq, mereka pun mengikuti Dajjal. Diantaranya adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi Asbahan (H.R. Muslim)
Dan Asbahan adalah nama sebuah daerah. Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar biasa pada diri Dajjal, akhirnya dia mengkuti Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud)
Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini. Rasulullah bersabda :
إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ
Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Dan tidaklah seorang Nabi kecuali dia telah memperingatkan kaumnya, dari Dajjal. Demikian pula Nuh ‘alaihissalam. (H.R. Bukhari)
Dajjal sekarang ada di sebuah pulau. Thammim Ad-Daari seorang sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam saat masih beragama Nashrani, dia dan beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut, mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat. Bahkan sempat terjadi dialog antara mereka dengan Dajjal. Kemudian Thammim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam setelah masuk islam dan dibenarkan oleh Nabi (Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar