Rabu, 25 September 2019
Halaqah Silsilah Ilmiah (HSI)
Belajar Tauhid (Halaqah 18)
Belajar Tauhid (Halaqah 18)
Meramal Nasib Dengan Bintang
Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh.
Bintang adalah makhluk yang menunjukkan kekuasan dan kebesaran Allah SubhÄnahu wa Ta’Äla. Allah SubhÄnahu wa Ta’Äla telah mengabarkan di dalam Al Qur’an bahwa bintang ini memiliki 3 faedah, yaitu
- Sebagai perhiasan langit, (Q.S. Al Hijr: 16), (Q.S. As-Saffat: 6), (Q.S. Fussilat: 12),
- Sebagai alat pelempar setan, (Q.S. Al Mulk: 5)
- Sebagai petunjuk manusia seperti mengetahui arah mata angin (utara, selatan, barat dan timur), datangnya musim menanam, arah kiblat,dll. (Q.S. Al-An’am: 97)
Allah SubhÄnahu wa Ta’Äla tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara diatas. Seorang salaf yang bernama Qatada Ibnu Diamah As Sadusi seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada tahun 110 H beliau menjelaskan bahwa barang siapa meyakini bahwasanya bintang memiliki faedah yang lain selain 3 hal diatas maka dia telah salah dan berbicara tanpa ilmu. Ucapan ini dikeluarkan oleh Imam Al Bukhari di dalam shohih beliau.
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan terpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang. Baik dalam masalah rejeki, jodoh,dll.
Seperti kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah, membacanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang haran dan termasuk dosa besar. Sebagian ulama mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.
Hendaknya kita semua takut kepada Allah SubhÄnahu wa Ta’Äla dan janganlah sekali-kali membaca kolom-kolom tersebut dan janganlah memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala pintu yang bisa merusak aqidah kita dan keluarga kita karena aqidah merupakan modal memasuki surga Allah SubhÄnahu wa Ta’Äla dengan selamat.
Bersambung.....
Jazakillahu khoiron ukhti...
BalasHapus